Pengaruh Dakwah Islam Terhadap Individu dan Masyarakat

Page 126 of 223 Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial, sejak ia dilahirkan ia memerlukan orang lain untuk memenuhi segala kebutuhannya. Pada tahap awal pertumbuhannya ia memerlukan orang tuanya atau keluarganya. Menginjak dewasa ia mulai terlibat kontak sosial dengan teman-teman sepermainannya, ia mulai mengerti bahwa dalam kelompok sepermainannya terdapat peraturan-peraturan tertentu, norma-norma sosial yang harus dipatuhi. Dengan demikian sejak awal manusia sudah mengenal norma-norma, nilai-nilai yang ada pada masyarakat atau kelompok dimana ia hidup dan sejak dini juga telah tertanam dalam pribadi seorang anak, karenanya walaupun secara pribadi manusia adalah unik namun tak terlepas dari pengaruh budaya masyarakat dimana ia hidup. Masyarakat sebagai objek dakwah atau sasaran dakwah adalah salah satu unsur yang penting dalam sistem dakwah yang tidak kalah perannya dibandingkan dengan unsur-unsur dakwah yang lain. Masyarakat dapat memiliki arti luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit yang dimaksud masyarakat adalah hubungan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu.

C. Pengaruh Dakwah Islam Terhadap Individu dan Masyarakat

Page 127 of 223 Islam sebagai agama yang universal sangat nenerhatikan manusia sebagai individu, karena individu merupakan dasar bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera, makmur yang berkeadilan dan damai. Suatu masyarakat tidak akan sejahtera, damai, aman dan berkeadilan, jika tidak ditanamkan sendini mungkin makna dari nilai-nilai kedamaian, keadilan dan kesejahteraan kepada setiap individu masyarakat, karena masyarakat pada hakikatnya adalah komunitas yang terdiri dari individu yang hidup di suatu daerah yang memunyai keinginan dan tujuan yang sama untuk saling dapat di memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dan manusia tidak akan mampu bertahan hidup hanya dengan kesendirian individu tanpa bantuan yang lain. Karena itu, manusia -- oleh para sosiolog -- dianggap sebagai makhluk sosial. Dalam Islam, manusia secara individu dianjurkan untuk memerhatikan dan meningkatkan kualitas hidupnya, baik yang berkaitan dengan dunia yang ia jalani saat ini, atau pun kehidupan akhirat yang akan dijalani kelak. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, dalam kehidupan pribadinya yang berkaitan dengan keduniaan sebagai seorang pengembala dan pedagang di satu sisi, dan di sisi lain berkaitan dengan kehidupan akhirat sebagai seorang hamba yang sangat taat beribadah siang dan malam kepada Allah SWT. Sebagai bekal kelak di akhirat. Islam sebagi agama yang Page 128 of 223 membawa syari’at baru sebagi pelengkap syari’at-syari’at sebelumnya, juga melandaskan ajarannya pada kemaslahatan mashâlih al- ‘ibâd yang berarti bahwa ajaran Islam diturunkan oleh Allah utuk memberikan bimbingan-bimbingan, arah-arahan demi kemaslahatan mnusia agar dapat mencapai individu-individu yang saleh dan berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. Shalat misalnya, diwajibkan oleh Allah sebagi penyuci jiwa dan raga sehingga dapat menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar seperti dalam firman Allah QS al- ‘Ankabût29: 45, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab al-Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ” Menurut as-Sayyid Sabiq, dakwah Islam memberikan perhatian terhadap manusia sebagai individu dalam tiga hal, jasmani, akal, dan moral. Perhatian terhadap jasmani mencakup penjagaan terhadap kesehatan jasmani agar ia memunyai raga yang kuat yang jauh dari penyakit, sehingga akan mampu Page 129 of 223 menghadapi berbagai macam kesulitan. Sedangkan yang berkaitan dengan akal, Islam mengajak agar setiap individu agar berpikir sehat dan jernih sehingga dapat mengambil keputusan berdasarkan kejujuran, keadilan dan mampu untuk memahami lingkungan yang mengelilingi dan dapat belajar dari perjalanan umat- umat yang terdahulu. Sedangkan moral berkaitan dengan ajakan untuk melatih hati agar memunyai kecenderungan akan kebaikan dan menjauhi keburukan. Page 130 of 223 Bagian Ketujuh Hakikat Pesan Dakwah

A. Pengertian Hakikat Pesan dakwah