Page 178 of 223 6
Tilâwah, yaitu membaca sambil memahami; 7
Tazkiyah, yaitu membersihkan jiwa dan nafsu negatif;
8 Ta’lîm,
yaitu dengan
memberikan pengajaran;
9 Khithâbah, menuliskan pesan; atau dapat
diartikan pula sebagai upaya sosialisasi nilai- nilai Islam melalui media lisan, baik yang
terkait langsung dengan pelaksanaan ibadah mahdhah maupun yang tidak terkait dengan
ibadah mahdhah;
161
10 Hikmah, yaitu menempatkan berbagai
persoalan sesuai
peran, fungsi
dan tempatnya;
11 Tabyîn, yaitu penjelasan dengan lisan dan
perbuatan. d.
Media yang digunakan dalam menyalurkan pesan nubuwwah dan risâlah adalah bahasa lisan
dan tulisan dari instrumen lisan dan amal badan uswatun hasanah
e. Mad’û penerima pesan nubuah dan risalah
adalah individu nafsiyah, keluarga fardiyah, kelompok hizbiyah dan komunitas ummah;
f. Respon mad’û terhadap pesan nabi dan Rasul,
ada yang menerima sami’nâ wa ath’nâ dan ada
yang menolak sami’nâ wa ashainâ.
3. Struktur Dakwah Umat Nabi
161
AS Enjang dan Aliyudin, Dasarλ, hal. 59.
Page 179 of 223 Dalam kamus besar bahasa IndĀnesia, kata “umat”
diartikan sebagai 1 Para penganut atau pengikut suatu agama, 2 Makhluk manusia. Lebih lanjut lagi para
pakar bahasa al- Qur’an dalam buku Al-Mufradât fî Gharîb
al- Qur’ân, menjelaskan bahwa kata umat didefinisikan
sebagai semua kelompok yang dihimpun oleh sesuatu, seperti agama, waktu atau tempat yang sama, baik
penghimpunannya secara terpaksa maupun atas kehendak mereka.
162
Kerangka epistemologi dakwah umat Nabi ini dapat dilihat dari QS
li ‘Imrân3: 104, 110 dan 112, dan QS an-Nahl16: 125. Mengacu kepada beberapa ayat ini
dapat diturunkan prinsip-prinsip dakwah umat Nabi dan Rasul sebagai dakwah Islam, sebagai berikut:
a. Dâ’i adalah laki-laki dan wanita yang akil baligh
mampu mengendalikan nafs negatifnya dan menguasai serta mengamalkan pesan dakwah
terlebih dahulu.
b. Pesan dakwah yang terkandung dalam dakwah
umat nabi adalah al-Islam itu sendiri yang memiliki konsep biologis dan pandangan dunia
bersumber kepada al- Qur’an, sunnah dan ijtihad
serta sejarah peradaban Islam di sepanjang zaman.
c. Metode yang dipakai dalam dakwah umat Nabi
adalah melalui metode al-quwwah kekuasaan,
162
M. Quraish Shihab, Wawasan λ, hal. 326.
Page 180 of 223 al-qaul
bahasa lisan, tulisan, dan as-sairah al- hasanah
perbuatan, seperti jihad menegakan agama
Islam, menegakkan
keadilan mewujudkan keamanan dan kemerdekaan dan
mengelola sumber daya manusia dan alam. Semua metode tersebut merupakan upaya
merealisasikan interaksi dengan Tuhan, manusia dan alam.
d. Pesan dakwah disalurkan melalui media
lingkungan, keluarga, lingkungan, sekolah, berbagai karya tulis dan media elektronik.
e. Mad’û dalam dakwah umat Nabi adalah seluruh
manusia yang berbeda suku, bahasa dan bangsa. Jika manusia itu sudah menerima Islam, maka
dakwah bagi mereka berupa intensifikasi at- taktsîf wa at-tadkhîl
163
, sedangkan jika manusia itu belum menerima Islam, maka dakwah bagi
mereka berupa ekstensifikasi at-tamdîd wa al- futûhât
164
. f.
Dakwah Islam berproses di atas dasar rasional al-
‘aqliyah, kebebasan
al-huriyyah dan
163
Peningkatkan aktivitas pembinaan keislaman ke dalam pribadi dan komunitas muslim, dengan tujuan untuk memerbaiki
kualitas keislamaan setiap muslim dan umat Islam
164
Menyebarluaskan dakwah Islam kepada semua orang, sehingga Islam sebagai agama yang dapat diterima, membawa
kebaikan, dan bisa dinikmati oleh siapa pun tanpa ada yang mengusik dan merasa terusik. Atau dengan kata lain,
menda
kwahkan Islam sebagai ‘ rahmatan lil ‘âlamîn’.
Page 181 of 223 perjuangan al-jihâd, dalam konteks nafsiyyah,
fardiyyah , fi
’ah, hizbiyyahJamâ’ah, ummah dan syu’ûbiyyah antarbudaya.
Respon mad’û terhadap dâ’i dan pesan dakwah
berlaku hukum taqâbul pasangan yang berlawanan, yaitu: menerima danatau menolak sebagai ekspresi dari
kebebasan yang dimiliki mad’û sebagai manusia.
4. Struktur Dakwah Kafir