berbeda–beda yang diakibatkan oleh angin dan waktu terjadinya bayangan Hakim dan Utomo, 2003.
Fungsi pohon lanskap jalan dipengaruhi oleh karakter setiap tanaman yang meliputi bentuk tajuk, luas perakaran, sifat tumbuh, dan tampilan pohon secara
keseluruhan Lestari dan Kencana, 2008.
2.5. Struktur Pohon
Karakteristik struktur pohon mengikuti pola pertumbuhan dan perkembangan spesifik atau disebut model arsitektural pohon, yang dapat
menghasilkan variasi bentuk tajuk dan struktur percabangan Halle et al., 1978. Booth 1983 membagi bentuk tajuk pohon menjadi 7 kelompok yaitu, globular
bentuk yang membulat, columnar bentuk yang tinggi ramping, spread bentuk yang menyebar, picturesque bentuk eksotismenarik, weeping bentuk ranting-
ranting merundukmenjurai, pyramidal bentuk kerucut, dan fastigiate bentuk tinggi ramping dan ujungnya meruncing. Sementara itu, menurut Direktorat
Jenderal Bina Marga 2010 bentuk tajuk pohon terdiri atas, bulat rounded, oval, kubah dome, menyerupai huruf V V-shape, tidak beraturan irregular, kerucut
conical, kolom kolumnar, persegi empat square, menyebar bebas spreading, dan vertikal. Bentuk-bentuk tajuk pohon ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini Gambar 6.
Sumber : Kreasi Penulis Berdasarkan Keterangan Direktorat Jenderal Bina Marga 2010
Gambar 6. Bentuk Tajuk Pohon
Danserau 1957 dalam Mueller-Dombois dan Ellenberg 1974 mendefinisikan struktur sebagai organisasi dalam ruang dari individu-individu
yang membentuk tegakan. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa elemen- elemen utama struktur tanaman adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi, dan
penutupan tajuk. Lalu Mueller-Dumbois dan Ellenberg 1974 membagi struktur tanaman menjadi lima tingkatan, yaitu fisiognomi tanaman, struktur biomassa,
struktur bentuk hidup, struktur floristik dan struktur tegakan. Forsberg 1961 dalam Mueller-Dombois dan Ellenberg 1974
menyatakan bahwa fisiognomi tanaman merupakan penampilan eksternal dari tanaman. Fisiognomi dipahami sebagai bagian dari struktur biomassa yang
menampilkan karakteristik fisik dan fenomena fungsional seperti daun-daun yang rontok. Pengertian struktur biomassa adalah penggabungan secara spesifik antara
tajuk dan ketinggian tanaman dalam matriks penutupan kanopi tanaman. Walaupun tidak begitu terlihat seperti halnya ukuran tanaman, tajuk tanaman
merupakan faktor kunci dalam komposisi struktur tanaman. Tajuk dapat mempengaruhi kesatuan dan keragaman, bertindak sebagai aksen atau pembentuk
pemandangan, dan mengatur koordinasi tanaman bermassa daun padat dengan elemen-elemen lainnya dalam desain Booth, 1983.
Struktur bentuk hidup terkait dengan komposisi dari bentuk-bentuk pertumbuhan atau bentuk-bentuk hidup dari tanaman. Konsep bentuk hidup ini
mengelompokan individu-individu spesies tanaman dengan morfologi fisik yang sama ke dalam tipe-tipe bentuk hidup. Struktur bentuk hidup dapat dinyatakan
secara kuantitatif. Struktur bentuk hidup juga dapat disebut sebagai komposisi bentuk hidup. Sementara itu, pengertian struktur floristik dipahami sebagai
komposisi floristik tanaman pada tingkat spesies Forsbeg dalam Mueller- Dumbois dan Ellenberg, 1974.
Kershaw dan Looney 1985 dalam Mueller-Dumbois dan Ellenberg 1974 membedakan struktur tanaman menjadi tiga komponen:
1. struktur vertikal, yang meliputi tingkat pertumbuhan, atau jenis-jenis tumbuhan
mulai dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi;
2. struktur horizontal distribusi spatial populasi jenis dan individu, yaitu
individu yang pertumbuhannya menyebar pada kawasan tersebut, yang dipengaruhi oleh jarak antara satu individu tanaman dengan individu lain;
3. struktur kuantitatif, yang meliputi kelimpahan atau keanekaragaman jenis,
dengan distribusi dari masing-masing jenis yang mencakup kerapatan, frekuensi, dominansi, dan sebagainya.
2.6. Kerusakan Pohon