Sikap Ibu Tentang Kanker Serviks dan Gejala Kanker Serviks

Mintarsiah 1996, mengemukakan bahwa kemungkinan seseorang akan berbuat sesuatu tergantung pada hasil perpaduan dari keinginan bahwa kegiatan yang dilakukan akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan, pentingnya tujuan tersebut menurut yang bersangkutan dan sarana maupun usaha yang diperlukan itu. Sedangkan menurut pendapat Kelman didalam tesis Mintarsiah 1996 bahwa perubahan melalui cara menyadari manfaat akan lestari karena pada cara perubahan ini akan menjadi bagian dari hidupnya. Perubahan inilah yang diharapkan akan dicapai dalam pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Susanti 2002 yang menyatakan bahwa kurangnya oengetahuan mempengaruhi keterlambatan memeriksakan diri pada pasien kanker serviks penyebabnya adalah tidak ada yang memberikan informasi. Penelitian yang dilakukan Moegni 2005 di Poliklinik kebidanan RSUPNCM, hanya 2,9 responden yang memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan responden yang memiliki pengetahuan sedang 21,6 dan pengetahuan buruk sebesar 75,5. Tim kerja WHO 1989, Notoatmodjo, 2005 menganalisis bahwa seseorang berperilaku karena adanya alas an dalam bentuk pemikiran dan perasaan yaitu pengetahuan.

5.3. Sikap Ibu Tentang Bahaya Kanker Serviks dan Pemeriksaan Pap Smear

5.3.1. Sikap Ibu Tentang Kanker Serviks dan Gejala Kanker Serviks

Menurut hasil penelitian di atas Sebanyak 63 100 orang responden merasa setuju bahwa kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang setiap wanita. Untuk pernyataan kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal terdapat sebanyak 61 responden 96,8 setuju dengan Universitas Sumatera Utara pernyataan tersebut sedangkan 2 responden 3,2 merasa tidak setuju, untuk pernyataan sebagai seorang wanita, harus waspada terhadap kanker serviks sebanyak 63 orang responden 100 merasa setuju. Dan untuk pernyataan agar terhindar dari kanker serviks, sebaiknya tidak berganti- ganti pasangan sebanyak 63 responden 100 merasa setuju. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa sebanyak 63 100 orang responden merasa setuju bahwa kanker serviks merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyerang setiap wanita. Untuk pernyataan kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal terdapat sebanyak 61 responden 96,8 setuju dengan pernyataan tersebut sedangkan 2 responden 3,2 merasa tidak setuju, untuk pernyataan sebagai seorang wanita, harus waspada terhadap kanker serviks sebanyak 63 orang responden 100 merasa setuju. Dan untuk pernyataan agar terhindar dari kanker serviks, sebaiknya tidak berganti- ganti pasangan sebanyak 63 responden 100 merasa setuju. Menurut Notoatmodjo 2003 bahwa sikap sesorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya. Oleh karena itu, informasi yang didapatkan seseorang tentang sesuatu hal akan dapat mempengaruhi sikapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu terhadap kanker serviks dan gejalanya baik. Hal ini dapat dilihat dari sebanyak 63 orang 100 ibu merasa setuju dengan pernyataan bahwa kanker serviks adalah penyakit yang sangat berbahaya dan setiap wanita harus wapada terhadap kanker serviks. sebanyak 61 responden 96,8 Universitas Sumatera Utara setuju dengan pernyataan kanker serviks tidak menimbulkan gejala pada stadium awal.

5.3.2. Sikap Ibu Tentang Faktor Resiko Kanker Serviks