Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dijelaskan dalam metode penelitian bahwa penelitian ini ingin menggambarkan komitmen team manajemen DAOP 2
Bandung terhadap penerapan SMK3 melalui beberapa aspek yang dinilai. Penelitian ini pertama-tama akan menggambarkan komitmen senior manajemen yang
ditunjukkan melalui tindakan dan sikap senior manajemen serta menilai komitmen organisasi yang ditunjukkan di DAOP 2 Bandung. Gambaran komitmen tersebut
dapat mendukung DAOP 2 Bandung untuk memenuhi kriteria dalam elemen pertama PP No. 50 tahun 2012 yaitu elemen penetapan kebijakan K3. Oleh karena itu peneliti
akan menjelaskan hasil penelitian secara bertahap mulai dari komitmen organisasi, komitmen senior manajemen kemudian menggambarkan pemenuhan elemen pertama
berdasarkan PP No. 50 tahun 2012.
5.2.2. Komitmen Organisasi DAOP 2 Bandung
Pengumpulan data komitmen organisasi ini dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang berasal dari Organization Commitment Questionnaire yang
dikemukakan oleh Natalie J Allen dan John P. Meyer dalam jurnalnya yang berjudul “The Measurement and Antecedents of Affectife, Continuance, and Normative
Commitment to the Organization ” tahun 1990. Kuisioner ini membagi komitmen
menjadi tiga yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment, dan Normative Commitment. Penilaian dilakukan dengan memformulasi 24 pertanyaan kuisioner
menjadi 24 kriteria yaitu 8 kriteria Affective Commitment, 8 Continuance Commitment dan 8 kriteria Normative Commitment. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
kemudian diteliti secara kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan untuk dapat memberikan gambaran komitmen organisasi di DAOP 2
Bandung PT KAI.
1. Affective Commitment
In-depthh interview dilakukan dengan menggunakan 8 kriteria pada management departemen sarana DAOP 2 Bandung karena hanya departemen ini
yang sudah menerapkan aplikasi K3 dalam proses pekerjaan. Wawancara dilakukan pada Junior Manager Inspector 2B, Manajer Sarana, Asisten Manajer
Program, Asisten Manajer Lokomotif dan KRD, Asisten Manajer Kereta dan Gerbong, Kepala Dipo Lokomotif, Kepala Dipo Kereta. Berikut adalah hasil in-
depth interview dari 8 kriteria Affective Commitment yang ada: 1.
Kriteria 1 :Perasaan pegawai selama bekerja di PT KAI Perasaan yang diungkapkan oleh informan rata-rata menunjukkan rasa bahagia
dan senang selama berkarir di PT KAI seperti yang diungkapkan oleh informan: Informan 5 Manajer Sarana
“Bahagia,, ya,,banyak tantangan namanya juga orang kerja kan ya,,apalagi
kita yang mengurusi barang bergerak,,”
Perasaan lain juga diungkapkan bahwa bekerja di PT KAI tidak selalu bahagia yang dirasakan namun duka pun juga dirasakan ketika berada jauh dari
keluarga terutama moment berkumpul saat hari raya. Bekerja dengan rotasi yang sangat cepat dan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain juga diungkapkan
sebagai perasaan duka pegawai. Berikut ungkapan yang dirasakan oleh informan:
Informan 6 Asisten Manajer Program “perasaannya ada suka dan dukanya , sukanya kita ini ya apa ya kita bisa
memberikan kontribusi pada masyarakat yang banyak pelayanan kereta
api mengantarkan orang dari satu tempat ke tempat lain ya kalau dukanya ya gini kita jarang kumpul dengan keluarga lebaran ga
lebaran”
Bekerja melayani masyarakat tentu dituntut kecepatan agar pelayanan yang diberikan cepat dan tepat terutama pada bagian sarana agar lokomotif
atau kereta yang digunakan penumpang selalu dalam keadaan handal dan siap operasi setiap saat, membuat pegawai merasa bekerja dengan tekanan waktu.
Berikut ungkapan yang dikemukakan oleh Informan 9: Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif
“perasaan,,ya,,perasaannya biasa-biasa saja kalau kerja dikereta api memang begitu si ya ada kadang kita ditekan waktu ada kalanya kita
renggang jadi dimana kita ajah mengatur waktu ya memang adakalanya”
2. Kriteria 2 : Suka berdiskusi mengenai PT KAI dengan orang lain selain
pegawai PT KAI Perasaan senang dan bangga yang ditunjukkan oleh pegawai ketika
berdiskusi dengan orang lain seperti teman, penumpang, keluarga dan lainnya karena melihat perkembangan PT Kereta Api yang cukup pesat semenjak
dipimpin oleh Bapak Jonan. Berikut ungkapan yang dikemukakan oleh Informan:
Informan 6 Asisten Manajer Program “ya seneng..apa ya kalau ngobrol dengan perusahaan lain kita bisa
belajar dari segi manajerial teknik improvement apa yang sudah ada disana
..”
Namun diskusi dengan pihak luar juga menimbulkan perbandingan yang dirasakan pegawai dengan pegawai ditempat lain diungkapkan bahwa
bekerja di PT Kereta Api menimbulkan ketidak nyamanan ketika jabatan tidak sesuai dengan tempat bekerja yang terlalu jauh, seperti yang
dikemukakan oleh informan berikut ini: Informan 3 Junior Manager Inspector 2B
“yah,,makannya saya tanya enak dari sisi manaya,,,kalau dari penghasilan saya akui saya tidak mengelak dulu dengan sekarang
berbeda jauh tapi bebannya juga tambah loh itu wajar pak,,loh ok lah antara balance anatar hak dan kewajiba saya ga masalah yang jadi
masalah tadi hati nurani”
3. Kriteria 3 : Perasaan yang dirasakan pegawai jika perusahaan mengalami
masalah. Masalah yang di alami perusahaan secara otomatis menjadi masalah
pegawai karena berkaitan dengan tanggung jawab dan berdampak pada kesejahteraan pegawai, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini:
Informan 3 Junior Manager Inspector 2B “oh iya ini kan kaitannya dengan tanggung jawab ya secara otomatis
baik secara langsung maupun tidak langsung dari hati”
Informan 8 Asisten Manager Kereta dan Gerbong “iya jelas imbasnya kan kekita juga,,iya”
4. Kriteria 4 : Merasa akan mudah jika bekerja di perusahaan lain sama halnya
di PT KAI. Beberapa pegawai menyatakan belum bisa membayangkan jika
bekerja diperusahaan lain sehingga belum terpikir akan lebih mudah atau sulit akan tetapi setiap pekerjaan memiliki kesulitan, tantangan, dan tekanan
tersendiri sehingga dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain tidak dapat disamakan, namun informan berpendapat bahwa jika semuanya dijalankan
dengan komitmen maka hasilnya akan menjadi maksimal, seperti yang dikemukakan oleh informan 5, 7 dan 8:
Informan 5 Manajer Sarana “saya ga bisa membandingkan dengan perusahaan lain ya soalnya
saya juga belum pernah kerja diperusahaan lain selain di kereta api ya,,,”
Informan 7 Asisten Manager Lokomotif dan KRD “hmm, berfikir begitu juga ga juga si kalau menurut saya bekerja
dimana saja itu hampir sama si hanya tantangannya saja yang berbeda beda”
Informan 8 Asisten Manager Kereta dan Gerbong “iya itu kan relativ kalau saya kan komitmen kita jalani saja ini
semaksimal mungkin”
5. Kriteria 5 : Anggapan pegawai terhadap PT KAI dalam hidup ini.
Bekerja dengan waktu yang cukup lama serta waktu yang dihabiskan terkadang terlalu banyak dengan pekerjaan membuat pegawai menganggap
pekerjaan adalah keluarga, seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan berikut wawacaranya:
Informan 10 Kepala Dipo Kereta “sudah merasa keluarga bagai rumah ke 2 harus bisa menempatkan
diri kalau masuk jam 8 kemungkinan jam 8 malem baru pulang jadi waktu lebih banyak diperusahaan”
Perusahaan sebagai sumber rezeki, tempat mencari nafkah, sumber penghasilan, informan mengungkapkan bahwa ada timbal balik antara
pegawai dengan perusahaan karena penghasilan dari kereta api maka jika kereta mengalami keterpurukan maka pegawai pula yang akan merasakan
kerugiannya, seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan berikut ini: Informan 6 Asisten Manager Program
“ya,,kalau perusahaan ya bagian dari rezeki tempat mencari nafkah kan maknanya takdirnya rezekinya memang disini berarticari
rezekinya harus disini u ntuk keluarga”
Pegawai menganggap perusahaan sebagai tempat berkarya selain sebagai tempat mencari nafkah, PT Kereta Api lebih memberikan keleluasaan
bagi pegawai untuk berkarya, seperti yang diungkapkan salah satu informan berikut ini:
Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif “Selain pekerjaan ,,yaa,,, apa ya rutinitas tempat cari nafkah tempat
berkarya juga karena kalau di sini itu lebih bebas bedalah dibanding tempat lain disini lebih mudah berkarya
”
6. Kriteria 6 : Emosional yang dirasakan pegawai terhadap PT KAI
Pegawai merasakan emosional yang baik pada perusahaan karena rata-rata informan sudah bekerja cukup lama sehingga emosional tersebut
tercipta begitu saja tanpa disadari oleh informan, seperti yang diungkapkan oleh beberapa informan berikut ini:
Informan 5 Manager Sarana “engga emang saya membutuhkan,,bukan masalah lamanya itu ya,,itu
faktor pendukung lah ya kalau orang yang baru masuk juga kan kalau orang yang membutuhkan pasti dia cinta serius walau masih baru
gitu loh”
7. Kriteria 7 : Kesan pegawai terhadap PT KAI
PT Kereta Api sebagai perusahaan satu-satunya yang memberikan jasa transportasi perkereta apian sedang dalam masa berkembang yang dalam
keadaan baik-baik saja namun kondisi ini akan berubah jika memiliki pesaing lebih baik, merupakan salah satu kesan yang disampaikan oleh informan
tentang PT KAI, berikut kutipan wawancaranya:
Informan 3 Junior manager Inspector 2B “kesan untuk perkembangan kesan,,menurut saya perusahaan masih
monoperusahaan dalam arti single ga ada pesaing saya yakin kereta api ga bakalan gulung tikar tapi kalau ada pesaing jangan harap
perusahaan raksasa pun akan bangkrut pesen saya cuma itu sama yang muda-
muda”
Kesan lain diungkapkan bahwa perlu adanya banyak perbaikan yang dilakukan oleh PT KAI baik dari segi manajerial, teknik dan lainnya seperti
yang di ungkapkan oleh informan 6: Informan 6 Asisten Manajer Program
“PT KAI ini,,,ini ya mungkin ini perusahaan yang baru bergerak nah mulai 2008 saya kan pernah beberapa kali di swasta disini ini ya
perlu banyak perbaikan dari segi managerial dari segi manajemen tekhnik perlu banyak diperbaiki”
Perkembangan yang terjadi di PT Kereta Api kini cukup membanggakan, kesan yang baik untuk kereta api sebagai transportasi yang berkualitas dibandingkan
dahulu, seperti yang diungkapkan beberapa informan berikut ini: Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD
“kesannya bagus apalagi dikahir akhir ini pergerakannya semakin cepat sangat cepat dari yang kita dulunya bergeraknya kaya pelan
gitu kaya ga berkembang tapi diakhir-akhir ini kita tapi
perubahannya sangat cepat sagat baik kea rah semakin baik semakin baik”
8. Pertanyaan 8 : Perasaan memiliki dari pegawai terhadap PT KAI
Perasaan memiliki terhadap perusahaan terbentuk dengan sendirinya karena waktu dihabiskan lebih banyak ditempat kerja, berikuti kutipan
wawancara yang diungkapkan oleh beberapa informan: Informan 5 Manajer Sarana
“iya karena perasaan itu muncul sendiri”
Berdasarkan hasil
wawancara mendalam
yang dilakukan
menunjukkan bahwa komitmen affektive pegawai cukup tinggi bisa dilihat dari kesediaan pegawai untuk menerima nilai-nilai yang di anut PT KAI yang
menerapkan rotasi bekerja yang sangat cepat mau bekerja diseluruh wilayah di Indonesia, pegawai juga menunjukkan kemauan untuk bekerja keras
memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat pengguna jasa transportasi kereta api meski harus bekerja dibawah tekanan waktu demi
tercapainya tujuan perusahaan, pegawai menunjukkan keinginan untuk semakin memajukan perusahaan melalui inovasi dan mau berkarya untuk perusahaan.
Menunjukkan keinginan untuk tetap berada di perusahaan karena telah timbul perasaan memiliki dan merasa menjadi bagian dari perusahaan.
2. Continuance Commitment
Komitmen yang ke-dua adalah Continuance Commitment menggunakan 8 kriteria melalui in-depth interview pada manajement departemen sarana. In-
depth interview dilakukan pada Junior Manager Inspector 2B, Manajer Sarana, Asisten Manajer Program, Asisten Manajer Lokomotif dan KRD, Asisten
Manajer Kereta dan Gerbong, Kepala Dipo Lokomotif, Kepala Dipo Kereta. Berikut adalah kutipan wawanacara mendalam berdasarkan 8 kriteria yang ada:
9. Kriteria 9 : Pendapat pegawai ketika keluar dari PT KAI tanpa cadangan
perusahaan lain untuk bekerja Sebagian pegawai menyatakan belum mengetahui akan bagaimana
jika sudah tidak bekerja di PT Kereta Api, yang artinya belum memiliki rencana lain jika dikeluarkan atau pensiun dini dari PT Kereta Api, namun
berwirausaha menjadi alternative pegawai jika harus keluar atau dikeluarkan dari PT Kereta Api, dengan memanfaatkan ilmu dan uang pesangon yang
didapat dari PT Kereta Api berikut kutipan wawacara yang dikemukakan oleh informan:
Informan 5 Manajer Sarana “belum,,belum ada dan belum tau”
Informan 6 Asisten Manajer Program “interprener,,jadi akalu saya keluar gitu saya udah males ya kerja
ditempat lain misi kedepan pensiun interprener”
Salah satu informan mengungkapkan akan kembali melamar pekerjaan ditempat lain jika dikeluarkan PT Kereta Api, berikut kutipan
wawancaranya: Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif
“kalau ga ada perusahaan lain kalau keluar saya ngelamar lagi”
10. Kriteria 10 : Pendapat pegawai ketika ingin meninggalkan perusahaan.
Keinginan untuk meninggalkan perusahaan belum terpikir oleh beberapa pegawai karena banyak faktor salah satunya adalah karena
keuangan, selain itu pegawai masih merasa mampu dari segi kesehatan dan masih memiliki banyak target dalam hidupnya sehinga belum ada keinginan
untuk keluar, berikut kutipan-kutipan wawancara dari beberapa informan: Informan 3 Junior Manager Inspector 2B
“ya,,,untuk apa ya misalnya bicara kejujuran hati kalau saya ga punya beban anak saya mendingan pendi perhitungan saya dapat
sekian gaji berhubung anak saya masih kuliah SLTA otomatis mau ga mau suka ga suka harus dijalani dulu karena masih membutuhkan
biaya”
Informan 5 Manajer Sarana “belum terfikirkan meninggalkan perusahaan soalnya”
Informan 6 Asisten Manajer Program “kalau alasan itu udah jelas udah jelas ya seandainya ingin
meninggalkan perusahaan itu dari segi usia kesehatan terus target hidup gitu kalau masih mudah masih produktif engga”
11. Kriteria 11 :Kehidupan pada pegawai jika meninggalkan PT KAI
Perubahan yang dirasakan dalam kehidupan pegawai sebagian besar menyatakan berkaitan dengan gaji atau pemasukan, hilangnya takehomepay
atau tunjangan, jika pegawai pensiun yang didapatkan hanyalah gaji pokok saja yang disesuaikan dengan golongan sehingga akan sangat berkurang
drastis pemasukan pegawai. Berikut kutipan wawacara dari beberapa informan:
Informan 5 Manajer Sarana “iya kan yak karena belum ada yang pasti kalau berubah pasti
berubah karena kan kalau saya keluar contohnyakan ya takehompay dari
sini kan stop dong ya, kalau ditempat lainkan belum pasti”
Terdapat beberapa pegawai yang menyatakan belum mengetahui perubahan apa yang akan terjadi jika keluar dari PT Kereta Api dan seorang
informan menyatakan tidak akan ada yang berubah jika keluar dari PT Kereta Api, berikut kutipan wawancaranya:
Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif “ga tau ya,,kalau perubahan”
Informan 10 Kepala Dipo Kereta “tidak ada yang berubah”
12. Kriteria 12: Kerugian-kerugian yang dirasakan jika meninggalkan PT KAI
saat ini. Kerugian yang dirasakan oleh pegawai banyak salah satunya jika
meninggalkan perusahaan adalah dengan hilangnya pendapatan dan tunjangan yang belum tentu diperusahaan lain lebih baik, berikut ungkapan
yang dikemukakan oleh informan tentang kerugian yang dirasakan:
Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD “iya paling itu yang selama ini yang kita dapatkan kan kita dapat gaji
dapat tunjangan segala macam kan otomatis kalau kita masuk perusahaan baru otomatis kita sebagai pegawai baru manamungkin
sama de ngan yang disini”
Selain finansial kerugian dari segi pengalaman juga akan dirasakan oleh pegawai, seperti yang diungkapkan oleh informan 8 berikut ini:
Informan 8 Asisten Manager Kereta dan Gerbong “sini tuhh,,,apa ya,,antara karyawan kita semakin banyak temen terus
komunikasi kita kan pegawai kita juga ada 29.000 lebih kita kan dirolling terus otomatis dirolling terus kana komunikasi dengan
macem-macem orang kan itu lah pengalaman juga kan,,kalau perusahaan lain satu tempatkan jadi lingkupnya Cuma itu ajah
kurang lengkap lah cakupannya”
PT Kereta Api memberikan kesempatan yang leluasa kepada pegawai untuk berinovasi dan berkarya sehingga menjadi suatu kerugian jika harus
meninggalkan perusahaan, berikut ungkapan yang dikemukakan oleh informan 9 dan 10:
Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif “perusahaan lain,,ada si sepertinya saya manajemennya belum disini
ku lebih bebas berkarya kalau ditempat lain harus gini gini kalau disini saya bisa lebih banyak berkarya”
13. Kriteria 13 : Pegawai bekerja saat ini atas dasar kebutuhan atau keinginan.
Sekarang hampir sebagian pegawai bekerja diperusahaan karena kebutuhan, tidak memiliki pilihan lain untuk bekerja ditempat lain dan karena
kebutuhan keuangan untuk mencari nafkah, berikut ungkapan informan tentang kebutuhan untuk tetap bekerja:
Informan 5 Manajer Sarana “butuh ,,saya sangat butuh perusahaan ini”
Informan 6 Asisten Manager Program “ya,,ini ya mencari nafkahmencari uang”
Selain karena keuangan pekerja berada di perusahaan ternyata atas dasar keinginan untuk mengabdikan diri pada pemerintah melalui bekerja di
salah satu BUMN, berikut kutipan wawacara dengan beberapa informan yang bekerja atas dasar keinginan:
Informan 10 Kepala Dipo Kereta “dari mulai SD banyak menghasbiskan uang negara jadi ingin
mengabdi, kalau pindah inginnya yang perusahaan pemerintah juga supaya bisa pengabdian diri
”
14. Kriteria 14 : Perasaan ingin meninggalkan perusahaan
Pegawai merasa belum ingin meninggalkan perusahaan dikarenakan tidak ada alasan yang begitu kuat yang menyebabkan harus meninggalkan
perusahaan. Alasan yang ditemukan pada informan adalah karena tidak ada
perusahaan lain yang sama berkaitan dengan kereta api, belum terfikir harus kerja dimana, berikut kutipan wawacaranya:
Informan 5 Manajer Sarana “alasan tidak meninggalkan perusahaan itu belum punya alternative
yang kepikiran yang lain ya pak selain bekerja disini”
Alasan lainnya tidak meninggalkan perusahaan saat ini adalah karena kemajuan perusahaan yang semakin baik membuat mempersempit alasan
untuk meninggalkan, berikut ungkapan yang dikemukakan oleh salah satu informan:
Informan 7 Asisten ManaJer Lokomotif dan KRD “iya si ga terlalu banyak alasan mau meninggalkan perusahaan ini
sebab dalam kondisi perushaan saat ini sudah maju banyak peningkatan dan tantangannya juga semakin banyak”
Dukungan dari keluarga untuk tetap bekerja di kereta api memperkuat alasan untuk tetap bekerja diperusahaan, dan mempersempit alasan untuk
meninggalkan perusahaan, berikut kutipan wawacara dengan informan: Informan 8 Asisten Manager Kereta dan gerbong
“dulu sempet ada cuman setelah kita fikirkan lagi dan dari keluarga juga ya,,,tetep dikereta api”
15. Kriteria 15: Alasan pegawai tidak keluar dari PT KAI karena tidak memiliki
alternative bekerja di tempat lain
Beberapa informan mengungkapkan memang tidak terfikir untuk mencari alternativ bekerja ke tempat lain dan memang pegawai tidak mencari
pekerjaan lain, berikut beberapa ungkapan tersebut: Informan 5 Manajer Sarana
“Belum,,belum kefikiran”
Namun ada salah satu pegawai menyatakan memang tidak memiliki alternativ bekerja ditempat lain selain itu ada pula yang memiliki alasana
bekerja disini sedang mencari modal untuk hari tua, berikut kutipan wawancaranya:
Informan 6 Asisten Manajer Program “alasan utama bekerja disini adalah sedang mencari modal untuk
hari tua”
16. Kriteria 16: Alasan utama tetap bekerja di PT KAI, manfaat dan pengorbanan
yang dirasakan pegawai. Alasan utama pegawai tetap bekerja di perusahaan sangat bervariasi,
sebagian informan mengungkapkan karena kebutuhan hidup atau berkaitan dengan finansial, Manfaat yang diterima pegawai merasa sudah sebanding
dengan pengorbanan yang diberikan bahkan ada yang merasa masih kurang berkorban untuk perusahaaan, berikut kutipan wawancara yang diungkapkan
oleh informan: Informan 5 Manajer Sarana
“alasan utamanya karena saya butuh perusahaan ini, sangat sebanding ya,, saya si belum anu,,belum maksimal saya”
Alasan lain dikemukakan oleh informan 8, bahwa alasan utama tetap berada di perusahaan adalah untuk membangkitkan perusahaan, bekerja
secara maksimal demi kemajuan perusahaan, berikut kutipan wawancara dengan informan 8:
Informan 8 Asisten Manajer Kereta dan Gerbong “ya,,,karena udah tadi mba komitmen kita bekerja disini disatu
perusahaan total maksimal untuk membangkitkan perusahaan”
Lamanya bekerja di PT Kereta Api membuat pegawai berat untuk meninggalkan perusahaan, kedekatan yang terjalin antara pegawai dengan
perusahaan menjadi alasan utama pegawai tetap berada diperusahaan. Manfaat yang dirasakan dengan pengorbanan yang diberikan menurut
informan 7 sangat relativ ada hal yang perlu diberikan apresiasi baik dan ada pula yang harus diberikan punishment, berikut kutipan wawancara dengan
salah satu informan: Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD
“alasan utama..tetap bekerja disini ya basic saya ya karena sudah hampir 20 tahun bekerja di kereta api merasa sangat dekatlah dengan
kereta api jadi ya bikin saya jadi berat untuk lepas dari kereta api, saya rasa itu relative itu kalau punishment dan reward itu relative
ya”
Alasan karena pengalaman yang sudah lama di PT Kereta Api yang bila bekerja di tempat lain harus memulai dari awal lagi menjadi alasan utama
pegawai untuk tetap bekerja di perusahaan, berikut kutipan wawancaranya: Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif
“saya biasa biasa ajah sig a terlalu ngoyo-ngoyo pingin keluar atau pengen disini ajah ee….kalau masalah tunjangan atau penghasilan
kalau saya rasa si sudah cukup mungkin dari pengalaman ditempat ini sudah banyak”
Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan peneliti pada informan menunjukkan bahwa aspek berkelanjutan diperlihatkan oleh
pegawai melalui perilaku pegawai yang tetap bertahan diperusahaan karena mereka membutuhkannya. Pegawai belum terfikir untuk meninggalkan
perusahaan atau keluar dari perusahaan mereka merasa masih mampu dari segi produktivitas untuk bertahan. Apabila pegawai meninggalkan
perusahaan atau berhenti bekerja akan adanya pertimbangan biaya yang dirasakan, selain itu kerugian lain seperti pengalaman yang tidak akan
ditemukan di perusahaan lain yang belum pasti akan lebih baik atau tida
k.
3. Normatife Commitment
Komitmen yang ke-tiga adalah komitmen normative, komitmen ini akan di lihat melalui analisis 8 kriteria dari kuisioner milik Allen dan Meyer, dilakukan
dengan cara in-depth interview pada management departemen sarana. In-depth interview dilakukan pada Junior Manager Inspector 2B, Manajer Sarana,
Asisten Manajer Program, Asisten Manajer Lokomotif dan KRD, Asisten
Manajer Kereta dan Gerbong, Kepala Dipo Lokomotif, Kepala Dipo Kereta. Berikut adalah kutipan wawancara dari 8 kriteria yang ada:
17. Kriteria 17: Pendapat pegawai terhadap orang yang suka berpindah
pekerjaan. Seseorang yang berpindah-pindah bekerja menurut salah satu
informan karena terdapat salah satu aspek yang tidak ditemukan dalam perusahaan tersebut yaitu ketenangan batin dan ketenangan materi, berikut
kutipan wawancara dari informan 3: Informan 3 Junior Manajer Inspector 2B
“iya tadi pada dasarnya orang hanya bekalnya 2 kalau bisa loncat- loncat yang dicari apa duwit yakin pengen duwit yang ke 2
ketenangan batin dan tidak lepas dua aspek tok,,”
Berpindah-pindah pekerjaan dari suatu perusahaan ke perusahaan lain dinilai tidak baik artinya seseorang tersebut tidak konsisten dan kurang
memiliki komitmen dengan apa yang sudah diputuskannya, selain itu jika seorang pekerja berpindah ke tempat bekerja yang baru maka dirinya harus
memulai dari nol lagi maka lebih baik seseorang bekerja dengan menekuni suatu bidang agar lebih menjadi ahli dibidang tersebut. Ungkapan tersebut
dikemukakan oleh informan 5 , berikut kutipan wawancaranya: Informan 5 Manajer Sarana
“ehh,,yak an kita sudah taken kontrak kan ya sebelum diterima itukan taken kontrak dulu terus ya baru ditempatkan dimana saja harus
terima”
Berpindah-pindah tempat bekerja merupakan hak dari setiap orang untuk menentukan dimana ia bekerja, dan tentu dengan pertimbangan yang
beragam baik itu karena gaji yang diberikan atau alasan lain untuk membuat hidupnya lebih baik, jika seseorang berpindah pada tempat bekerja yang
dianggap dirinya berkompeten atas pekerjaan yang akan dikerjakan namun akan tidak maksimal jika orietasi berpindah kerja hanya karena ada sesuatu
yang ingin dihasilkan, berikut kutipan wawancara yang diungkapkan oleh beberapa informan:
Informan 6 Asisten Manajer Program “kalau menurut saya pindah pindah itu kan hak ya,,hak setiap orang
ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baik selama dia itu pindahnya bukan karena ada masalah”
18. Kriteria 18 : Pendapat pegawai tentang kesetiaan pada perusahaan
Kesetiaan pada perusahaan itu sangat penting dan hal yang diharuskan menurut para pegawai dianggap mengkhianati bila seseorang tidak setia,
bentuk kesetiaan salah satunya yaitu dalam bertuk kontribusi pada perusahaan, berikut kutipan wawancara yang dikemukakan oleh informan:
Informan 5 Manajer Sarana “oh iya harus dong kalau ga setia berarti menghianati dong”
Informan 9 Kepala Dipo Lokomotif “ya selama kita bekerja disitu ya kita harus ikut berkontribusi,,”
19. Krtiteria 19 : Pendapat pegawai etis atau tidak jika seseorang berpindah-
pindah bekerja Perilaku berpindah-pindah bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan
lain bagi pegawai dianggap wajar dan etis namun semua tergantung setiap individunya masing-masing, berikut kutipan wawancaranya:
Informan 8 Asisten Manajer Kereta dan Gerbong “ya,,etis etis ajah cuman kan tergantung orangnya tadi mba setiap
orang kan beda- beda”
20. Kriteria 20 :Pendapat pegawai mengenai loyalitas dalam bekerja
Loyalitas dalam bekerja sangatlah penting hal ini berkaitan dengan kinerja seseorang dalam bekerja, terutama bekerja di kereta api sangat
diperlukan sekali loyalitas karena berhubungan dengan melayani masyarakat untuk tetap aman dan nyaman ketika menggunakan kereta api, salah satu
informan menyatakan loyalitas ini bahkan dapat dilihat dari terlalu banyaknya waktu dihabiskan untuk bekerja sedangkan keluarga menjadi hal penting ke-
dua setelah pekerjaan, berikut beberapa kutipan wawancara dengan informan: Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD
“loyalitas dalam bekerja sangat penting apalagi perusahaan kaya kereta api sebab kita berhubungan yang kita jual adalah jasa”
21. Kriteria 21 : Tindakan pekerja ketika adanya tawaran bekerja di tempat lain
yang lebih baik Informan mengemukakan bahwa mereka tidak memungkiri jika ada
tawaran bekerja yang lebih baik pasti akan mengambil yang lebih baik,
namun sebelum diputuskan untuk pindah ada beberapa pertimbangan yang dipertimbangkan terlebih dahulu, seperti yang dikemukakan oleh beberapa
informan, berikut kutipan wawancaranya: Informan 5 Manajer Sarana
“wahh itu banyak hal yang harus dipertimbangkan termasuk istri anak, ya banyak pertimbangan ya manusiawi kalau ada yang lebih
baikkan ga munafik ya pasti mengambil yang lebih baik”
Namun beberapa informan mengungkapkan akan tetap berada di kereta api karena merasa sudah menyatu dengan kereta api, karena dengan
pertimbangan bekerja ditempat lain belum tentu kondisi kerjanya akan lebih baik meskipun dengan pemasukan yang lebih besar
Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD “kalau tawaran memang ada si beberapa kali teman teman yang
diperusahaan lain pernah menawari pekerjaan namun menurut saya kalau saya untuk dikereta api ya itu saya bilang saya sudah 20 tahun
dikereta api jadi sepertinya kereta api itu sudah kaya mendarah daging di sa
ya”
22. Kritera 22: Kepercayaan pegawai terhadap nilai kesetiaan pada perusahaan
Kesetiaan pada perusahaan adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh pegawai, pegawai harus senantiasa percaya nilai kepercayaan pada
perusahaan selama perusahaan ini dapat dipercaya, seperti yang dikemukakan oleh informan berikut ini:
Informan 7 Asisten Manajer Lokomotif dan KRD “selama ini perusahaan masih dapat kita percaya,,selama
perusahaannya masih dapat kita percaya”
Informan 10 Kepala Dipo Kereta “percaya akan kesetiaan terhadap perusahaan”
Kesetiaan juga dapat dipercayai ketika salah satu pegawai menganggap perusahaan sudah sangat berjasa dalam hidupnya, seperti
memberikan beasiswa untuk menyekolahkan pegawai, berikut kutipan wawancara dari informan 5:
“saya itu kan harusnya berterimakasih sekali sama perusahaan, saya punya utang kan sama perusahaan orang saya disekolahkan geratis
loh”
23. Kriteria 23 : Pendapat pekerja terhadap seseorang yang sepanjang karirnya
bekerja di satu perusahaan Tanggapan informan terhadap seseorang yang bekerja pada satu
organisasi sepanjang karirnya adalah hal yang wajar saja, baik dan tidak masalah, dianggap sebagai orang yang memiliki komitmen yang tinggi total
selama bekerja, selain itu berdasarkan observasi beberapa informan mengaku bahwa belum pernah bekerja ditempat lain selain di kereta api. Seseorang
yang suka berpindah-pindah bekerja karena adanya ketidak cocokan dalam bekerja, berikut beberapa ungkapan yang dikemukakan oleh informan:
Informan 5 Manajer Sarana “no problem ya mungkin yang pindah-pindah itu ga betah atau
mungkin perlu yang lebih tinggi takeompenya gitu atau mungkin gampang bosan tapi ya tergantung pribadi masing-masing sah sah
saja menurut saya”
24. Pertanyaan 24 : Keinginan berwirausaha dari pegawai PT KAI
Semua informan mengungkapkan ingin menjadi pengusaha jika sudah pensiun dari PT Kereta Api
Informan 5 Manajer Sarana “ada,,ada dan kebetulan itu kesepakatan saya dengan istri saya tapi
nanati”
Aspek ketiga yaitu aspek kewajiban, pegawai bersikap dengan melakukan kewajibannya sebagai pegawai dapat dilihat dari kesetiaan
pegawai untuk tetap menjaga rahasia perusahaan, melaksanakan setiap tugas dan kewajiban meski di luar jam bekerja dengan sikap selalu siap siaga ketika
harus ke tempat kerja jika adanya gangguan kereta api. Gangguan kereta api yang terjadi dianggap sebagai tugas dan kewajiban yang belum dilaksanakan
dengan baik. Pegawai merasa tidak masalah jika harus bekerja sepanjang karirnya di kereta api
5.2.2. Kesimpulan Komitmen Organisasi