Rancangan Input Pembahasan Hasil Rancangan Sistem Informasi Baru

3. Pembahasan Hasil Rancangan Sistem Informasi Baru

a. Rancangan Input

1 Rancangan input “login” Rancangan input login merupakan formulir isian untuk masuk ke halaman yang sesuai dengan hak aksesnya. Hak akses dibuat salah satunya untuk menentukan otoritas pengguna, memberi batasan kepada pengguna sesuai dengan wewenang dan jenis pekerjaannya. Hal ini dilakukan untuk memperkuat aspek kontrol dalam sistem informasi berbasis komputer Raharjo, 1999. Hak akses dalam sistem informasi baru ini dibagi menjadi empat jenis otoritas, yaitu pengguna biasa, PJ Program, manajer dan person in charge PIC. Pengguna biasa merupakan pengguna yang memiliki akses untuk pengisian hasil observasi kecelakaan kerja dan pelaporan nearmiss, melihat hasil input masing-masing akun dan melihat biodata masing- masing akun. PJ Program merupakan pengguna yang memiliki akses terhadap biodata semua akun, hasil pengisian observasi kecelakaan kerja dan pelaporan nearmiss semua akun, pengisian tindak lanjut, hasil tindak lanjut, pencarian laporan dan rangkuman laporan. Manajer merupakan manajer HSE yang memiliki akses terhadap pengisian hasil observasi kecelakaan kerja dan pelaporan nearmiss, hasil pengisian observasi kecelakaan kerja dan pelaporan nearmiss semua akun, pengisian tindak lanjut, hasil tindak lanjut, pencarian laporan dan rangkuman. Sedangkan PIC merupakan pengguna yang memilik akses terhadap pengisian observasi kecelakaan kerja dan pelaporan nearmiss, hasil input akun yang menjadi tanggung jawabnya, hasil tindak lanjut dan biodata. Fitur login juga dibuat untuk memenuhi beberapa elemen penting dari keamanan informasi yaitu confidentiality, authentication, availability access control dan non-repudiation Raharjo, 1999. 2 Rancangan input “pendaftaran pengguna baru” Rancangan input pendaftaran pengguna baru merupakan formulir isian untuk mendaftarkan diri sebagai pengguna dalam sistem informasi berbasis website. Rancangan input ini berisikan isian untuk nama akun, password, nama pengguna, fungsi pengguna, e-mail pengguna, nomor hp pengguna, institusi pengguna. Setelah menyimpan pengguna akan mendapatkan id akun dan menunggu proses verifikasi dari PJ Program. Rancangan input pendaftaran pengguna baru ini dibuat untuk memenuhi aspek kontrol, terutama pada authentikasi dan pembagian otoritas. Pengendalian akses dengan password dan pembagian otorisasi merupakan dua hal yang penting dalam melaksanakan aspek kontrol suatu sistem informasi Wibowo, 2005. Akun disarankan untuk menggunakan nama panggilan dari pengguna untuk memudahkan pengguna dalam melakukan login Wetherbe and Vitalari, 1994. Bila terdapat pengguna dengan nama panggilan sama, maka sistem akan memperingatkan pengguna yang akan mendaftar untuk menambahkan nomor yang mudah diingat dibelakang namanya, contoh “Agus11” atau “Agus22”. Walau pembedaan nama ini akan menambah waktu untuk verifikasi bila terdapat pengguna yang ingin menggunakan nama yang sama, nama akun haruslah berbeda satu pengguna dengan pengguna lain karena sangat mempengaruhi aspek confidentiality dan authentication dari keamanan data Raharjo, 1999. 3 Rancangan input “formulir observasi keselamatan kerja” Rancangan input formulir observasi keselamatan kerja merupakan formulir isian bagi pengguna untuk melaporkan hasil observasi keselamatan kerja. Rancangan input ini berisikan isian meliputi, jenis unsaface act atau unsafe condition, jenis kejadian, tanggal kejadian, waktu kejadian, tempat kejadian, aktivitas kejadian, deskripsi kejadian, langkah koreksi dan gambar. Rancangan input ini juga sangat berkaitan dengan pertimbangan pada aspek servis bagi pengguna, yaitu kemudahan untuk menggunakan perangkat dalam sistem informasi itu sendiri. Jenis kejadian observasi kecelakaan kerja dibagi menjadi dua yaitu, perilaku tidak aman unsafe act dan tindakan tidak aman unsafe condition berdasarkan pembagian oleh Bird dan Germain 1990. Pilihan jenis perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman diletakkan pada awal untuk memberikan pilihan kepada pelapor yang bingung untuk mengkelompokan apakah hal yang dilihatnya merupakan kondisi tidak aman atau perilaku tidak aman. Setelah pelapor melakukan pemilihan sistem akan mendeteksi jenis pilihan itu apakah merupakan kondisi tidak aman atau perilaku tidak aman sehingga sistem informasi baru berbasis komputer dapat meningkatkan akurasi data National Safety Council, 2001. Khusus untuk perilaku tidak aman, sistem akan memperingatkan untuk tidak melaporkan nama pelaku dan opsi unggahan gambar ditiadakan untuk melindungi pelaku dari diskriminasi dan mencapai salah satu tujuan dalam pelaksanaan program ini, yaitu “budaya keselamatan” dan bukan budaya “kambing hitam” Byrd, 2007. Rancangan input formulir observasi keselamatan kerja pada sistem informasi baru dibuat berdasarkan model pada sistem informasi lama untuk memudahkan adaptasi pengguna terhadap sistem informasi baru. Perilaku adaptasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas individual pada saat menggunakan sistem informasi baru dengan cara yang lebih produktif Beaudry dan Pinsonneault, 2005. 4 Rancangan input “formulir laporan nearmiss” Rancangan input formulir laporan nearmiss merupakan formulir isian bagi pengguna untuk melaporkan kejadian nearmiss. Rancangan input ini berisikan isian meliputi, jenis kejadian, tanggal kejadian, tempat kejadian, aktivitas kejadian, deskripsi kejadian, langkah koreksi dan gambar. Rancangan input ini juga sangat berkaitan dengan pertimbangan pada aspek servis bagi pengguna, yaitu kemudahan untuk menggunakan perangkat dalam sistem informasi itu sendiri. Rancangan input formulir nearmiss pada sistem informasi baru dibuat juga dibuat berdasarkan model pada sistem informasi lama, dengan tujuan yang sama, yaitu memudahkan adaptasi pengguna terhadap sistem informasi baru sehingga dapat memaksimalkan dan meningkatkan efektivitas individual pada saat penggunaan perangkat tersebut Beaudry dan Pinsonneault, 2005. 5 Rancangan input “formulir tindak lanjut” Tindak lanjut dalam sistem informasi ini terdiri dari lebih dari satu kegiatan, yaitu tindakan korektif, tindakan evaluasi dan tindak lanjut itu sendiri. Rancangan input formulir tindak lanjut merupakan formulir isian bagi PJ Program dan Manajemen untuk memberikan rekomendasi tindak tindakan korektif. Rancangan input ini berisikan isian meliputi hasil dari isian formulir observasi kerja atau nearmiss yang diisi oleh pengguna pertama, serta isian rekomendasi tindakan korektif, person in charge, tanggal batas melakukan tindakan korektif, dan status tindak lanjut. Input formulir tindak lanjut, merupakan format baru yang dibuat pada sistem informasi baru. Pada informasi lama, tindak lanjut hanya dilakukan secara lisan, langsung kepada person in charge dan baru disimpan secara tertulis ketika berbentuk laporan. Tindakan korektif, tindakan evaluasi dan tindak lanjut merupakan hal yang wajib dilakukan oleh institusi dalam mengelola keselamatan kerja Pemerintah RI, 2012. Pada formulir tindak lanjut, terdapat tanggal limit untuk pelaksanakan tindakan korektif, hal tersebut dikarenakan pelaksanaan tindakan korektif haruslah dilakukan dengan segera Pemerintah RI, 2012. Person in Charge atau PIC dipilih sesuai dengan siapa dan dimana kejadian nearmiss, tindakan tidak aman atau kondisi tidak aman terjadi, untuk melibatkan semua pihak dalam mengelola kegiatan keselamatan di institusi tersebut Luria dan Morag, 2011. Penilaian kefektifan tindakan korektif akan dilakukan oleh pihak manajemen keselamatan sehingga dapat melakukan peningkatan pengelolaan keselamatan yang berkelanjutan Hyatt, 2006. 6 Rancangan input “pencarian laporan” Rancangan input pencarian laporan merupakan halaman yang berisi isian jenis kejadian dan rentang tanggal kejadian. Rancangan input ini disediakan untuk memudahkan pengguna, terutama penanggung jawab program, dalam mencari laporan berdasarkan tanggal tertentu yang biasa digunakan untuk membuat laporan, baik laporan mingguan, bulanan maupun tahunan. Penyediaan fitur bertujuan untuk meningkatkan kualitas sistem informasi pada aspek performa, informasi, efisiensi dan servis. Peningkatan ketiga aspek tersebut, terdapat pada periode waktu, ketepatan waktu. Dimana informasi pada sistem infromasi baru dapat langsung diakses dan didapatkan pada waktu yang segera, terjadwal dan tepat waktu. Hal menjadikan keluaran informasi pada sistem informasi baru memiliki syarat sebagai informasi yang baik, yaitu relevan, konsistentepat waktu, akurat dan cukup Wetherbe dan Vitalari, 1994, Fatta, 2007. Fitur pencarian memudahkan pengguna untuk mencari data sesuai keperluannya dan tidak membuang waktu untuk mencari data tersebut Fajar, 2013.

b. Rancangan Proses