Fungsi Kalsium Metabolisme kalsium

TINJAUAN PUSTAKA Kalsium Kalsium merupakan mineral yang paling melimpah dalam tubuh. Diperkirakan 1,5 - 2 berat badan orang dewasa atau setara dengan 1,0 -1,4 Kg terdiri dari kalsium Winarno 2008. Menurut Almatsier 2006 99 kalsium berada dalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi dalam bentuk hidroksiapatit 3Ca 3 PO 4 2 .CaOH 2 . Selebihnya kalsium tersebar luas di dalam tubuh, baik dalam cairan ekstraseluler maupun cairan intraseluler. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma darah pada konsentrasi kurang lebih 2,25 – 2,60 mmoll atau 9 - 10,4 mg100 ml. Kadar kalsium dalam sirkulasi darah cenderung konstan dan jika bervariasi tidak sampai 10 Almatsier 2006. Kalsium plasma berada dalam 3 bentuk yaitu ion bebas 47, bentuk kompleks yang ikatannya lemah dengan fosfat, sitrat, dan sulfat 13, serta bentuk terikat dengan protein terutama dengan albumin 40. Konsentrasi kalsium dalam cairan tubuh ini diatur oleh hormon-hormon paratiroid PTH dan vitamin D 1,25-OH 2 D 3 Brody 1999.

A. Fungsi Kalsium

Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh. Rolfes Whitney 2008 menyebutkan, kalsium tulang memiliki dua peranan utama dalam tubuh yaitu 1 sebagai bagian integral dalam strujtur tulang, memberi bentuk dan kekuatan pada tulang dan gigi sehingga dapat bergerak; 2 sebagai tempat penyimpanan kalsium, sehingga dapat membantu mengatur keseimbangan kalsium plasma. Menurut Anwar Khomsan 2009, kurang lebih 5 dari total kalsium tulang siap untuk dipertukarkan setiap harinya Kalsium plasma yang tersebar dalam cairan ekstraseluler maupun intraseluler, meskipun jumlahnya hanya 1 dari total kalsium tubuh namun memiliki peranan yang sangat vital. Winarno 2008 menyebutkan, kalsium plasma berperan dalam kontraksi otot, transmisi syaraf, penggumpalan darah, mengatur permeabilitas membran sel serta aktivasi enzim. Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila kalsium darah kurang dari normal otot akan kejang karena kepekaan serabut syaraf dan pusat syaraf terhadap rangsangan meningkat Almatsier 2006. Kalsium juga berperan dalam proses pembekuan darah. Protrombin mula-mula harus berikatan dengan kalsium sebelum diaktifkan menjadi trombin. Trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah. Kalsium juga merupakan bagian dari enzim yaitu lipase, suksinat dehidrogenase, dan beberapa enzim proteilitik tertentu. Selain itu, kalsium juga berperan dalam pengiriman impuls syaraf ke jaringan-jaringan tubuh, penyimpanan dan pelepasan neurotransmiter, penyimpanan dan pelepasan hormon, penyerapan dan pengikatan asam amino, pengaturan sekresi gastrin serta menjaga keseimbangan osmotik Muchtadi, Palupi, Astawan 1993.

B. Metabolisme kalsium

Pengaturan keseimbangan kalsium melibatkan sistem hormon dan vitamin D. Menurut Brody 1999, kalsium diabsorbsi melalui duodenum dan jejenum proksimal oleh protein pengikat kalsium yang disintesis sebagai respon terhadap kerja 1,25-dihidroksikolekalsiferol 1,25-dihidroksivitamin D 3 . Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada pada keadaan terlarut. Absorbsi umumnya dilakukan secara aktif menggunakan calsium-binding-protein, adapun absorbsi pasif hanya terjadi pada permukaan saluran cerna Almatsier 2006. Rolfes Whitney 2008 menyebutkan, rata-rata orang dewasa menyerap 25 kalsium yang dicerna. Persentase ini dapat meningkat jika kebutuhan kalsium tubuh tinggi. Wanita hamil mampu menyerap 50, sementara anak dan remaja yang berada pada masa pertumbuhan dapat menyerap hingga 60 kalsium yang dicerna. Lebih lanjut menurut Almatsier 2006, kemampuan absorbsi kalsium memang lebih tinggi pada masa pertubuhan dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorbsi kalsium laki-laki juga lebih tinggi daripada perempuan pada semua kelompok usia. Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap konsumsi kalsium yang rendah sehingga dapat memelihara kalsium plasma pada batas normal. Keseimbangan konsentrasi kalsium plasma dikontrol oleh kombinasi daya kerja dari hormon paratiroid PTH, kalsitosin, dan metabolit-metabolit aktif vitamin D. Penurunan kadar kalsium plasma sekalipun dalam jumlah kecil akan menstimulasi kelenjar paratiroid untuk mensekresi hormon paratiroid PTH. Hormon paratiroid akan merangsang perubahan vitamin D menjadi metabolit yang paling aktif yaitu 1,25- dihidroksivitamin D 3. Vitamin D bersama PTH bekerja secara sinergis menstimulasi ginjal untuk meningkatkan resorpsi kalsium serta menstimulasi osteoclast untuk melepaskan kalsium tulang ke dalam plasma. Sebaliknya, jika kadar kalsium dalam darah meningkat kelenjar tiroid akan terstimulasi untuk mengeluarkan hormon kalsitosin. Hormon kalsitosin akan menghambat aktivasi vitamin D, mencegah reabsorpsi kalsium pada ginjal, membatasi absorpsi kalsium pada saluran cerna, serta menghambat pelepasan kalsium tulang oleh osteoclast Rolfes Whitney 2008. Almatsier 2006 menambahkan, kalsium tulang tersebar di pool cadangan yang relatif tidak berubahstabil dan pool yang cepat dapat berubah. Pool kalsium yang dapat cepat berubahlah terlibat dalam mekanisme homeostatis kalsium plasma. Cadangan kalsium tulang terutama disimpan pada bagian ujung tulang panjang dalam bentuk kristal yang dinamakan trabekula dan dapat dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat pada masa pertumbuhan, kehamilan, dan menyusui. Menurut Martin et al. 1987, kalsium yang diabsorpsi akan diekskresikan melalui beberapa jalan. Sebagian besar kalsium disekresikan ke dalam lumen usus dan hampir semuanya hilang dalam feses. Ginjal mengekskresikan kalsium bila kadar kalsium plasma di atas 7 mg100mL dan hanya sejumlah kecil kalsium diekskresikan melalui keringat. Weavey Heaney 2008 menambahkan, jumlah kalsium yang diekskresikan melaui urin setiap hari berkisar antara 100-200 mg, adapun melalui feses 100-120 mg dan 16-24 mg melalui keringat.

C. Kebutuhan kalsium