Angket Respon Siswa Terhadap Strategi Active Learning

B. Analisis Data

1. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis

Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terhadap data hasil penelitian berupa angket motivasi belajar matematika siswa. Adapun uji prasyarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan kriteria pengujian terima H yaitu jika � , maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 1 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dari hasil perhitungan uji normalitas motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen, diperoleh harga � = 0,5540, sedangkan dari tabel harga kritis uji liliefors diperoleh untuk sampel berjumlah 30 pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,161. Karena � lebih besar dari 0,55400,161, maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya data pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. 2 Uji Normalitas Kelas Kontrol Dari hasil perhitungan uji normalitas motivasi belajar matematika siswa kelas kontrol, diperoleh harga L hitung = 0,5689, sedangkan dari tabel harga kritis uji liliefors diperoleh L tabel untuk sampel berjumlah 26 pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 0,173. Karena L hitung lebih besar dari L tabel 0,56890,173, maka H ditolak dan H 1 diterima, artinya data pada kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Untuk lebih jelasnya, hasli perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah sampel N 30 26 Taraf sginifikansi 0,05 0,05 L hitung L 0,5540 0,5689 L tabel L t 0,161 0,173 Kriteria L L t L L t Kesimpulan Berdistribusi tidak normal Berdistribusi tidak normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji fisher. Pengujian homogenitas dilakukan melalui perumusan hipotesis berikut ini: � = jika F hitung F tabel , maka variansi populasi homogen � = jika F hitung F tabel , maka variansi populasi tidak homogen Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data dengan Uji Fisher Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Varians 11,6 21,23 Df 29 25 F hitung 1,83 1,93 F hitung F tabel Homogen F tabel Kriteria Kesimpulan Dari data tersebut dapat dilihat bahwa F hitung kurang dari F tabel 1,831,93, maka H diterima. Dengan demikian data diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang homogen.

2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, ternyata hasil yang diperoleh adalah kedua kelompok berdistribusi tidak normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis akan menggunakan pengujian stasitik non parametik yaitu uji U Mann-Whitney. Alasan menggunakan Uji U karena tergolong uji non parametik yang kuat sebagai pengganti uji-t. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran active learning teknik kuis tim lebih tinggi daripada motivasi belajar matematika kelas kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, dengan kata lain apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara strategi pembelajaran active learning teknik quiz team dengan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut c. Z hitung ≤ Z tabel , maka terima H d. Z hitung Z tabel , maka tolak H Pengujian hipotesis diuji dengan uji U Mann-Whitney, dengan kriteria pengujian yaitu, jika harga Z hitung mempunyai kemungkinan yang lebih besar dari harga Z tabel maka tolak H pada taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh harga U sebesar 570 serta diperoleh Z hitung = 2,96 dengan harga Z tabel =  1,96 untuk α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa harga Z hitung lebih besar daripada harga Z tabel 2,96 1,96. Dengan demikian H ditolak atau dengan kata lain rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran active learning teknik quiz team lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Secara ringkas, hasil perhitungan uji U Mann-Whitney tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Statistik dengan Uji U Mann-Whitney � �� Kesimpulan 2,96 1,96 Tolak H

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh U sebesar 570 serta diperoleh Z hitung = 2,96 dengan harga Z tabel =  1,96 untuk α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa harga Z hitung lebih besar daripada harga Z tabel 2,96 1,96. Dengan demikian H ditolak atau dengan kata lain rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran active learning teknik quiz team lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori 50,72 47,12. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan motivasi belajar matematika kedua kelas ini merupakan efek dari perbedaan perlakuan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian. Pada kegiatan pembelajaran active learning teknik quiz team membangkitkan motivasi dari dalam dan luar diri siswa seperti peserta didik secara langsung berpatisipasi aktif dalam kegiatan belajar, memotivasi siswa peserta didik lebih maksimal sehingga dapat menghindarkan peserta didik dari sikap malas, mengantuk, melamun, memberikan hadiah untuk setiap pemenang, mengajarkan untuk berbagi bersama teman, membangkitkan jiwa sosial siswa dengan saling membantu untuk menjadikan kelompoknya menjadi lebih baik diantara kelompok yang lain dengan diadakannya kompetisi, menciptakan kegiatan bergerak yang aktif menjadikan semangat dan membangkitkan hasrat siswa karena siswa yang berperan andil dalam kegiatan dikelas memberdayakan semua indera dan potensi anak didik, kegiatan bermain sambil belajar sehingga siswa menjadikan matematika pembelajaran yang seru karena dapat bekerjasama dengan teman untuk mendapatkan juara dan hadiah diakhir pembelajaran sehingga setiap ada LKS siswa senang mengerjakannya. Didasarkan juga pada respon siswa terhadap pembelajaran active learning teknik quiz team, siswa mengatakan bahwa pembelajaran aktif sangat menyenangkan dan tidak membosankan, penuh semangat, asyik dan menarik, seru, senang dengan diskusi kelompok karena dapat bekerjasama, pelajaran lebih mudah dipahami karena saling berbagi, pembelajaran dengan kuis dapat mengasah otak, dengan banyak latihan membuat materi mudah diingat, saling menghargai antar teman. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas eksperimen yang memotivasi siswa secara ringkas yaitu 1 sebelum memulai pembelajaran siswa diajak untuk melakukan ice breaking sehingga siswa memulai pembelajaran dengan ceria dan semangat, 2 guru menjelaskan materi dengan jelas, 2 siswa dibagi menjadi tiga kelompok dengan masing- masing kelompok mendapatkan subbab materi yang berbeda menggunakan nama-nama kelompok yang bertema seperti buah-buahan, warna, makanan, 3 setiap kelompok membuat pertanyaan sesuai dengan subbab materi yang telah ditentukan, 4 kompetisi dengan kelompok yang maju pertama memberikan pertanyaan kepada kelompok selanjutnya dan seterusnya hingga ketiga kelompok mendapatkan giliran untuk memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan menilai jawaban pertanyaan, 5 ketiga kelompok mendapatkan skor kuis maka ditentukan juara 1, 2, dan 3, 6 guru memberikan hadiah kepada masing-masing juara kelompok, 7 guru bersama siswa membuat kesimpulan diakhir kegiatan pembelajaran. Selama proses pembelajaran guru membimbing dan memotivasi kegiatan yang dilakukan siswa. Pemberian hadiah dan kompetisi merupakan salahsatu strategi yang dapat menumbuhkan

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

2 9 100

Pengaruh penerapan model active learning dengan strategi gruop resume terhadap hasil belajar kimia siswa: penelitian kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

1 41 94

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

0 3 100

EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE LEARNING MOD

0 5 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Discovery Learning dan Project Based Laerning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap

0 4 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0 4 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0 5 17

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITUNJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS VII SMP NEGER

0 6 11

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITUNJAU DARI MOTIVASI SISWA

0 4 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA ipi161349

0 0 8