Kedudukan Nafs dan Struktur Kepribadian Manusia. Segi Positif dan Negatif Manusia

Page 165 of 223 dapat melindungi manusia, pendekatan ini dilakukan oleh ahli hukum dan sejarah.

1. Kedudukan Nafs dan Struktur Kepribadian Manusia.

Menurut Achmad Mubarok, kata nafs dalam al- Qur’an memunyai beberapa makna; 1. Nafs sebagai diri atau seseorng, seperti dalam firman Allah QS li ‘Imrân3: 61. 2. Nafs sebagai diri Tuhan, seperti dalam QS al- A n’âm6: 54. 3. Nafs sebagai person tertentu, seperti dalam QS al- Furqân25: 3. 4. Nafs sebagai ruh, seperti dalam QS al-An’âm6: 93. 5. Nafs sebagai jiwa, seperti dalam QS asy-Syam91: 7 dan al-Fajr89: 27. 6. Nafs sebagai totalitas manusia, seperti dalam surat al-Mâidah5: 32. 7. Nafs sebagai sisi dalam manusia yang melahirkan tingkah laku, seperti dalam QS ar-Rad13: 11. ۚ Page 166 of 223 “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia .” QS Ar-Rad13: 11 Nafs sebagai totalitas manusia mengisyaratkan bahwa manusia memilki dua dimensi, dimensi jiwa dan dimensi raga. Kedua dimensi ini harus ada dalam diri setiap manusia, jasad tanpa jiwa dengan fungsi- fungsinya dipandang tidak sempurna, begitu juga jiwa tanpa jasad maka jiwa itu tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsinya 148 .

2. Segi Positif dan Negatif Manusia

Dalam kepribadian manusia terkandung berbagai sifat hewani yang tercermin dalam berbagai kebutuhan fisik yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidup dirinya. Selain itu, dalam kepribadian manusia juga terkandung berbagai sifat malaikat yang tercermin dalam kerinduan spiritualnya untuk mengenal Allah SWT. Al- Qur’an membagi tingkatan nafs āada dua kelompok besar, yaitu nafs martabat tinggi dan nafs 148 Faizah dan Effendi Muchsin, Psikologi λ, hal 70-74 Page 167 of 223 martabat rendah. Nafs martabat tinggi dimiliki oleh orang-orang yang bertakwa, yag takut kepada Allah dan berpegang teguh kepada petunjuk-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Sedangkan nafs martabat rendah dimiliki oleh orang-orang yang menentang perintah Allah dan yang mengabaikan ketentuan-ketentuan-Nya, serta orang-orang yang sesat yang cenderung berperilaku menyimpang dan melakukan kekejian serta kemungkaran. Secara eksplisit, al- Qur’an menyebut adanya tiga jenis nafs, yaitu : a. Nafs Mutmainnah 149 , yaitu nafsu yang tenang, jauh dari segala keguncangan, selalu mendorong berbuat kebajikan. b. Nafs Ammârah 150 , yaitu nafsu yang selalu mendorong berbuat kejahatan, tunduk kepada nafsu syahwat dan panggilan setan. c. Nafs Lawwâmah 151 , yaitu nafsu yang belum sempurna, selalu melawan kejahatan tapi suatu saat melakukan kejahatan hingga disesalinya. Ciri umum dari nafs kualitas rendah menurut al- Qur’an ada empat : a. Mudah melanggar apa-apa yang dilarang Allah. 149 QS al-Fajr89: 27-28. 150 QS Yûsûf12: 53. 151 QS Al-Qiyâmah75: 2. Page 168 of 223 b. Menuruti dorongan hawa nafsu. c. Menjalankan maksiat. d. Tidak mau memenuhi panggilan kebenaran.

D. Mad’û Objek Dakwah dan Kondisinya