Komitmen Team Manajemen Terhadap Penerapan SMK3

perusahaan melupakan mana yang belum, mana risiko yang harus diprioritaskan. Perusahaan juga mengabaikan arti pekerja untuk dilibatkan dalam menentukan setiap tindakan dan kebijakan padahal objek keselamatan adalah pekerja itu sendiri, perusahaan memiliki kewajiban untuk mejaga pekerja agar tetap selamat demi menciptakan perusahaan yang produktiv. Semua hal tersebut tidak dilakukan oleh DAOP 2 sehingga menjadi sebab dari tidak terpenuhinya elemen pertama PP No. 50 tahun 2012. Meskipun komitmen keselamatan sudah terbentuk di perusahaan, namun tidak dikerjakan secara sitematis sesuai dengan aturan yang ada maka tindakan keselamatan tidak akan dapat memenuhi kriteria elemen pertama SMK3 berdasarkan PP No. 50 tahun 2012, perusahaan akan tetap tidak memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan SMK3 dierusahaan.

5.2.10. Komitmen Team Manajemen Terhadap Penerapan SMK3

Komitmen senior manajemen sudah tinggi, ditunjukkan melalui 8 sikap senior manajemen yang telah terpenuhinya dari 11 sikap Senior Manajemen Commitment Indeks. Komitmen Organisasi yang ditunjukkan juga sudah baik ditunjukkan melalui sikap pegawai yang mau menerima tujuan organisasi, keinginan untuk bekerja keras, dan adanya hasrat bertahan menjadi bagian organisasi. Namun pemenuhan elemen penerapan kebijakan K3 dengan mengacu pada kriteria pembangunan dan pemeliharaan komitmen pada kriteria audit SMK3 masih dalam kategori kurang. Berdasarkan penilaian dari informan kunci dapat disimpulkan bahwa K3 yang dijalankan tidak berdasarkan sistem yang sudah ada yaitu SMK3 sehingga pelaksanaannya tidak sistematis, K3 yang dijalankan hanya berdasarkan risiko yang terlihat hal ini ditunjukkan dengan adanya banyaknya safety sign dan APD. Secara individu komitmen di DAOP 2 Bandung sudah baik namun perintah penerapan SMK3 belum dikomitmenkan secara serius. DAOP 2 masih menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan SMK3. Oleh karena itu, komitmen yang ditunjukkan melalui tindakan tindakan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut belum berdasarkan kriteria pemenuhan elemen pertama pada PP No. 50 tahun 2012 hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa kriteria yang sudah dijalankan namun belum sesuai dengan perundang-undangan. Pemahaman DAOP 2 terhadap SMK3 yang di intruksikan oleh PT KAI belum sepenuhnya dipahami, sehingga baik manajemen DAOP 2 belum secara mandiri menjalankan SMK3 dan program K3 lainnya. Pengendalian risiko atau program K3 yang dijalankan hanya menunggu instruksi dari kantor pusat. Manajemen DAOP 2 hanya menitik beratkan penanganan K3 di DAOP pada safety committe yang dibentuk dari kantor pusat. Manajemen DAOP 2 kurang memahami penerapan SMK3 itu sendiri, kegiatan kegiatan K3 yang dilakukan atas instruksi pusat dianggap sebagai SMK3. Terbukti adanya komitmen yang di susun senior manajemen tidak menunjukkan komitmen tersebut dibuat untuk melindungi pekerja tetapi lebih kepada keselamatan penumpang. Team manajemen DAOP 2 belum fokus terhadap program SMK3 di DAOP. Adanya pelimpahan pada setiap unit yang juga pemahamannya masih sangat kurang untuk menerapkan SMK3. Terbukti adanya susunan pengurus P2K3 yang dibentuk tidak sesuai dengan undang-undang. 142

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Setiap penulisan penelitian tentunya memiliki kekurangan dan keterbatasan. Penelitian ini juga tentunya memiliki kekurangan dan keterbatasan baik dalam penulisan maupun pelaksanaan penelitian sehingga perlu untuk diteliti lebih mendalam. Kekurangan dan keterbatasan pada penelitian ini adalah informan yang diwawancarai rata-rata belum lama bekerja di DAOP 2 Bandung karena kondisi rotasi kerja di PT KAI sangat cepat, peneliti tidak dapat mewawancarai senior manajemen DAOP 2 Bandung secara langsung karena Kepala DAOP dan Deputi menolak untuk diwawancarai. Kesulitan lainnya yaitu peneliti tidak dapat melihat dokumen berupa daftar hadir untuk membuktikan bahwa senior manajemen menghadiri pertemuan yang diadakan oleh SHE. Tidak dapat melihat dokumen yang membuktikan bahwa adanya tinjau ulang dan monitoring yang dilakukan oleh senior manajemen. Peneliti tidak dapat menemukan dokumen yang membuktikan pengurus melakukan proses konsultasi serta tidak dapat melihat notulensi rapat atau dokumen lain yang membuktikan bahwa hasil tnjau ulang masuk kedalam perencanaan.

6.2. Komitmen Team Manajemen DAOP 2 Bandung dalam Penerapan

SMK3 Team manajemen memiliki peranan yang kuat dalam menentukan arah perusahaan. Ketiga lini dalam manajemen sangat mempengaruhi pekerja, dengan memiliki komitmen yang tinggi dari manajemen akan menciptakan komitmen yang tinggi pula pada pekerja. Sesuai dengan definisi manajemen sendiri yaitu suatu