Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan

keunggulan kompetitif Sij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah sebesar 35.306 orang dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja sektor yang sama di tingkat nasional. Nilai Shift-Share secara keseluruhan Yij, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan memberikan kontribusi positif dengan bertambahnya tenaga kerja yang tercipta, yakni sebesar 95.129 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan di DKI Jakarta relatif lebih cepat karena dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja sektor keuangan, persewaan, dan jasa ditingkat nasional. Hal ini dikarenakan adanya pusat bisnis dan keuangan di DKI Jakarta melalui keberadaan kantor pusat dan aktivitas bisnis dan keuangan lainnya sehingga jelas sangat mendorong dalam penciptaan kesempatan kerja seperti perbankan, persewaan bangunan dalam bentuk ruko rumah toko dan rukan rumah kantor, dan jasa perusahaan lainnya seperti yang terdapat di Jakarta Pusat yaitu Thamrin-Sudirman, Harmoni, Bandar Baru Kemayoran; di Jakarta Selatan yaitu Sudirman, Kuningan, M.T. Haryono- Gatot Subroto; dan di Jakarta Barat yaitu Sentra Primer Barat, Grogol, Slipi- Palmerah; serta di Jakarta Utara yaitu Bandar Baru Kemayoran, Tanjung Priok, Kelapa Gading.

9. Sektor Jasa-jasa

Sektor jasa-jasa DKI Jakarta berdasarkan analisis Shift Share tahun 2001- 2008 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pada pengaruh komponen pertumbuhan nasional Gij, sektor ini berkontribusi positif dalam menciptakan tenaga kerja yaitu bertambah sebesar 103.028 orang terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Dan pada pengaruh komponen bauran industri Mij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah sebesar 48.727 orang. Serta pada pengaruh komponen keunggulan kompetitif Sij, sektor ini berkontribusi positif yang menyebabkan pertumbuhan tenaga kerja bertambah sebesar 69.171 orang dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja sektor yang sama di tingkat nasional. Nilai Shift-Share secara keseluruhan Yij, sektor jasa-jasa memberikan kontribusi positif dengan bertambahnya tenaga kerja yang tercipta, yakni sebesar 220.925 orang. Hal ini mempunyai arti bahwa pertumbuhan tenaga kerja sektor jasa-jasa di DKI Jakarta relatif lebih cepat karena dipengaruhi oleh pertumbuhan tenaga kerja sektor jasa-jasa ditingkat nasional. Ini dikarenakan adanya konsentrasi aktivitas ekonomi dalam sektor jasa-jasa di DKI Jakarta seperti jasa pemerintahan dan pertahanan yang dikarenakan DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan; jasa sosial dan kemasyarakatan seperti jasa pendidikan, jasa kesehatan; jasa hiburan dan rekreasi; dan jasa rumah tangga dan perorangan. Penyediaan jasa-jasa baik jasa sosial maupun komersial telah mendorong aktivitas perekonomian yang pada akhirnya mendorong penciptaan kesempatan kerja di DKI Jakarta seperti yang terdapat di Jakarta Pusat yaitu Senayan, Taman Merdeka yang pada tahun 2008 jumlah wisatawannya mencapai 1.029.184 orang, Kemayoran; di Jakarta Timur yaitu TMII yang pada tahun 2008 jumlah wisatawannya mencapai 4.510.679 orang, di Jakarta Selatan yaitu Kawasan Ragunan yang pada tahun 2008 jumlah wisatawannya mencapai 3.319.186 orang; di Jakarta Barat yaitu Kota Tua yang pada tahun 2008 jumlah wisatawannya mencapai 119.641 orang, Daan Mogot, Cengkareng; dan di Jakarta Utara yaitu Ancol yang pada tahun 2008 jumlah wisatawannya mencapai 13.567.630 orang, Sunda Kelapa; serta di Kepulauan Seribu yaitu pulau Bidadari, pulau Sebaru, pulau Onrust. Pada komponen pertumbuhan tenaga kerja nasional, sektor perdagangan, hotel, dan restoran masih menjadi andalan bagi perluasan kesempatan tenaga kerja DKI Jakarta dengan nilai pertumbuhan tenaga kerja sebesar 156.175 orang. Selanjutnya, sektor jasa-jasa menempati urutan kedua dengan nilai pertumbuhan tenaga kerja sebesar 103.028 orang. Sisanya untuk sektor tersier yakni sektor pengangkutan, dan komunikasi; dan sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan menempati angka pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi dibandingkan nilai pertumbuhan tenaga kerja nasional sektor primer dan sektor sekunder terkecuali sektor industri pengolahan yang menempati urutan ketiga dengan nilai pertumbuhan tenaga kerja nasional sebesar 94.676 orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa komponen pertumbuhan tenaga kerja nasional mendorong pertumbuhan tenaga kerja sektor tersier DKI Jakarta. Sehingga icon DKI Jakarta sebagai kota yang menyediakan berbagai fasilitas pelayanan dan jasa juga ternyata didukung oleh adanya pertumbuhan tenaga kerja pada tingkat nasional. Selain itu,