Perkembangan PAP SMEAR Test PAP SMEAR Manfaat Pemeriksaan PAP SMEAR

2.5.1. Perkembangan PAP SMEAR

Pada tahun 1924, George N. Papanicolou mempelajari perubahan hormon dengan memeriksa eksfoliasi sel vagina. Secara tidak sengaja diamati tingginya sel- sel abnormal pada sediaan dari pasien dengan kanker serviks. Penemuan ini merupakan awal dari digunakannya pap smear untuk skrinning kanker serviks. Penggunaan pap smear untuk skrinning secara massal baru dimulai pada tahun 1949 di British Columbia dan kemudian secara luas digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1950. Sedangkan di Indonesia, perkembangan pap smear dimulai pada tahun 1970 dan dipopulerkan di beberapa kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, Palembang, Padang, Denpasar, Ujungpandang, dan Manado Nur, 2007.

2.5.2. Test PAP SMEAR

Tes Pap smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel di sekitar leher rahim. Tes Pap smear hanyalah suatu langkah skrining, bukan pengobatan. Diagnosis akhir harus melalui biopsi dengan menggunakan alat yang disebut kolposkopi, yakni semacam mikroskop untuk melihat apakah ada gambaran khas seperti lesi pada prakanker. Hasil biopsi yang telahdikonfirmasikan kepada patolog dijadikan pegangan oleh dokter untuk melakukan tindak pengobatan terhadap pasien Eni, 2009.

2.5.3. Manfaat Pemeriksaan PAP SMEAR

Universitas Sumatera Utara PAP SMEAR dilakukan untuk mendeteksi dini kanker serviks dan sebagai uji penapisan untuk mendeteksi perubahan neoplastik. Pulasan yang abnormal dapat dilakukan biopsi untuk mendapatkan jaringan untuk pemeriksaan sitologis. Menurut Sumaryati 2003, manfaat dari pemeriksaan PAP SMEAR adalah untuk mendeteksi dini tentang adanya radang pada rahim dan tingkat radangnya, adanya kelainan degeneratif pada rahim, adatidaknya tanda-tanda keganasan kanker pada rahim, yaitu a. Mengetahui penyebab radang virus, bakteri, jamur b. Untuk menyelidiki infeksi-infeksi tertentu dan penyakit yang disebarkan secara seksual. c. Untuk menentukan penanganan dan pengobatan. Manfaat dari PAP SMEAR menurut Lestadi 1997 adalah: a. Evaluasi sitohormonal, untuk menentukan adanya penyakit-penyakit gangguan hormonal, menentukan ada tidaknya ovulasi pada kasus infertilisasi. b. Mendiagnosis peradangan, akan memberikan gambaran perubahan sel yang khas, yang sesuai dengan organisme penyebabnya. c. Identifikasi organisme penyebab peradangan, dengan pulasan papnicolaou, beberapa macam infeksi oleh kuman tertentu akan menimbulkan perubahan sel yang khas. d. Mendiagnosis kelainan pra kanker displasia serviks dini atau lanjut karsinoma In SituInvasif. Kini telah diakui bahwa PAP SMEAR merupakan alat diagnostik pra kanker dan kanker serviks yang ampuh dengan ketepatan diagnostik yang tinggi. Walaupun ketepatan diagnostik sitologi ginekologik Universitas Sumatera Utara PAP SMEAR sangat tinggi yaitu sebesar 96, tetapi diagnostik hispatologik sebagai alat pemasti diagnosis. Hal itu berarti setiap diagnostik sitologi kanker serviks harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologik jaringan biopsi serviks sebelum dilakukan tindakan berikutnya. e. Memantau hasil terapi, misalnya pada kasus infertibilitas atau gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus-kasus kanker serviks yang telah diobati dengan elektrokauter, kriosurgeri atau konisasi.

2.5.4. Wanita yang perlu melakukan Pap Smear