Teman Petugas Kesehatan Faktor Penguat 1. Keluarga

memberikan informasi tentang pentingnya Pap Smear kepada keluarga sehingga keluarga juga dapat mengingatkan dan memberikan informasi kepada ibu.

5.5.2 Teman

Menurut Notoatmojo 2003, menyatakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat bergantung pada informasi yang diterimanya. Bila informasi yang diterimanya adalah informasi yang salah maka akan menyebabkan kekeliruan dalam pengetahuan yang bisa menimbulkan terjadinya salah persepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 33 orang 52,4 menjawab ya untuk pertanyaan apakah temantetangga anda memberikan informasi Pap Smear kepada anda sedangkan 30 orang 47,6 menjawab tidak. Untuk pertanyaan apakah temantetangga anda mendukung anda untuk melakukan Pap Smear, sebanyak 50 orang 79,4 mengatakan ya dan 13 orang 20,6 mengatakan tidak. Sebanyak 31 orang 49,2 mengatakan ya untuk pernyataan temantetangga anda sudah ada yang pernah melakukan Pap Smear dan mengajak anda untuk ikut serta sedangkan 32 orang 50,8 mengatakan tidak. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa teman juga memiliki peranan khusus dalam memberikan informasi kepada responden, sehingga sudah selayaknya mereka juga mendapatkan informasi yang benar tentang pemeriksaan Pap Smear, jika responden mendapatkan informasi yang salah tentang Pap Smear akan mempengaruhi sikap dan tindakannya dalam melakukan Pap Smear.

5.5.3 Petugas Kesehatan

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 60 responden 95,3 mengatakan ya untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan memberikan informasi Universitas Sumatera Utara Pap Smear dan 3 orang 4,7 lainnya mengatakan tidak. Sebanyak 63 responden 100 mengatakan ya untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan mendukung responden untuk melakukan Pap Smear. Menurut Green didalam Notoatmodjo 2003, kesehatan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah adalah faktor-faktor yang meliputi faktor yang berasal dari luar diri responden yaitu termasuk petugas kesehatan yang dapat memengaruhi perilaku seseorang. Petugas kesehatan berperan dalam memberikan informasi kepada orang yang datang berobat dan keluarganya. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Linton 1936 dalam Mustafa 2008 yang telah mengembangkan teori peran. Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan- harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut peneliti bahwa seseorang yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai petugas kesehatan, teman, orang tua keluarga, wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran tersebut sehingga dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi kepada responden tentang pentingnya melakukan Pap Smear sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga mendorong ibu untuk melakukan tes Pap Smear. Menurut hasil penelitian ini sebanyak 60 responden 95,3 mengatakan ya untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan memberikan informasi Pap Smear dan 3 orang 4,7 lainnya mengatakan tidak. Sebanyak 63 responden 100 mengatakan Universitas Sumatera Utara ya untuk pernyataan bahwa petugas kesehatan mendukung responden untuk melakukan Pap Smear. 5.6.Tindakan. 5.6.1. Tindakan Ibu Mengenai Alasan Melakukan Pap Smear Hasil penelitian di atas diketahui mengenai alasan ibu melakukan Pap Smear yaitu sebanyak 30 responden 47,6 mengatakan untuk mengetahui adanya sel kanker, 19 orang 30,2 mengatakan agar terhindar dari kanker serviks, 2 orang 3,2 karena anjuran keluarga, 6 orang 9,5 agar sehat dan 6 orang 9,5 lainnya. Menurut teori HBM didalam Muzaham 1995 bahwa setiap orang tidak akan melakukan pencegahan penyakit dan pertolongan medis bila mereka tidak memiliki pengetahuan dan motivasi yang relevan dengan kesehatan, bila mereka tidak memandang keadaan tidak berbahaya. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Lewin didalam Notoatmodjo 2003 bahwa agar seseorang bertindak berobat mengobati atau mencegah penyakitnya maka ia harus merasakan ia rentan susceptible terhadap penyakit tersebut. Oleh karena itu, sebelum individu mendapatkan suatu penyakit maka seharusnya sudah mendapatkan informasi mengenai bahaya yang akan dihadapinya kedepannya sehingga akan membuat dirinya lebih waspada untuk melakukan tindakan pencegahan. Hasil penelitian diatas menunjukkan alasan tindakan yang baik yang dilakukan oleh ibu, hal ini dikarenakan sebanyak 30 responden 47,6 mengatakan untuk mengetahui adanya sel kanker, 19 orang 30,2 mengatakan agar terhindar dari kanker serviks, 2 orang 3,2 karena anjuran keluarga, 6 orang 9,5 agar Universitas Sumatera Utara sehat dan 6 orang 9,5 lainnya. Sehingga tindakan ibu juga baik dalm melakukan pemeriksan Pap Smear.

5.6.2. Tindakan Ibu terhadap frekuensi Melakukan Pap Smear