Sintesis dan Rekomendasi Kategori Sangat Baik Kategori Baik

Gambar 16. Diagram Identifikasi Lokasi Kerusakan Pohon Hasil pengamatan terhadap 308 kasus menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan terdapat pada cabang tanaman, yaitu sebesar 22. Kerusakan pada daun menempati posisi kedua dengan persentase sebesar 18. Kemudian, kerusakan pada bagian atas batang menempati posisi ketiga dengan persentase sebesar 13. Posisi berikutnya ditempati oleh kerusakan pada bagian atas dan batang dengan persentase sebesar 12. Kerusakan pada permukaan akar menempati posisi yang sama dengan kerusakan pada batang tajuk dengan besarnya persentase pada masing-masing lokasi adalah 10. Kerusakan pada akar dan batang bagian bawah menempati posisi berikutnya dengan persentase sebesar 9. Kemudian, jumlah kerusakan paling sedikit terdapat pada bagian bawah batang dengan persentase sebesar 6.

5.2. Sintesis dan Rekomendasi

Penanaman tanaman pada lanskap jalan berfungsi untuk mendukung aktivitas pengguna jalan. Oleh karena itu, penentuan jenis tanaman yang akan ditanam perlu memperhatikan berbagai pertimbangan, antara lain, pertimbangan ekologis iklim, tanah, cahaya matahari, drainase, dan kondisi lokasi, bentuk tanaman, dan manfaat. Tanaman jalan tersebut harus ditata pada tempat atau daerah yang sesuai dengan rencana perancangan dan tetap memperhatikan aspek fungsi, keselarasan, keharmonisan, keindahan, dan keselamatan pengguna. Pemilihan jenis tanaman untuk penanaman tepi jalan juga harus memenuhi kriteria teknik peletakan tanaman dan disesuaikan dengan lebar jalur tanaman Direktorat Jenderal Bina Marga, 1996;2010. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim dan Utomo 2003 yang menyatakan bahwa pemilihan jenis tanaman untuk lanskap jalan harus memperhatikan fungsi dan tata letak tanaman. 5.2.1.Sintesis dan Rekomendasi Fungsi Pohon Secara umum, sebagian besar penanaman pohon pada lanskap Jln. Kapten Muslihat hingga Terminal Laladon memenuhi kriteria fungsi pohon, terutama penanaman pohon yang berfungsi sebagai pengarah, pembatas, peneduh, kontrol cahaya, kontrol bunyi, kontrol angin, kontrol polusi, dan konservasi dengan kategori dari sedang hingga sangat baik di setiap fungsinya. Sintesis dan rekomendasi untuk fungsi pohon berdasarkan kategori penilaian fungsi adalah sebagai berikut.

a. Kategori Sangat Baik

Hasil penilaian dengan kategori sangat baik hanya terdapat pada Segmen I. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah pohon dewasa yang memiliki massa daun yang padat, batang dan cabang bertekstur kasar, dan perakaran yang kuat dan dalam. Selain itu, penanaman pohon dilakukan secara berbaris dan berkesinambungan dengan jarak tanam yang rapat. Konsep penanaman dengan spesifikasi tersebut harus tetap dipertahankan agar fungsi pohon dapat terus berkelanjutan sekaligus sebagai karakteristik penanaman pohon pada segmen ini.

b. Kategori Baik

Hasil penilaian dengan kategori baik terdapat pada Segmen II. Sebagian besar tanaman pada segmen ini merupakan pohon dewasa yang ditanam secara massal, berbaris, cukup berkesinambungan, dan dengan jarak tanam rapat. Selain itu, penanaman didominasi oleh pohon yang bermassa daun padat, bertekstur kasar, dan memiliki perakaran yang kuat dan dalam. Kondisi ini sebaiknya ditingkatkan melalui penanaman tanaman dengan kombinasi kontras antara pohon, perdu, dan semak dengan tema penanaman yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan lingkungan lanskap jalan.. Hal ini bertujuan memaksimalkan fungsi pohon lanskap jalan sekaligus sebagai ciri khas penanaman tanaman pada Segmen II. Penanaman kecrutan Spathodea campanulata, dadap merah E. chrystagalli , flamboyan D. regia, kayu manis Cinnamomum burmanii, dan cengkeh Eugenia caryophyllata dapat dipadukan dengan cemara kipas T. orientalis , kembang kertas B. spectabilis, dan pacar kuku Lawstonia inermis. Selain itu, sebanyak 5 fungsi pohon berkategori baik, yaitu fungsi pembatas, fungsi kontrol cahaya, fungsi kontrol angin, fungsi kontrol polusi, dan fungsi konservasi. Kondisi ini sebaiknya ditingkatkan melalui penambahan jumlah tanaman. Jenis pohon yang sesuai untuk meningkatkan kelima fungsi tersebut adalah sebagai berikut: 1 kenari C. commune, glodogan tiang P. longifolia, cemara norfolk A. heterophylla , sempur Dillenia philipinensis, cengkeh E. caryophyllata, kayu manis hijau C. zeylanicim, dan nam nam C. cauliflora yang dapat digunakan sebagai pembatas; 2 tanjung M. elengi, kerai payung F. decipiens, cemara balon Casuarina sumatrana , cemara angin C. equisetifolia, saga Adenanthera sp., akasia daun A. auriculiformis, dan dadap kuning E. variegata yang dapat digunakan untuk mengontrol cahaya; 3 akasia A. auriculiformis, damar A. alba, cemara angin C. equisetifolia, johar Cassia siamea, kenari C. commune, mahoni S. mahogani, kayu putih Eucaliptus alba, dan pohon kaya Khaya senegalensis yang dapat digunakan untuk mengontrol angin; 4 damar A. dammara, keben B. asiatica, bunga kupu-kupu B. purpurea, kembang merak Caesalpinia pulcherrima, kaliandra Calliandra surinamensis , cemara angin C. equisetifolia, kapuk Ceiba pentranda, flamboyan D. regia, dan dadap kuning E. vaeriegata yang dapat digunakan untuk mengontrol polusi; 5 palem raja R. regia, flamboyan D. regia, kerai payung F. decipiens, damar A. alba, ki hujan S. saman, tanjung M. elengi, bunga saputangan M. grandiflora, dan bunga kupu-kupu B. purpurea yang dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi konservasi.

c. Kategori Sedang