Implikasi Kebijakan HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengembangan sektor-sektor ekonomi
Perlunya peran pemerintah daerah DKI Jakarta untuk lebih memprioritaskan pada pengembangan sektor-sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga
kerja lebih besar, diantaranya pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran; jasa-jasa; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa
perusahaan; dan bangunan. 2.
Pengembangan sektor-sektor ekonomi dengan melihat pada komponen- komponen yang mampu mendorong penyediaan kesempatan kerja.
Pemerintah daerah DKI Jakarta perlu memfokuskan pengembangan sektor- sektor ekonomi dengan melihat pada komponen-komponen yang mampu
mendorong penyediaan kesempatan kerja, seperti pada komponen pertumbuhan tenaga kerja nasional maka sektor ekonomi yang perlu
diprioritaskan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran; jasa-jasa; dan industri pengolahan. Pada komponen bauran industri maka sektor ekonomi
yang perlu diprioritaskan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; dan listrik, gas, dan air bersih. Sedangkan
pada komponen keunggulan kompetitif maka sektor ekonomi yang perlu diprioritaskan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran; jasa-jasa; dan
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan. 3.
Penciptaan iklim investasi yang kondusif. Pemerintah daerah DKI Jakarta sudah seharusnya lebih memprioritaskan
pada penciptaan iklim sosial, politik dan usaha yang kondusif. Pemberian berbagai insentif kebijakan mampu mendorong minat investor untuk
menanamkan modalnya di Indonesia yang akhirnya menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas.
4. Pengendalian laju inflasi
Penanganan pengendalian laju inflasi melalui kebijakan fiskal daerah perlu mendapat perhatian pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam menciptakan
kestabilan suku bunga riil investasi. Karena suku bunga investasi yang rendah dan stabil masih menjadi andalan bagi investor dalam melakukan
investasi melalui dana pinjaman. Kebijakan pengendalian laju inflasi dapat melalui pengurangan pengeluaran pemerintah agar pengeluaran keseluruhan
dalam perekonomian daerah dapat dikendalikan, kebijakan kenaikan pajak juga dapat mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan
berpengaruh terhadap daya beli masyarakat yang menurun sehingga berpengaruh terhadap penurunan permintaan akan barang dan jasa yang
bersifat konsumtif, peningkatan hasil produksi agar terjadi keseimbangan jumlah barang dengan jumlah uang yang beredar, kebijakan terhadap tingkat
upah yang tidak lain menstabilkan upahgaji dengan tidak sering dinaikan agar daya beli masyarakat relatif stabil sehingga harga-harga pun ikut stabil,
serta peran pemerintah daerah yang terakhir adalah melakukan pengawasan harga dan distribusi barang seperti kebijakan penetapan harga tertinggi
harga eceran tertinggiHET agar tidak terjadi kenaikan harga. 5.
Penguatan sinergitas antara faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja dengan pengembangan sektor ekonomi
Ini perlu dilakukan agar investasi yang dilakukan tepat sasaran pada sektor ekonomi yang berpotensi dalam menyerap tenaga kerja lebih banyak. Hal ini
dapat dilakukan diantaranya melalui kebijakan stimulus fiskal yang sifatnya countercyclical
, ini ditujukan untuk memelihara danatau meningkatkan daya beli masyarakat; menjaga daya tahan perusahaansektor usaha dalam
menghadapi krisis global dan gunjangan ekonomi; serta meningkatkan daya serap tenaga kerja dan mengatasi PHK melalui kebijakan pembangunan
infrastruktur padat karya. Selain itu kebijakan lainnya melalui penyederhanaan dan otomasi pelayanan pemberian izin usaha, menjalin
kerjasama dengan instansi terkait untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi, misalnya dengan penertiban pelabuhan, jembatan timbang dan
sebagainya, serta peningkatan investasi yang lebih memperhatikan pada aspek keunggulan komparatif daerah yang berdasarkan dari perhitungan
Minimum Requirement Location Quotient MRLQ melalui penekanan pada
aktifitas bidang ekonomi seperti Jakarta Pusat pada sektor keuangan dan jasa perusahaan; Jakarta Barat pada sektor perdagangan, pengangkutan dan
komunikasi serta pertanian intensif; Jakarta Utara pada sektor industri pengolahan, transportasi dan komunikasi; Jakarta Timur pada sektor
industri, jasa-jasa dan sektor utilitas; dan Kepulauan Seribu pada sektor
pertanian dan galian C. Hal lainnya yang perlu dilakukan agar investasi yang dilakukan tepat sasaran pada sektor ekonomi yang berpotensi dalam
menyerap tenaga kerja lebih banyak adalah pemberian fasilitas penunjang bagi aktivitas ekonomi masyarakat maupun dunia usahadunia industri
disamping tetap menumbuhkan peran dan fungsi lembaga pendidikan dan pelatihan kerja terutama Balai Latihan Kerja BLK dan segera menuntaskan
perselisihan hubungan industrial melalui Negosiasi Bipatrit antara pengusaha, buruh dan pemerintah daerah diantaranya terkait dengan
peraturan, tata cara penanganan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial serta peningkatan teknik-teknik bernegosiasi. Demikian pada suku
bunga yang dikenakan agar cenderung lebih stabil dan ringan bagi investor yang bersedia mengembangkan usahanya pada sektor ekonomi yang
berpotensi dalam menyerap tenaga kerja lebih banyak. Langkah ini dapat dilakukan melalui kebijakan pemberian bantuan subsidi bunga kredit bagi
dunia usahadunia industri terutama bagi masyarakat yang baru memulai usahanya selain penyediaan skim penjaminan kredit bagi UMKM maupun
dunia usahadunia industri pada kredit investasi di sektor-sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja yang lebih besar.