Air Minum Dalam Kemasan AMDK

Kandungan gizi Kadar Karoten total 13288 Vitamin B1 μkg 0.16 Vitamin C mg 5.1 Air 92.5 Berat dapat dimakan 66 Sumber: Mahmud et al. 2009 Minuman Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Menurut Winarno 2008, setiap hari manusia membutuhkan sekitar 2,5 L air, diperkirakan 1,5 L dipenuhi dari air minum dan 1 L sisanya berasal dari bahan makanan. Popkin et al. 2006 menyebutkan, pola konsumsi di Amerika menunjukkan 76 dari total kebutuhan air dipenuhi dari minuman selain air putih baverage. Jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi berturut-turut adalah air teh 33, Air Minum Dalam Kemasan AMDK 25, air kopi 21, susu 15 dan jus jeruk 6. Jenis minuman yang dikombinasikan dengan cookies pada penelitian ini meliputi AMDK, susu cair siap minum susu UHT, air teh diseduh dari teh hitam celup, dan air kopi diseduh dari kopi mix.

A. Air Minum Dalam Kemasan AMDK

BSN 2006 mendefinisi AMDK sebagai air baku yang telah diproses dengan perlakuan khusus, dikemas dalam botol atau kemasan lain serta memenuhi persyaratan sebagai air minum. AMDK terbagi atas dua jenis, air mineral dan air demineral. Air mineral adalah AMDK yang mengandung mineral dengan jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral, sementara air demineral adalah AMDK yang diperoleh melalui proses destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan proses setara lainnya. Berikut adalah syarat mutu AMDK yang dituangkan dalam SNI 01-3553-2006. Tabel 4 Syarat mutu AMDK berdasarkan SNI 01-3553-2006 Kriteria Uji Air Mineral Air Demineral Ph 6,0 - 8,5 5,0 – 7,5 Kekeruhan Maks 1,5 NTU Maks 1,5 NTU Zat yang terlarut Maks. 500 mgL Maks. 10 mgL Zat organik Maks. 1,0 mgL - Total organik karbon - Maks 0,5 mgL Sumber : BSN 2006 Secara fisik air mineral dan air demineral nampak sama sehingga keduanya sulit dibedakan, meskipun demikian pada kemasan air mineral akan tertulis jenis dan kadar mineral yang terkandung di dalamnya Andarwulan 2010. AMDK mungkin mengandung kalsium dan magnesium dalam jumlah yang berbeda-beda. AMDK juga mengandung flouride, namun kadarnya lebih sedikit dari air ledeng yang dimasak pada umumnya. Kalsium, magnesium, dan flouride AMDK dapat diserap dengan baik sehingga berkontribusi memenuhi kebutuhan mineral sehari-hari Popkin et al. 2006. B. Susu Segar dalam Kemasan Susu UHT Susu didefinisikan sebagai produk kelenjar susu mammary gland atau sekresi dari kelenjar susu binatang menyusui Marliyati, Sulaeman Anwar 1992. Produk susu baik dalam bentuk segar maupun olahan sebagian besar berasal dari sapi. Oleh karena itu, istilah susu biasanya mempunyai pengertian sebagai susu sapi, kecuali bila dinyatakan jenis hewan lainnya di belakang kata susu Rahman et al. 1992. Lebih lanjut Rahman et al. 1992 menjelaskan, secara kimia susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral, dan protein dalam bentuk suspensi koloidal. Komponen utama susu ialah air, lemak, protein kasein dan albumin, laktosa gula susu, dan abu. Dibandingkan dengan pangan lain, kalsium di dalam susu tersedia dalam jumlah lebih tinggi dan memiliki bioavailabilitas yang tinggi pula. Meskipun demikian kadarnya sangat bervariasi bergantung pada jenis ternak, umur ternak, waktu pemerahan, urutan pemerahan, musim, makanan ternak, dan penyakit. Secara umum komposisi zat gizi dalam susu dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Komposisi susu segar per 100 mL Zat Gizi Jumlah Energi 122 Kal Karbohidrat 8.6 g Protein 6.6 g Lemak 7.0 g Kalsium 286 mg Fosfor 120 mg Magnesium 26.9 mg Zat Besi 3.4 mg Vitamin A 90 RE Vitamin C 2 mg Vitamin B1 0.06 mg Riboflavin 0.34 mg Niasin 0.16 mg Asam Folat 6 – 16 µg Vitamin B12 1.0 µg Vitamin D 1.0 – 8.8 IU Vitamin E 0.16 mg Sumber : Hardisyah Briawan 1994 Buckle et al 1987 Menurut Jonsson 2009, susu tersedia dalam bentuk segar maupun olahan. Produk olahan susu telah berkembang luas sejak lama, antara lain berupa susu bubuk, susu kental manis, susu evaporasi, keju, yoghurt, kefir, dadih, dan sebagainya. Susu segar biasanya berbentuk cair dan tersedia dalam kemasan ready to drink ataupun tidak dalam kemasan loose milk. Jenis susu segar dalam kemasan yang paling umum dikenal adalah susu UHT Ultra High Temperature. Meningkatnya konsumsi susu cair ready to drink erat kaitannya dengan keamanan, kesehatan, dan kenyamanan. BSN 1998 mendefinisikan susu UHT sebagai produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu minimal pada suhu 135˚C selama 3 detik, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan atau bahan tambahan makanan yang diizinkan, serta dikemas secara aseptik. Berdasarkan rasanya, susu UHT diklasifikasikan menjadi susu UHT tawar dan berpenyedap citarasa. Komarudin 2000 menambahkan, rasa susu yang paling disukai adalah rasa coklat. Berikut adalah syarat mutu susu UHT yang ditetapkan BSN dalam SNI 01-3950-1998. Tabel 6 Syarat mutu susu UHT berdasarkan SNI 01-3950-1998 Kriteria Uji Persyaratan Kadar Susu UHT tawar Susu UHT bercitarasa Protein Min. 2,7 bb Min. 2,4 bb Lemak Min. 3,0 bb Min. 2,0 bb Berat kering tanpa lemak Min. 8,0 bb - Total padatan - Min. 12 Seng Zn Maks. 40,0 mgKg Maks. 40,0 mgKg Sumber : BSN 1998

C. Teh Hitam Celup