dalam organisasi. Informasi untuk keikutsertaan organisasi tidak terbuka secara umum dan dipilih orang-orangnya seperti yang diungkapkan SI 32
tahun.
“saya ndak tau mbak organisasinya, biasane yang diajak yah keluarganya saja mbak sama orang-orang yang dekat dengan
ketuane..”
3. Organisasi Perhimpunan Nelayan atau HNSI yang sudah tidak berjalan. Banyak nelayan yang menjadi anggota HNSI tetapi tidak pernah ikut kegiatan
kelompok nelayan karena tidak ada kegiatan organisasi yang dilakukan bahkan tidak pernah ada pertemuan antar nelayan. Sisem pengelolaan
organisasi yang buruk menyebabkan partisipasi dan keanggotaan masyarakat menjadi tidak jelas.
7.1.3. Tingkat Kepercayaan Nelayan Karimunjawa
Tingkat kepercayaan adalah keyakinan bahwa orang lain tidak akan berlaku atau berniat buruk kepada kita. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 18,
tingkat kepercayaan Nelayan Karimunjawa kepada Nelayan Jepara tergolong rendah. Tabel 18.
Jumlah dan Persentase berdasarkan Tingkat Kepercayaan Nelayan Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa Tahun 2012
Tingkat kepercayaan Responden
Jumlah Persentase
Tinggi 2
7
Rendah 28
93
Total
30 100
Rendahnya tingkat kepercayaan Nelayan Karimunjawa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Perbedaan alat tangkap antara Nelayan Karimunjawa dan Nelayan Jepara mengakibatkan Nelayan Karimunjawa menganggap bahwa Nelayan Jepara
sebagai saingan dalam melakukan penangkapan ikan di TNKJ. Alat tangkap yang
digunakan Nelayan Jepara lebih modern dibandingkan dengan Nelayan Karimunjawa. Nelayan Jepara dapat menangkap ikan jauh lebih banyak dari pada
Nelayan Karimunjawa seperti yang diungkapkan MA 43 tahun.
“yah kita sih gak masalah itu mbak kalau Nelayan Jepara itu datang, tapi kalau alat tangkapnya itu udah beda, ya jadi masalah
buat kita..”
Nelayan Karimunjawa tidak keberatan apabila nelayan dari luar memanfaatkan sumberdaya perikanan di Karimunjawa asalkan alat tangkap yang digunakan
sama. 2. Pengalaman Nelayan Karimunjawa yang kurang baik dengan nelayan luar
komunitas lain mengakibatkan Nelayan Karimunjawa lebih berhati-hati terhadap nelayan lain. Alat tangkap seperti cantrang yang pernah digunakan Nelayan
Jepara telah merusak karang. Nelayan Karimunjawa akhirnya memiliki pandangan bahwa alat tangkap nelayan luar baik Nelayan Jepara dinilai merusak
alam. Nelayan Karimunjawa tidak begitu menyukai nelayan dari luar komunitasnya
karena dianggap sebagai ancaman apalagi dengan alat dan kapal yang jauh lebih canggih. Akan tetapi, Nelayan Karimunjawa tetap memiliki keinginan untuk
menolong nelayan dari luar komunitas apabila mereka membutuhkan pertolongan. Nelayan Karimunjawa tidak pernah mempermasalahkan apabila ada kapal-kapal dari
daerah luar baik dari Jepara maupun di luar Jepara yang datang untuk berlabuh.
7.2. Modal sosial menyambung Nelayan Jepara