BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
4.1. Desa Karimunjawa
4.1.1. Kondisi Geografis
Taman Nasional Karimunjawa TNKJ secara geografis terletak pada koordinat 5
40’39”-5 55’00” LS dan 110
05’57”-110 31’15” BT. Karimunjawa
ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut Karimunjawa sesuai SK Menhut No.123Kpts-II1986. Tingginya kepentingan berbagai sektor mendorong
perubahan fungsi Karimunjawa dari Cagar Alam menjadi TNKJ. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 78Kpts-II1999, Cagar
Alam Karimunjawa dan sekitarnya yang terletak di Kabupaten Dati II Jepara Provinsi Dati I Jawa Tengah ditetapkan menjadi Taman Nasional dengan nama
TNKJ. Kawasan TNKJ terdiri dari pulau-pulau kecil dan perairan. Berikut ditampilkan gambar peta wilayah TNKJ.
Gambar 4. Peta TNKJ TNKJ memiliki luas kawasan wilayah sebesar 111.625 ha yang dibagi
menjadi tiga kawasan wilayah. Kawasan wilayah TNKJ didominasi oleh perairan. Pembagian kawasan wilayah TNKJ disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Pembagian Kawasan Wilayah Taman Nasional dan Luas Masing-Masing Wilayah Tahun 2012.
Kawasan Luas hektar
−
Wilayah daratan di Pulau Karimunjawa yang berupa ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah
1.285,50 −
Wilayah daratan di Pulau Kemujan berupa ekosistem hutan mangrove
222,20 −
Wilayah perairan Dalam perkembangannya kawasan ini ditetapkan
sebagai kawasan pelestarian alam KPA berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.74Kpts-
II2001 tanggal 15 Maret 2001 110.117,30
Total Luas Kawasan 111.625,00
Sumber data: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2011
Hampir sembilan puluh sembilan persen kawasan Karimunjawa adalah perairan. Perairan Karimunjawa memiliki potensi berupa keindahan alam dan
sumberdaya perikanan. Luas daratan hanya sekitar satu persen dari total kawasan TNKJ. Daratan Karimunjawa sebagian besar merupakan hutan magrove dan tanah
merah yang kurang subur. Pulau Karimunjawa dan Kemujan adalah pulau yang memiliki kawasan daratan paling luas dibandingkan dengan pulau-pulau lain di
Karimunjawa. Pulau Karimunjawa dan Kemujan menjadi pulau yang paling banyak dihuni oleh masyarakat.
4.1.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat