Kerusakan Pohon Evaluasi TINJAUAN PUSTAKA

No. Fungsi Kriteria Fungsi Gambar Ilustrasi a Tanaman tinggi, perdu, atau semak. b Tahan angin atau tidak mudah tumbang. c Bermassa daun padat dan tidak 5 Kontrol Angin mudah rontok. d Tidak berdaun lebar. e Penanaman berbaris atau membentuk massa. f Jarak tanam yang rapat. a Terdiri dari beberapa lapis tanaman kombinasi pohon, perdu, dan semak. b Penanaman di dekat tepi jalan. c Bermassa daun padat atau berdaun tebal. 6 Kontrol Bunyi d Kombinasi antara tanaman dengan dinding peredam. e Terdapat variasi bentuk tajuk secara vertikal. f Jarak tanam antartanaman yang rapat. g Terdapat penanaman beberapa spesies secara bersamaan. a Toleransi terhadap polusi b Kuat dalam menyerap polutan gas NO 2 dan partikel lainnya. c Terdiri dari beberapa lapis 7 Kontrol Polusi tanaman atau kombinasi pohon, perdu, dan semak. d Jarak tanam rapat. e Massa daun padat. f Cabang dan batang bertekstur bertekstur kasar. No. Fungsi Kriteria Fungsi Gambar Ilustrasi a Terdapat penutup tanah tahunan atau rumput. b Penanaman secara 8 Konservasi massal c Jarak tanam rapat. d Massa daun padat. e Penutupan merata. a Mempunyai ciri khas tertentu. 9 Pemberi Identitas b Memiliki pola penanaman tertentu. c Tanaman memiliki nilai sejarah. Keterangan: Kriteria fungsi pohon ditetapkan berdasarkan kriteria dari Hakim Utomo 2003, Wungkar 2005, Direktorat Jenderal Bina Marga 2010. Gambar merupakan ilustrasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga 2010.

3.3.3.2. Evaluasi Struktur Pohon

Evaluasi struktur pohon lanskap jalan dilakukan dengan menggunakan pendekatan fisiognomi tanaman. Fisiognomi tanaman adalah penampilan eksternal dari tanaman Mueller-Dumbois dan Ellenberg, 1974. Penilaian fisiognomi tanaman dapat dilakukan sewaktu-waktu, tetapi cenderung subjektif Halle et al., 1978. Penilaian fisiognomi pohon dilakukan melalui pengamatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan fisik pohon, seperti bentuk tajuk, diameter, tinggi dan kerusakan pohon yang dapat disebabkan oleh serangan hamapenyakit tanaman atau aktivitas manusia. Proses pengambilan data fisiognomi pohon ini menggunakan metode penarikan contoh acak berlapis, yaitu dengan mengambil contoh acak sederhana pada setiap segmen jalan, dengan perhitungan sebagai berikut Walpole, 1992: ni = n dengan N Ni ni : jumlah sampel segmen ke-i Ni : populasi segmen ke-i N : populasi seluruh segmen n : jumlah sampel seluruh segmen Nilai n dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n = ND + 1 N L ∑ N i б 2 i i=1 L ∑ N i б 2 i i=1 Variabel L merupakan jumlah sampel pada tapak yang dalam hal ini besarnya adalah 6 Segmen I -- VI. Sementara itu, D adalah variabel yang ditentukan oleh variabel B sebagai batas kesalahan bound of error sehingga nilai D dapat dihitung dengan rumus: 4 B 2 D = Perhitungan besarnya ragam populasi б 2 adalah sebagai berikut: б 2 = L L ∑ xi - µ 2 i=1 Variabel µ adalah nilai tengah dari suatu populasi yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: µ = L L ∑ xi i=1

a. Bentuk tajuk

Pengamatan terhadap bentuk tajuk pohon pada lanskap Jln. Kapten Muslihat -- Terminal Laladon dilakukan dengan mengidentifikasi setiap bentuk tajuk pohon yang telah ditentukan sebelumnya melalui pengambilan contoh acak berlapis.