Tabel 4.4 Triangulasi Teknik
No Data
Sumber Data Wawancara
Observasi Telaah Dokumen
1. Investigasi Sistem
Performa
√ √
√
Informasi
√ √
√
Ekonomi
√ -
√
Kontrol
√ √
√
Efisiensi
√ √
√
Servis
√ √
- 2. Analisis Sistem
√ √
√
Triangulasi teknik terdiri dari wawancara, observasi dan telaah dokumen, sedangkan triangulasi sumber tabel 4.5 dibagi berdasarkan
jabatan informan penelitian pada tabel 4.1.
Tabel 4.5 Triangulasi Sumber
No Data
InformanSumber Data Pengawas
Fungsi HSSE
Petugas Lapangan
Fungsi HSSE Manajer
HSSE Staff
Fungsi Lain
1. Investigasi Sistem
Performa
√ √
- -
Informasi
√ √
√ -
Ekonomi
√ -
√ -
Kontrol
√ √
√ -
Efisiensi
√ √
√ √
Servis
√ -
- √
2. Analisis Sistem √
√ √
√
e. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dan analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah tahap pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan telaah
dokumen. Data yang telah dikumpulkan akan disusun dalam bentuk transkrip data. Kemudian data yang telah disusun akan diolah dan
disajikan dalam bentuk narasi dan matriks.
2. Metode Perancangan Sistem
Perancangan sistem, merupakan kegiatan membuat rancangan output dan input
, rancangan proses, rancangan data dan rancangan user interface. a.
Rancangan output dan input menggunakan gambar dan tabel. Pemodelan rancangan input dan output akan dibuat menggunakan aplikasi perangkat
lunak yii frame workphotoshop dan microsoft office, namun pada penerapannya, rancangan input dan output akan dituangkan kedalam bahasa
pemograman website dalam bentuk PHP. b.
Rancangan proses dengan menggunakan Flow Chart untuk melihat alur sistem secara keseluruhan dan Data Flow Diagram DFD untuk
menggambarkan hubungan dan proses perpindahan dan pengolahan data. Mulyanto, 2009. DFD dipilih karena menggunakan diagram alir yang
memudahkan pengguna yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Rancangan proses ini dalam
penerapannya akan dituangkan dalam bahasa pemrograman website berupa PHP.
c. Rancangan data menggunakan database yang digambarkan dengan Entity-
Relation Diagram ERD. ERD dipilih karena umum digunakan, sederhana,
serta menggunakan diagram yang mudah dimengerti sehingga sistem mudah untuk dipahami oleh pengguna. Rancangan database ini dalam
penerapannya akan dituangkan dalam bahasa pemrograman website berupa PHP. Database management system yang digunakan adalah MySQL.
MySQL dipilih karena menggunakan bahasa SQL yang compatible dengan bahasa PHP serta webserver Apache. MySQL merupakan freeware yang
sering digunakan, serta dalam proses pengaturannya dapat dilakukan secara mudah menggunakan aplikasi XAMPP.
d. Rancangan user interface merupakan rancangan input dan output yang telah
dituangkan dalam sebuah aplikasi website. Website dirancang dengan bahasa pemograman PHP dan web server berupa Apache. PHP dipilih
karena merupakan bahasa pemograman web yang direkomendasikan untuk pemula. Apache dipilih karena compatible dalam mengeksekusi bahasa
PHP. Apache juga merupakan freeware yang sering digunakan, serta dalam proses pengaturannya dapat dilakukan secara mudah menggunakan aplikasi
XAMPP. Yii Framework dipilih karena merupakan salah satu framework pengembangan website terbaik dan menjadi prioritas berbagai programmer
di dunia. Yii Framework memungkinkan programmer untuk membuat sistem informasi yang rumit, menarik, ringan dan memiliki keamanan yang
terjamin. e.
Uji Coba Sistem informasi akan dilakukan melalui langkah-langkah skenario yang akan dibuat berdasarkan sub-sistem yang terdapat pada
sistem informasi baru program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss
berbasis website untuk mengetahui kesesuaian fungsi dari rancangan yang telah dibuat.
59
BAB V HASIL
A. Gambaran Umum PT. Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu
1. Profil Perusahaan
PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY PT PGE Area Ulubelu dalam melaksanakan eksplorasi, eksploitasi dan produksi sumber daya panas
bumi geothermal yang selalu berusaha menempatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dengan menerapkan Sistem Manajemen Perusahaan yang
terintegrasi. PT. PGE Area Ulubelu merupakan bagian dari PT. Pertamina Geothermal Energy PT. PGE yang mulai beroperasi secarak komersial sejak
tahun 2012 dengan kapasitas produksi mencapai 110 MW. Saat ini PT. PGE Area Ulubelu turut berkontribusi terhadap 20
pembangkitan listrik di Provinsi Lampung. PGE Area Ulubelu mulai melakukan suplai uap secara komersial untuk PLTP Unit 1 sebesar 55 MW
sejak 16 September 2012 dan unit 2 sebesar 55 MW sejak 23 Oktober 2012, melalui Pernjanjian Jual Beli Uap PJBU dengan PLN Persero. PGE Area
Ulubelu terus mengembangkan kapasitas pembangkitan melalui rencana pengoperasian PLTP unit 34 sebesar 2x55 MW yang akan dioperasikan
oleh PT. PGE Area Ulubelu tahun 2016 dan 2017. Lokasi Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu secara administratif
terletak di Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Berada di 90 km arah selatan kota Bandar Lampung pada elevasi 700 m hingga 1100 m