penyediaan produk pertambangan dan penggalian untuk memenuhi kebutuhan daerah sekitar DKI Jakarta sehingga membutuhkan adanya penciptaan tenaga
kerja di sektor pertambangan, dan penggalian.
3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan DKI Jakarta berdasarkan analisis Shift Share tahun 2001-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pada pengaruh komponen
pertumbuhan nasional Gij, sektor ini berkontribusi positif dalam menciptakan tenaga kerja yaitu bertambah sebesar 94.676 orang terhadap penyerapan tenaga
kerja nasional. Ini dikarenakan peningkatan aktivitas ekonomi pada industri pengolahan karena adanya permintaan produk dari skala nasional yang
mendorong perkembangan pada industri pengolahan di DKI Jakarta seperti pada industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil, barang kulit dan alas
kaki; industri kertas dan barang cetakan; industri pupuk, kimia dan barang dari karet; dan industri alat angkutan, mesin dan peralatannya seperti yang terdapat di
Jakarta Timur yaitu Pulogadung sebagai tempat kawasan industri, Pasar Rebo- Ciracas sebagai tempat industri teknologi tinggi dan industri selektif, Klender
sebagai tempat pusat industri kreatif, Penggilingan-Pulogebang, Kramat Jati sebagai tempat perkampungan industri kecil PIK; di Jakarta Selatan yaitu
Kebayoran Lama sebagai tempat perkampungan industri kecil PIK; dan di Jakarta Barat yaitu Cengkareng, Kalideres, sepanjang sungai Mookevart sebagai
tempat kawasan industri, Rawa Buaya sebagai tempat usaha kecil menengah UKM, Semanan sebagai tempat perkampungan industri kecil PIK dan
Primkopti Swakerta Industri Tahu Tempe; serta di Jakarta Utara yaitu Ancol Barat, Penjaringan, Cilincing sebagai tempat kawasan industri, Marunda sebagai tempat
industri selektif, Kalibaru sebagai tempat industri kecil. Pada pengaruh komponen bauran industri Mij, sektor ini berkontribusi
negatif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja berkurang sebesar 66.620 orang. Serta pada pengaruh komponen keunggulan kompetitif Sij, sektor ini
berkontribusi negatif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja berkurang sebesar 85.080 orang dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja sektor yang
sama di tingkat nasional. Ini dikarenakan pada beberapa jenis industri, pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah merelokasikan ke luar wilayah DKI Jakarta sebagai upaya pengurangan kepadatan wilayah di DKI Jakarta.
Nilai Shift-Share secara eseluruhan Yij, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi negatif dengan berkurangnya tenaga kerja yang tercipta,
yakni sebesar 57.024 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor industri pengolahan di DKI Jakarta relatif lebih lambat karena
dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja sektor industri pengolahan ditingkat nasional.
4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
Sektor listrik, gas, dan air bersih DKI Jakarta berdasarkan analisis Shift Share
tahun 2001-2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pada pengaruh komponen pertumbuhan nasional Gij, sektor ini berkontribusi positif dalam
menciptakan tenaga kerja yaitu bartambah sebesar 3.422 orang terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Dan pada pengaruh komponen bauran industri
Mij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah sebesar 65.569 orang. Kedua komponen tersebut sangat
mempengaruhi dalam penciptaan kesempatan kerja dikarenakan masih banyaknya proyek pembangunan yang sedang berlangsung di DKI Jakarta dalam memberikan
fasilitas dan kemudahan bagi masyarakat DKI Jakarta terutama dalam menyediakan supply listrik seperti yang terjadi pada tahun 2008 dimana konsumsi
listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat DKI Jakarta sebesar 29.605.656.907 MW dengan jumlah pelanggan sebanyak 2.490.224 pelanggan; dan jumlah pelanggan
gas baik yang berasal dari kalangan rumah tangga, industri kecilsedang dan industri besar masing-masing sebanyak 13.450 pelanggan, 148 pelanggan dan 37
pelanggan; serta jumlah produksi air bersih yang dihasilkan oleh PDAM, PT. Paljaya dan PT. Thames Pam Jaya sebesar 515.094.993 m³ sedangkan yang terjual
sebesar 258.939.302 m³ dengan jumlah pelanggan sebanyak 778.044 pelanggan. Dalam hal ini, sektor listrik, gas, dan air bersih baik dari komponen pertumbuhan
nasional Gij maupun dari komponen bauran industri Mij memberikan dampak positif terhadap penciptaan kesempatan kerja di DKI Jakarta. Serta pada pengaruh
komponen keunggulan kompetitif Sij, sektor ini berkontribusi negatif yang