c. Kategori Sedang
Hasil penilaian dengan kategori sedang terdapat pada Segmen III hingga VI. Sebagian besar tanaman pada keempat segmen tersebut bermassa daun padat,
bertekstur kasar, memiliki daun yang sempit dan tidak mudah rontok, dan memiliki percabangan yang lentur. Kondisi tersebut harus ditingkatkan melalui
penanaman tanaman yang berbaris, berkesinambungan, dan merata hampir di seluruh segmen jalan. Selain itu, penanaman juga harus dikomposisikan dengan
baik untuk mendapatkan kesan visual yang kuat sesuai dengan kondisi sosial dan lingkungan lanskap jalan pada masing-masing segmen. Jenis pohon yang dapat
digunakan pada penanaman pada keempat segmen tersebut adalah sebagai berikut:
1 tanjung M. elengi, ketapang Terminalia catappa, sawo manila Achras
zapota , nam nam Cyanometra cauliflora, dan asam kranji Diallium
indium yang dapat ditanam pada area dengan penggunaan lahan sebagai
bangunan komersial; 2
damar Aghatis alba, kenari C. commune, mahoni S. mahogani, kerai payung F. decipiens, biola cantik F. lyrata, dan angsana P. indicus,
pohon bodhi F. religiosa, dan palem ekor ikan C. mitis yang dapat digunakan pada area dengan penggunaan lahan untuk fasilitas sosial
kesehatan, tempat ibadah, dan pendidikan; 3
kecrutan S. campanulata, dadap merah E. chrystagalli, flamboyan D. regia
, palem kuning C. lutescens, kayu manis merah C. burmanii, asoka Saraca indica, bunga ratu A. nobilis, dan kamboja Plumeria rubra dapat
digunakan pada area dengan penggunaan lahan sebagai lahan pemukiman; 4
palem hijau Phyticosperma macarthurii, glodogan tiang Polyalthia longifolia
, melinjo Gnetum gnemon, asam Tamarindus indica, lamtoro L. glauca
, turi Sesbania grandiflora, ki hujan S. saman, dan mahoni S. mahogani
dapat ditanam pada area dengan penggunaan lahan sebagai lahan pertanian.
Hasil penilaian juga menunjukkan sebanyak 3 fungsi pohon berkategori sedang, yaitu fungsi pengarah, peneduh, dan kontrol bunyi. Kondisi ini harus
ditingkatkan melalui penambahan jumlah tanaman. Jenis tanaman yang sesuai untuk meningkatkan ketiga fungsi pohon tersebut pada lanskap jalan adalah
sebagai berikut: 1
tanjung M. elengi, kerai payung F. decipiens, kenari C. commune, glodogan tiang P. longifolia, kayu manis hijau C. zeylanicim, cemara angin
C. equisetifolia, cemara balon C. sumatrana, cemara tiang Juniperus sinensis
, pohon kaya K. senegalensis, palem raja R. regia, dan glodogan bambu P. fragrans dapat digunakan sebagai pengarah;
2 mahoni S. mahogani, biola cantik F. lyrata, pohon bodhi F. religiosa,
beringin F. benjamina, dadap kuning E. variegata, ki hujan S. saman, bunga saputangan M. grandiflora, dan kayu putih E. alba dapat digunakan
sebagai peneduh pada lanskap jalan; 3
Cemara angin C. equisetifolia, cemara balon C. sumatrana, cemara kipas T. orientalis, sawo kecik Manilkara kauki, cemara tiang J. sinensis, pinus
Pinus merkusii, dan glodogan bambu P. fragrans dapat digunakan sebagai pengontrol polusi.
d. Kategori Buruk
Hasil penilaian menunjukkan pohon pada lanskap jalan berkategori buruk sebagai pemberi identitas. Kondisi ini harus ditingkatkan melalui penanaman
bertema dengan pola-pola yang menarik, dan pemerataan penanaman. Tema penanaman dapat disesuaikan dengan tata guna lahan yang ada pada masing-
masing segmen. Jenis tanaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi pohon sebagai pemberi identitas pada lanskap jalan adalah rambutan Nephelium
lappaceum , lengkeng N. longanum, dadap merah E. chrystagalli, flamboyan
D. regia, palem raja R. regia, pohon bodhi F. religiosa, cengkeh E. caryophyllata
, bunga saputangan M. grandifora, bunga kupu-kupu B. purpurea
, pinus P. merkusii, palem ekor tupai C. urens, kembang merak C. pulcherrima
, kamboja P. rubra, dan lamtoro L. glauca.