Fungsi Motivasi dalam Belajar Jenis-Jenis Motivasi Belajar
maka siswa akan termotivasi untuk menjadi lebih unggul dibandngkan dengan temannya.
4 Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5 Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi, tetapi jangan terlalu sering. 6
Mengetahui hasil Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat maka
ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7 Pujian
Sudah pantasnya siswa yang berpestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian, tentunya pujian yang bersifat membangun.
Dengan memberikan pujian dapat menunmbuhkan motivasi siswa untuk belajar giat mendapatkan prestasi.
8 Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar
siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
9 Hasrat untuk belajar
Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada
peserta didik. 10
Menumbuhkan minat siswa
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. 11
Tujuan yang diakui Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan
belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai tujuan yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas
tujuan makin besar pula motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar.
d.
Pengertian Matematika
Kata “matematika“ berasal dari kata muthema dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”. Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan disiplin ilmu yang
diajarkan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-Kanak TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Matematika merupakan ilmu
pengetahuan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ilmu matematika digunakan dalam bidang sosial kemasyarakatan, kedokteran.
Bahkan ilmu alam. Bruner berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar
tentang konsep-konsep dan struktur-struktur abstrak yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika.
Pembelajaran matematika
menurut pandangan konstruktivistik Nikson adalah
“membantu siswa-siswi untuk membangun
konsep konsepprinsip-prinsip
matematika dengan
kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsepprinsip itu terbangun kembali, transformasi informasi yang diperoleh menjadi
konsepprinsip baru ”.
43
Para ahli memberikan definisi atau pengertian matematika dengan sundut pandang yang beraneka ragam, atau dengan
43
Esti Yuli Widayanti dkk, Pembelajaran Matematika MI, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2009, Edisi pertama, h. 1.9.
kata lain tidak ada definsi yang secara tunggal disepakati bersama oleh para ahli. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematik, tentang bilangan, kalkulasi, penalaran logik,
fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk, tentang aturan yang ketat.
44
Dari definisi para ahli tentang matematika, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang
dihasilkan dari proses berfikir yang berhubungan dengan bilangan, ruang dan bentuk.
Beberapa karakteristik matematika yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum
45
: 1
Matematika Memiliki Objek Kajian yang Abstrak Objek dasar yang dipelajari matematika merupakan suatu yang
abstrak. Objek-objek itu merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi, fakta, konsep, operasi, prinsip.
2 Bertumpu pada Kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting. Lambang bilangan yang digunakan sekarang: 1,2,3, dan
seterusnya merupakan contoh sebuah kesepakatan dalam matematika. 3
Berpola Pikir Deduktif Matematika sebagai ilmu hanya diterima jika berpola deduktif.
Berpangkal dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus. Seperti seorang murid mengerti makna konsep “persegi” yang
diajarkan oleh gurunya. Suatu ketika murid tersebut melihat figura yang terdapat dalam pameran lukisan. Murid tersebut dapat
menunjukkan figura yang berbentuk persegi dan bukan persegi. 4
Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti Contoh simbol yang kosong dari arti adalah huruf-huruf yang
dipergunakan dalam model persamaan x + y = z belum tentu berarti
44
R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2000, h. 11.
45
A. Saepul Hamdani, dkk. Matematika 1 Paket 1-7, Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008, Edisi pertama, h. 2.6.
huruf atau tanda, tergantung kepada yang akan memanfaatkan model tersebut.
5 Memperhatikan Semesta Pembicaraan
Sehubungan dengan pernyataan tentang kekosongan arti simbol dari tanda matematika, ditunjukkan dengan jelas bahwa dalam
penggunaan matematika diperlukan kejelasan lingkup model itu dipakai. Benar atau salahnya ataupun ada tidaknya penyelesaian suatu
model matematika sangat ditentukan oleh semesta pembicaraanya. 6
Konsisten dalam Sistemnya Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada system yang
mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi ada juga yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misalnya sistem-sistem aljabar,
sistem-sistem geometri. Tujuan umum diberikannya matematika di jenjang Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Umum adalah:
46
a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan
di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat,
jujur, efektif dan efisien. b.
Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan. Matematika dalam pembelajaran disekolah memiliki beberapa-
beberapa tujuan pembelajaran, diantaranya: 1
Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
2 Mengembangkan aktivitas kreatif. Aktivitas belajar yang kreatif
menjadikan siswa bertindak efektif dan efisien.
46
R. Soedjadi, op. cit., h. 43.
3 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
diperoleh. 4
Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan, mengomunikasikan gagasan dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
6 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
47
Dengan demikian yang dikatakan dengan motivasi belajar matematika adalah dorongan internal dan eksternal pada individu yang
dalam melakukan kegiatan belajar matematika seperti geometri, bilangan, aritmatika untuk mengembangkan pribadi yang seutuhnya meliputi
perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik.