endapan batuan, dan struktur geologi, hidrologi sistem drainase dan sifat aliran drainase, dan pohon jumlah, jenis, tinggi, diameter, bentuk tajuk, dan kerusakan
organ, seperti yang tertera pada tabel berikut ini Tabel 1.
Tabel 1. Inventarisasi Aspek Fisik Lanskap Jalan
No. Aspek Fisik
Unsur Jenis Data
Sumber Data 1 Iklim
Suhu udara, curah hujan, kelembaban, udara relatif, kecepatan angin, dan
lama penyinaran matahari Sekunder Literatur
2 Topografi
Morfologi dan kemiringan lahan Sekunder
Literatur 3 Tanah
Jenis tanah, sifat fisik, dan sifat kimia tanah
Sekunder Literatur 4 Geologi
Jenis batuan, endapan batuan, dan struktur geologi
Sekunder Literatur 5 Hidrologi
Sistem drainase dan sifat aliran drainase
Sekunder Literatur 6
Tata Guna Lahan
Penggunaan dan pemanfaatan lahan Primer
Pengamatan 7 Vegetasi
Jenis, jumlah, tinggi, diameter, bentuk tajuk, dan kerusakan organ
pohon Primer
Pengamatan dan Literatur
Pengambilan data dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung melalui pengamatan di lapang data primer dan tidak langsung berdasarkan
literatur dan sumber terkait data sekunder. Pengambilan data tata guna lahan dilakukan secara langsung dan pohon dilakukan secara langsung dan tidak
langsung, sedangkan pengambilan data iklim, topografi, tanah, geologi, dan hidrologi dilakukan secara tidak langsung.
3.3.3. Evaluasi
Tahap evaluasi ini dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu evaluasi fungsi pohon dan evaluasi struktur pohon lanskap jalan.
3.3.3.1. Evaluasi Fungsi Pohon
Evaluasi fungsi pohon pada lanskap jalan dilakukan melalui pengamatan kriteria setiap fungsi pohon pada tiap segmen jalan berdasarkan Hakim dan Utomo
2003, Wungkar 2005, dan Direktorat Jenderal Bina Marga 2010 sebagai berikut.
a. Fungsi pengarah adalah fungsi pohon dalam mengarahkan sirkulasi dan
membantu memudahkan sirkulasi bagi pengguna jalan. Pohon yang berfungsi
sebagai pengarah ini memiliki komposisi penanaman yang berbaris dan berkesinambungan.
b. Fungsi pembatas adalah fungsi pohon seperti tabir yang membatasi
pandangan dan pergerakan manusia dan kendaraan. Pohon yang berfungsi sebagai pembatas ini memiliki komposisi penanaman yang berbaris dan
membentuk massa. c.
Fungsi peneduh adalah fungsi pohon dalam memberi keteduhan dan menyaring sinar matahari. Pohon yang berfungsi sebagai peneduh memiliki
karakteristik massa daun yang padat serta bentuk tajuk spreading, rounded, atau dome.
d. Fungsi kontrol angin adalah fungsi pohon dalam menahan, memecah,
mengarahkan dan mengalirkan angin. Pohon dengan fungsi ini sebaiknya ditanam secara berbaris dan berkelompok membentuk massa.
e. Fungsi kontrol bunyi adalah fungsi pohon dalam mengurangi suara bising
kendaraan. Pohon dengan fungsi ini sebaiknya ditanam di dekat tepi jalan dengan kombinasi berbagai jenis pohon yang memiliki massa daun padat.
f. Fungsi kontrol cahaya adalah fungsi pohon dalam menahan, memantulkan,
dan mengurangi silau cahaya matahari atau lampu kendaraan. Pohon dengan fungsi ini sebaiknya ditanam dengan kombinasi berbagai jenis dengan massa
daun yang padat. g.
Fungsi kontrol polusi adalah fungsi pohon sebagai pereduksi polutan udara yang dihasilkan oleh pabrik dan kendaraan bermotor. Pohon yang memiliki
fungsi ini dicirikan dengan toleransi yang tinggi terhadap polusi udara dan kemampuannya dalam menyerap polutan. Komposisi tanaman pengontrol
polusi sebaiknya terdiri dari kombinasi pohon dan perdu dengan jarak tanam rapat, massa daun padat, serta batang dan cabang berteksur kasar.
h. Fungsi konservasi adalah fungsi pohon dalam melindungi tanah dan air serta
mencegah erosi. Pohon yang memiliki fungsi ini sebaiknya ditanam secara massal dan dikombinasikan bersama tanaman penutup tanah dengan
penutupan merata.
i. Fungsi pemberi identitas adalah fungsi pohon dalam memberikan identitas
bagi pengguna jalan untuk mengenal jalan tertentu. Pohon dengan fungsi ini harus memiliki nilai sejarah dan suatu ciri khas serta ditanam dengan pola
penanaman tertentu. Kriteria setiap fungsi pohon lanskap jalan disajikan dalam Tabel 2.
No. Fungsi
Kriteria Fungsi Gambar Ilustrasi
a Pohon dengan ketinggian
≥ 6 m. b
Penanaman secara massal atau berbaris.
1 Pengarah
c Jarak tanam yang rapat. d Penanaman secara kontinyu
atau berkesinambungan. e Berkesan rapi serta
memudahkan orientasi. a Massa daun padat.
b Percabangan lentur. 2
Pembatas c Penanaman berbaris atau
membentuk massa.
d Jarak tanam rapat. a Pohon dengan ketinggian sedang
atau 15 m. b Pohon dengan tajuk spreading,
bulat, dome
, dan irregular. c Tajuk bersinggungan.
3 Peneduh d Bermassa daun padat.
e Ditempatkan pada jalur tanaman minimal 1,5 m.
f Percabangan 2 – 5 m di atas tanah.
g Penanaman secara berbaris dan berkesinambungan.
a Jarak tanam rapat.
Tabel 2. Kriteria Fungsi Pohon Lanskap Jalan
4 Kontrol Cahaya b Bermassa daun padat. c Berdaun sempit.
No. Fungsi Kriteria Fungsi
Gambar Ilustrasi a Tanaman tinggi, perdu, atau
semak. b Tahan angin atau tidak mudah
tumbang. c Bermassa daun padat dan tidak
5 Kontrol Angin mudah rontok.
d Tidak berdaun lebar. e Penanaman berbaris atau
membentuk massa.
f Jarak tanam yang rapat. a Terdiri dari beberapa lapis
tanaman kombinasi pohon, perdu, dan semak.
b Penanaman di dekat tepi jalan.
c Bermassa daun padat atau berdaun tebal.
6 Kontrol Bunyi d Kombinasi antara tanaman
dengan dinding peredam. e Terdapat variasi bentuk tajuk
secara vertikal. f Jarak tanam antartanaman
yang rapat.
g Terdapat penanaman beberapa spesies secara bersamaan.
a Toleransi terhadap polusi b Kuat dalam menyerap
polutan gas
NO
2
dan partikel lainnya.
c Terdiri dari beberapa lapis 7 Kontrol Polusi
tanaman atau kombinasi pohon, perdu, dan semak.
d Jarak tanam rapat. e Massa daun padat.
f Cabang dan batang bertekstur bertekstur kasar.
No. Fungsi Kriteria Fungsi
Gambar Ilustrasi a Terdapat penutup tanah
tahunan atau rumput. b Penanaman secara
8 Konservasi massal
c Jarak tanam rapat. d Massa daun padat.
e Penutupan merata. a Mempunyai ciri khas tertentu.
9 Pemberi Identitas b Memiliki pola penanaman tertentu. c Tanaman memiliki nilai sejarah.
Keterangan: Kriteria fungsi pohon ditetapkan berdasarkan kriteria dari Hakim Utomo 2003, Wungkar 2005, Direktorat Jenderal Bina Marga 2010.
Gambar merupakan ilustrasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga 2010.
3.3.3.2. Evaluasi Struktur Pohon