Page 173 of 223 bagian dari suatu benda atau wujud.
154
Hakikat struktur dakwah dapat diartikan sebagai pengaturan atau
penyusunan unsur-unsur dakwah dengan pola tertentu. Dilihat dari segi pelakunya, terdapat lima struktur dalam
dakwah Islam, yaitu sebagai berikut:
1. Struktur Dakwah Allah
Dakwah Allah dapat pula dikatakan sebagai dakwah ilâhiyyah. Dalam struktur dakwah ilahiyah ini,
Allah merupakan
Dâ ’i pertama dalam proses
berdakwah sebagaimana tersirat dalam definisi tanzîl al- Qur’ân, yaitu: “firman Allah yang diturunkan oleh malaikat
jibril ke dalam qalb hati utusan Allah, Muhammad ibni ‘Abdillah dengan kata-kata berbahasa arab dengan maknanya,
agar menjadi argumen atas kerasulan Muhammad sebagai tuntunan hidup manusia, membacanya menjadi ibadah, yang
ditulis dalam mush-haf yang diawali dengan surat al-fâtihah dan diakhiri dengan surat an-nâs yang sampai kepada kita
secara mutawatir baik tulisan maupun penuturannya dari satu generasi ke generasi yang lain yang tetap terjaga dari
perubahan dan
berlaku seāanjang masa.” Dengan demikian, berdasarkan proses tanzîl al-
Qur’ân tersebut maka dalam perspektif dakwah terdapat unsur-unsur dakwah apalagi jika kita kaitkan dan kita
bandingkan dengan paradigma komunikasi sebagai berikut:
154
Departemen Pendidikan Nasional, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Cet. VIII, hal. 965.
Page 174 of 223 a.
Allah sebagai Dâ’i pertama, yaitu sebagai penyampai dakwah subjek.
b. Al-Qur’an sebagai Maudhû’ ad-Da’wah atau pesan
dakwah. c.
Malaikat Jibril sebagai Washîlah ad-Da’wah atau media dakwah.
d. Penampakan langsung atau tidaknya Malaikat Jibril
sebagai Uslûb ad- Da’wah atau metode dakwah.
e. Nabi Muhammad SAW sebagai mad’û atau objek
dakwah dalam tataran proses dakwah kepada sesama manusia, Nabi Muhammad SAW sebagai
dâ ’i kedua.
155
Selain berdasarkan
proses tanzîl
al- Qur’ân
sebagaimana disebutkan di atas, juga didasarkan pada firman Allah SWT QS Yûnus10: 25 sebagai berikut:
ۚ
“Allah menyeru manusia ke dârussalâm surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus Islam. ”
Mengacu pada ayat tersebut, dapat ditemukan prinsip-prinsip dakwah, yaitu sebagai berikut:
156
155
Enjang AS dan Aliyudin, 2009, Dasar λ, hal. 46.
156
Syukriyadi Sambas, Sembilan..., hal. 67.
Page 175 of 223 1.
Dakwah Allah bersifat tanâzuli top-down 2.
Pesan dakwah Allah berupa Shirâth Mustaqîm jalan kehidupan yang lurus
3. Tujuan dakwah Allah adalah Dâr as-Salâm situasi
dan kondisi kehidupan yang damai, sejahtera dan selamat
4. Metode dakwah Allah adalah hidâyah
5. Menggunakan media Malak Jibrîl dan muqarabîn
dan dapat pula langsung tanpa media 6.
Mad’û dakwah Allah adalah makhluknya 7.
Hidâyah sebagai metode dalam dakwah Allah. Dalam
pemahaman Rasyid
Ridha
157
mendefinisikan hidayah sebagai petunjuk halus yang memudahkan sesuatu sampai pada tujuan.
158
lebih lanjut lagi Ibnu Qayyim al-Jauziyah menyebutkan
10 sepuluh
macam atau
peringkatmartabat hidayah
sebagai bentuk
aktualisasi Metode dakwah Ilâhiyyah, yaitu sebagai berikut:
8. Martabat Li Taklîm, yaitu berfirman langsung pada
hamba-Nya dalam
keadaan bangun
tanpa perantara.
9. Martabat Lil Wahyi, yaitu Wahyu khusus kepada
para nabi. 10.
Martabat lil Irsyâdil Malâikah, yaitu mengutus malaikat kepada manusia yang di pilih menjadi
157
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu λ, hal. 56
158
Moh. Ali Aziz, Ilmu …, hal. 122.
Page 176 of 223 rasul-Nya dengan mewahyukan segala perintah
dan larangannya dari Allah SWT. 11.
Martabat li Tahdîts, yaitu Percakapan transsendental di luar konteks wahyu at-Tahdîts.
12. Maratabat lil Fahm, yaitu Memberikan kemampuan
ketajaman pemahaman tentang segala persoalan melalui daya nalar al-Ifhâm.
13. Memberikan penjelasan umum tentang kebenaran
melalui bukti-bukti fenomena hukum alam yang teramati al-âyat al-masyhûdah al-ma
’iyyah dan penuturan simbol bahasa al-masmû
’ah al-matlû’ah . 14.
Martabat lil Bayân , yaitu Memberikan penjelasan khusus
melalui pemberian
kemampuan penyesuaian perilaku diri dengan ajaran.
15. Martabat Lil Ismâ’, yaitu Memerdengarkan sesuatu
kepada potensi pendengaran telinga, hati, dan damir manusia.
16. Martabat Ilhâm, yaitu Memberikan inspirasi dan
intuisi tanpa di dahului oleh usaha manusia untuk memerolehnya al-Ilhâm.
17. Martabat
ar-Ruyâ ash-Shâlihah,
yaitu mentransmisikan informasi melalui mimpi yang
valid ar-R u’yâ al-Shâdiqah.
2. Struktur Dakwah Nabi