Pengertian dan Karakteristik Strategi Active Learning

1 Hiruk-pikuknya kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan strategi active learning justru sering kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran, sehingga standar kompetensi tidak tercapai. 2 Konsep belajar aktif menyenangkan dapat membuat peserta didik lebih menekankan pada pencarian kesenangan dalam belajar, dan melupakan tugas utamanya untuk belajar. 55

e. Langkah-Langkah Strategi Active Learning teknik Quiz Team

Melvin L Silberman mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan teknik quiz team adalah sebagai berikut: 1 Pilihlah topik yang bisa disajikan dalam tiga segmen. 2 Bagilah siswa menjadi tiga tim. 3 Jelaskan format pelajaran dan mulailah penyajian materinya. Batasi hingga 10 menit atau kurang dari itu. 4 Perintahkan tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, kuis tersebut harus sudah siap dalam tidak lebih dari 5 menit. Tim B dan C menggunakan waktu ini untuk memeriksa catatan mereka. 5 Tim A memberikan kuis kepada anggota Tim B. Jika Tim B tidak dapat menjawab satu pertanyaan, tim C diberi kesempatan untuk segera menjawabnya. 6 Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C dan mengulang proses tersebut. 7 Ketika kuisnya selesai, lanjutkan dengan segmen kedua dari pelajaran dan tunjuklah Tim B sebagai pemandu kuis. 8 Setelah Tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga dan tunjuklah Tim C sebagai pemandu kuis. 56 55 Ibid, h. 59. 56 Melvin L Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa Media, 2011, h. 175. Selain langkah-langkah diatas, strategi ini juga dapat divariasiakan sesuai dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang guru. Variasi pada quiz team ini adalah: 1 Berikan tim pertanyaan kuis yang telah dipersiapkan yang darinya mereka memilih kapan mereka mendapat giliran menjadi pemandu kuis 2 Berikan satu penyajian materi secara kontinyu. Bagilah siswa menjadi dua tim. Pada akhir pelajaran, perintahkan dua tim untuk saling memberi kuis. 3 Pelaksanaan quiz team dapat menggunakan berbagai pembagian kelompok sesuai kreativitas dari guru.

3. Strategi Pembelajaran Ekspositori a. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori

Menurut Roy Killen, “strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi pelajaran secara verbal oleh guru kepada peserta didik ”. Berdasarkan pengertian tersebut, Roy Killen menyebut strategi ekspositori ini dengan istilah pembelajaran langsung. 57 Teori inimendefinisikan strategi ekspositori sebagai pembelajaran yang hanya berpusat kepada guru, siswa hanya memperhatikan dan menerima perintah dari guru, strategi ini memiliki pola komunikasi satu arah. Siswa tidak berkembang dalam hal keaktifan dikelas, hanya guru yang mendominasi seluruh kegiatan dikelas.

b. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori

58 Strategi pembelajaran ekspositor memiliki beberapa keunggulan adalah sebagai berikut: 1 Strategi pembelajaran ekspositori memudahkan guru atau pendidik untuk mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, sehingga 57 Suyadi, op. cit., h. 145. 58 Ibid, 158. dapat diketahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Strategi pembelajaran ekspositori sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai peserta didik cukup luas, sementara waktu yang dimiliki untuk belajar sangat terbatas. 3 Strategi pembelajaran ekspositori memudahkan peserta didik untuk menyimak pemaparan guru tentang materi pelajaran dan megaplikasikan atau mengatualisasikannya dalam kehidupan sehari- hari. 4 Strategi pembelajaran ekspositori bisa berjalan efektif dan efisien walaupun dalam kelas besar dengan jumlah peserta didik yang banyak. Selain itu, Strategi pembeajaran ekspositori juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Strategi pembelajaran ekspositori hanya akan berjalan optimal terhadap peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. 2 Strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat melayani perbedaan karakteristik peserta didik yang beragam, baik dalam hal kemampuan intelektual, bakat, minat, maupun gaya belajar. 3 Strategi pembelajaran ekspositori hanya akan berhasil jika guru memiliki kemampuan komunikasi yang memadai layaknya orator atau juru bicara yang mampu mengomunikasikan pelajaran dengan penuh semangat dan berapi- api, sehingga ”menyihir” perhatian peserta didik. 4 Strategi pembelajaran ekspositori lebih bersifat kumunikasi satu arah, sehingga mengurangi kesempatan peserta didik untuk berinteraksi multi arah guru-peserta didik; peserta didik-peserta didik.

Dokumen yang terkait

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

2 9 100

Pengaruh penerapan model active learning dengan strategi gruop resume terhadap hasil belajar kimia siswa: penelitian kuasi eksperimen di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat

1 41 94

Penerapan Strategi Belajar Aktif (Active Learning Strategy) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Islam Nurul Hidayah

0 3 100

EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE LEARNING MOD

0 5 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Discovery Learning dan Project Based Laerning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap

0 4 17

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0 4 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta

0 5 17

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITUNJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS VII SMP NEGER

0 6 11

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITUNJAU DARI MOTIVASI SISWA

0 4 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA ipi161349

0 0 8