motivasi belajar siswa, hal ini yang juga terdapat pada strategi pembelajaran active learning teknik quiz team.
Sedangkan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas kontrol yaitu kelas yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori,
kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru atau secara langsung kegiatan pembelajaran dikendalikan guru, secara ringkas proses
pembelajaran diantaranya, guru menjelaskan materi kemudian guru meminta siswa menjawab soal-soal dalam LKS di bangku masing-masing
tanpa melakukan kegiatan berkelompok sehingga siswa cenderung bosan dan sering sekali malas mengerjakan LKS, kemudian mengoreksi bersama,
serta membuat kesimpulan bersama. Pada kelas kontrol pembelajaran tidak ada kompetisi antar teman sehingga pembelajaran monoton menyebabkan
tidak adanya hasrat siswa untuk menjadi lebih baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti sebagai seorang manusia yang tidak pernah luput dari kekhilafan menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai
upaya telah dilaksanakan agar penelitian ini memperoleh hasil yang optimal, namun ada beberapa faktor yang tidak dapat dikendalikan
sehingga penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya: 1.
Pada awal pembelajaran active learning kegiatan pembelajaran sedikit membingungkan bagi siswa karena siswa tidak terbiasa pada
pembelajaran yang dilakukan secara aktif dan berkelompok. 2.
Pembelajaran active learning memerlukan waktu yang banyak sehingga pembelajaran menjadi dipersingkat karena keterbatasan
waktu yang tersedia. 3.
Penelitian ini hanya terbatas pada motivasi belajar sehingga hal-hal yang mempengaruhi pembelajaran lainnya tidak dapat dikonrol secara
maksimal.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis data dan deskripsi pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Z
hitung
= 2,96 dengan harga Z
tabel
=
1,96 untuk α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa harga
Z
hitung
lebih besar daripada harga Z
tabel
2,96 1,96. Dengan demikian H
ditolak atau dengan kata lain rata- rata skor motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan
strategi pembelajaran active learning teknik quiz team lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa
yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori 50,72 47,12. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perbedaan motivasi belajar
matematika kedua kelas ini merupakan efek dari perbedaan perlakuan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat penelitian. Dalam
kelas eksperimen pembelajaran, melibatkan siswa berpartisipasi aktif dalam membuat soal kuis, menjawab soal dan menilai soal dengan cara
berkompetitif, adanya hadiah, sehingga siswa memiliki kemauan untuk belajar dan termotivasi untuk belajar. Sedangkan kelas control
pembelajaran didominasi oleh guru, siswa hanya mengikti perintah yang diberikan guru tanpa berperan aktif.
2. Selain dari hasil perhitungan, hal ini juga diperkuat oleh respon yang
diberikan siswa pada kegiatan yang dilakukan pada strategi pembelajaran active learning teknik quiz team, siswa mengatakan
bahwa siswa setuju pembelajaran aktif sangat menyenangkan dan tidak membosankan, penuh semangat dengan berkompetisi, asyik dan
menarik, seru, senang dengan diskusi kelompok karena dapat bekerjasama, pembelajaran dengan kuis dapat mengasah otak
sehingga, materi mudah diingat dan lebih mudah dipahami.
59