3. Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis komputer memiliki komponen-komponen yang membentuk sistem, komponen tersebut terdiri dari sumber daya manusia,
perangkat keras mesin dan media, perangkat lunak aplikasi dan prosedur, data dan jaringan untuk melakukan aktivitas masukan, pengolahan, keluaran,
penyimpanan dan pengendalian untuk mengubah data menjadi informasi bagan 2.3 OBrien dan Marakas, 2010.
Bagan 2.3 Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sumber: OBrien dan Marakas, 2010
a. Input
Input atau masukan merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem
baik dalam bentuk perawatan maupun sinyal. Perawatan merupakan suatu yang dimasukan sehingga sistem dapat beroperasi, sedangkan sinyal
Jaringan
Input Proses
Output
Penyimpanan Data
Pengendalian Performa Sistem
merupakan suatu yang akan diproses sehingga suatu sistem menghasilkan keluaran OBrien dan Marakas, 2010.
b. Proses
Proses atau pengolahan merupakan komponen yang melakukan perubahan dari masukan menjadi suatu keluaran yang diinginkan OBrien
dan Marakas, 2010.
c. Output
Output atau keluaran merupakan hasil dari proses sistem, keluaran
dapat berupa masukan bagi sistem lainnya atau merupakan sebagai sisa pembuangan OBrien dan Marakas, 2010.
d. Data
Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu
diolah untuk menghasilkan suatu yang lebih bermakna OBrien dan Marakas, 2010. Data dalam sistem informasi berbasis komputer diolah
dengan menggunkan basis data. Basis data data base merupakan sebuah file yang mengkordinasi file-
file data yang saling berhubungan dan memiliki pentingan yang sama sehingga mempermudah pengolahan data. Dalam implementasi basis data,
dikenal istilah Sistem Manajemen Basis Data Database Manajemen Sistem
DBMS. Sistem Manajemen Basis Data merupakan aplikasi perangkat lunak pengelolaan basis data Rainer dan Cegielski, 2010.
Dalam pengelolaan data, Sistem Manajemen Basis Data memiliki
kelebihan dibanding dengan pengelolaan file secara trasidisional, diantaranya sebagai berikut Mulyanto, 2009:
1. Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data
secara tradisional 2.
Menjaga konsistensi dan integrasi data 3.
Meningkatkan keamanan data 4.
Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data digunakan bersama-sama oleh semua unit fungsional
5. Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi antara pengguna
dan data karena database berada di bawah seorang database administrator
6. Meningkatkan kemudahan akases pengguna akhir
7. Meningkatkan produktivitas pemograman
e. Sumber Daya Manusia