pusat maupun pemerintah daerah merelokasikan ke luar wilayah DKI Jakarta sebagai upaya pengurangan kepadatan wilayah di DKI Jakarta.
Nilai Shift-Share secara eseluruhan Yij, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi negatif dengan berkurangnya tenaga kerja yang tercipta,
yakni sebesar 57.024 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor industri pengolahan di DKI Jakarta relatif lebih lambat karena
dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja sektor industri pengolahan ditingkat nasional.
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
Sektor listrik, gas, dan air bersih DKI Jakarta berdasarkan analisis Shift Share
tahun 2001-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pada pengaruh komponen pertumbuhan nasional Gij, sektor ini berkontribusi positif dalam
menciptakan tenaga kerja yaitu bartambah sebesar 3.422 orang terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Dan pada pengaruh komponen bauran industri
Mij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah sebesar 65.569 orang. Kedua komponen tersebut sangat
mempengaruhi dalam penciptaan kesempatan kerja dikarenakan masih banyaknya proyek pembangunan yang sedang berlangsung di DKI Jakarta dalam memberikan
fasilitas dan kemudahan bagi masyarakat DKI Jakarta terutama dalam menyediakan supply listrik seperti yang terjadi pada tahun 2008 dimana konsumsi
listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat DKI Jakarta sebesar 29.605.656.907 MW dengan jumlah pelanggan sebanyak 2.490.224 pelanggan; dan jumlah pelanggan
gas baik yang berasal dari kalangan rumah tangga, industri kecilsedang dan industri besar masing-masing sebanyak 13.450 pelanggan, 148 pelanggan dan 37
pelanggan; serta jumlah produksi air bersih yang dihasilkan oleh PDAM, PT. Paljaya dan PT. Thames Pam Jaya sebesar 515.094.993 m³ sedangkan yang terjual
sebesar 258.939.302 m³ dengan jumlah pelanggan sebanyak 778.044 pelanggan. Dalam hal ini, sektor listrik, gas, dan air bersih baik dari komponen pertumbuhan
nasional Gij maupun dari komponen bauran industri Mij memberikan dampak positif terhadap penciptaan kesempatan kerja di DKI Jakarta. Serta pada pengaruh
komponen keunggulan kompetitif Sij, sektor ini berkontribusi negatif yang
menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja berkurang sebesar 73.304 orang dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja sektor yang sama di tingkat
nasional. Nilai Shift-Share secara keseluruhan Yij, sektor listrik, gas, dan air bersih
memberikan kontribusi negatif dengan berkurangnya tenaga kerja yang tercipta, yakni sebesar 4.313 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga
kerja sektor listrik, gas, dan air bersih di DKI Jakarta relatif lebih lambat karena dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja sektor listrik, gas, dan air bersih
ditingkat nasional.
5. Sektor Bangunan
Sektor bangunan DKI Jakarta berdasarkan analisis Shift Share tahun 2001- 2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pada pengaruh komponen
pertumbuhan nasional Gij, sektor ini berkontribusi positif dalam menciptakan tenaga kerja yaitu bertambah sebesar 16.931 orang terhadap penyerapan tenaga
kerja nasional. Dan pada pengaruh komponen bauran industri Mij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah
sebesar 37.692 orang. Serta pada pengaruh komponen keunggulan kompetitif Sij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja
bertambah sebesar 4.797 orang dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja sektor yang sama di tingkat nasional.
Nilai Shift-Share secara keseluruhan Yij, sektor bangunan memberikan kontribusi positif dengan bertambahnya tenaga kerja yang tercipta, yakni sebesar
59.420 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor bangunan di DKI Jakarta relatif lebih cepat karena dipengaruhi oleh pertumbuhan
tenaga kerja sektor bangunan ditingkat nasional. Ini dikarenakan proyek pembangunan penyediaan berbagai fasilitas terutama sarana fisik selalu menjadi
komponen prioritas pembangunan di DKI Jakarta seperti yang terdapat di Jakarta Pusat yaitu Petamburan, Karet Tengsin, Bendungan Hilir; di Jakarta Timur yaitu
Cakung, Pulogebang, Cipayung; dan di Jakarta Barat yaitu Sentra Primer Barat, Grogol, Slipi-Palmerah; serta di Jakarta Utara yaitu Pademangan, Cilincing,
Penjaringan yang semenjak otonomi daerah kawasan tersebut memprioritaskan