Page 156 of 223 Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan
berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan batin. Keadaannya
dan perkembangannya amat tergantung dependent kepada orang lain, minimal kepada keluarganya.
Kenyataan ini tidak hanya pada masa bayi dan masa kanak-kanak, bahkan di dalam perkembangan menuju
kedewasaan seseorang individu masih memerlukan bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian
kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan hidup dan
kesejahteraannya.
Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut teori organisme ialah. Pertama,
bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas hak, kepentingan, keinginan, cita-cita
dan kekuasaan individu. Kedua, lembaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersifat
totalitas, pendidikan berfungsi mewujudkan warga negara yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu
yang idea.
3. Teori Integralistik
Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang mencerminkan kebersamaan sebagai
satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai
pribadi selalu ada dan hidup di dalam kebersamaan di
Page 157 of 223 dalam masyarakat. Jelas bahwa pribadi manusia adalah
suatu realita di dalam masyarakat, seperti halnya masyarakat pun adalah realita di antara bangsa-bangsa
di dunia ini dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada individu-individu warga masyarakat.
Dan
pribadi manusia,
individu-individu dalam
masyarakat itu berkembang dan dipengaruhi oleh masyarakat.
Perwujudan masyarakat
sebagai lembaga
kehidupan sosial tiada bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga adalah warga yang
sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu, sebagaimana ia menyadari tanggung jawab dan
kewajibannya
atas integritas
keluarga tersebut.
Sewajarnya tidak bertentangan dengan kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan
kehormatan keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula sebaliknya.
Pelaksanaan asas-asas menurut teori integralistik yang dapat penulis samakan dengan teori kekeluargaan
adalah berdasarkan keseimbangan antara hak-hak asasi dan kewajiban-kewajiban asasi. Praktek tata kehidupan
sosial berdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial yang berlaku dan dijunjung bersama baik oleh
individu sebagai pribadi, maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan dan tujuan hidup
individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan kepentingan dan tujuan sosial.
Page 158 of 223 Sebab
tiap individu
menyadari hak
dan kewajibannya
masing-masing. Ini
berarti bahwa
kebebasan kemerdekaan dan hak-hak individu dengan sendirinya dibatasi oleh kemerdekaan dan hak-hak
individu lain di dalam masyarakat. Kesadaran atas nilai- nilai asasi demikian berarti merupakan dasar bagi tiap
individu untuk melaksanakan fungsi sosialnya secara maksimal.
Kesadaran atas hak-hak asasi dan kewajiban dalam antar hubungan manusia sudah pasti berdasarkan nilai-
nilai sosial yang berlaku berdasarkan norma-norma nilai tertentu. Nilai-nilai itulah sebagai asas normatif. Asas
normatif merupakan dasar terwujudnya harmonis di dalam masyarakat. Tetapi, pelaksanaan asas normatif ini
sudah tentu berbeda dengan yang berlaku di dalam masyarakat yang berlatar belakang pandangan filosofis
atomisme atau organisme. Dalam masyarakat menurut teori integralistik, asas kekeluargaan menjadi prinsip
kehidupan bersama demi kesejahteraan bersama, baik individu
maupun keseluruhan.
Walaupun pada
hakikatnya yang diutamakan adalah keseluruhan warga masyarakat,
namun pandangan
integralistik tak
mengabaikan individu. Karena realitas yang wajar ialah menghormati pribadi sama dengan menghormati
keseluruhan masyarakat sebagai satu totalitas.
C. Mengenal Strata Mad’û