Kesimpulan Pemenuhan Elemen Penetapan Kebijakan K3 Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012

Proses pembentukan P2K3 ini diawali dengan pertemuan para Kepala Ruas yang ditunjuk sebagai pengurus oleh Kepala Dipo selanjutnya susunana P2K3 tersebut dilaporkan kepada sekretaris DAOP 2 untuk disetujui oleh Vice President DAOP 2. Kegiatan yang dilakukan oleh tim P2K3 tersebut berupa pembinaan dan menjaga lingkungan kerja tetap bersih tidak pada kegiatan untuk mengendalikan risiko. Susuna P2K3 tersebut didokumentasikan dengan baik dan disosialisasikan melalui apel. Pengurus P2K3 tidak melakukan pertemuan secara berkala. Kegiatan yang telah dilakukan tidak pernah dilaporkan baik secara peraturan perundang-undangan atau dilaporkan kepada Vice President DAOP 2, serta tidak ada kelampok kerja yang di bentuk.

5.2.6. Kesimpulan Pemenuhan Elemen Penetapan Kebijakan K3 Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012

Informasi pada setiap kriteria yang ada dilakukan gap analysis dengan memberikan nilai 1 jika terpenuhi dan 0 jika tidak terpenuhi, hasil gap analysis pemenuhan elemen penerapan kebijakan K3 dapat dilihat pada lampiran penelitian. Berdasarkan tingkat pencapaian penerapan pada PP No. 50 tahun 2012 bahwa PT KAI termasuk kedalam kategori perusahaan tingkat lanjutan yang harus memenuhi 166 kriteria dengan 12 elemen. Pemenuhan 100 elemen pertama sendiri jika 26 kriteria dari elemen tersebut terpenuhi seluruhnya. Sehingga peneliti membagi tingkat pencapaian menjadi beberapa tingkat yang dibagi berdasarkan persentase pemenuhan kriteria, berikut adalah tabel tingkat pencapaian: Tabel 6.3 Tingkat Pencapaian Penerapan Elemen Pertama Kategori Persentase Tingkat Pencapaian 100-85 Memuaskan 84-60 Baik 59-0 Kurang Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAOP 2 Bandung hanya memenuhi sebanyak 7 kriteria dari 26 kriteria yang ada maka perhitungannya adalah: 7 100 26,92 26 Berdasarkan hasil perhitungan persentase pemenuhan sebesar 26,92. Artinya pemenuhan elemen pertama yang terpenuhi oleh DAOP 2 Bandung masih dalam kategori persentase 59-0. Sehingga dapat dilihat pada kolom tingkat pencapaian, bahwa pemenuhan dalam pembangunan dan pemeliharaan DAOP 2 Bandung masih ditingkat pencapaian yang kurang. Hasil pemenuhan yang kurang dari kriteria pemenuhan dan pemeliharaan komitmen berdasarkan PP No. 50 tahun 2012 ini tidak sejalan dengan komitmen yang ditunjukkan Senior Menejemen dan Komitmen Organisasi yang baik pada pemabahasan sebelumnya. Terdapat beberapa hal yang sudah dilaksanakan oleh DAOP 2 Bandung namun belum sesuai dengan perundang-undangan. Komitmen Senior Menejemen dan Komitmen Organisasi yang ada seharusnya di terapkan pada pemenuhan kriteria ini agar SMK3 yang dijalankan atas dasar Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012, sehingga komitmen yang ditunjukkan oleh senior menejemen dan jajaran menejemen lainnya untuk menerapkan SMK3 terbukti adanya.

5.2.8. Analisis Taksonomi