Organizational Commitment Questionnaire OCQ

Penelitian sebelumnya yang menggunakan SMCI sebagai alat ukur yaitu pertama kali digunakan Dr. Dominic Cooper dalam jurnal berjudul The Impact of Management’s Commitment on Employee Behavior dengan tujuan untuk mengetahui perilaku keselamatan yang dilakukan selama 93 minggu di tempat penyulingan nikel dengan melibatkan 275 pekerja. Melalui pemberian intervensi memberikan dampak perubahan pada perilaku pekerja dapat mengurangi cidera, dan komitmen manajer berdampak pada perubahan perilaku pekerja. Penelitian ini fokus pada komitmen manajerial dalam bentuk perilaku dan perilaku keselamatan pekerja. Penelitian lainnya dengan menggunakan SMCI yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lubis tahun 2009 untuk mengetahui komitmen top manajemen terhadap penerapan SMK3 melalui wawancara pada beberapa penanggungjawab dalam SMK3 untuk mengetahui keterlibatan Senior Manajemen dalam menerapkan SMK3.

2.16. Alat Ukur Komitmen Jajaran Manajer

Komitmen organisasi akan di ukur dengan menggunakan Organizational Commitment Questionnaire OCQ. OCQ adalah salah satu alat ukur untuk mengukur komitmen karyawan terhadap perusahaan. Alat ukur ini memang sering kali di gunakan dalam dunia industry. Sehingga peneliti memilih OCQ sebagai alat ukur untuk mengukur seberapa besar komitmen organisasi yang ditunjukkan oleh pekerja DAOP 2 Bandung PT KAI.

2.16.1 Organizational Commitment Questionnaire OCQ

Kuisioner komitmen organisasi pertama kali dikembangkan oleh Porter, Mowday, Streers untuk menilai komitmen dalam organisasi, kemudian kuisioner ini dikembangkan kembali oleh Allen dan Meyer. Kuisioner ini berupa daftar pertanyaan yang biasanya disebut dengan organizational commitment questionnaire OCQ yang terdiri dari 24 pertanyaan, 1 Affective Commitment Scale, 2 Continuance Commitment Scale, 3 Normative Commitment Scale. OCQ dapat digunakan untuk menilai komitmen pekerja secara psikologis. OCQ tidak terbatas pada bagian manajerial namun dapat digunakan untuk menilai komitmen karyawan Allen danMeyer., 1990 Dalam penelitian ini akan menggunakan pengukuran Allen dan Meyer tahun 1990 yaitu OCQ melalui 3 komponen komitmen affective commitment, continuance commitement, dan normative commitment. Hal ini karena pengukuran komponen komitmen yang telah dikembangkan Allen dan Meyer lebih terperinci dalam mengukur setiap komponen komitmen organisasi. 1. Komitmen Afektif Affective Commitment, Salah satu komponen pembentuk komponan adalah kelekatan efaktif karyawan terhdap perusahaan tempatnya bekerja. Seorang pekerja dikatakan memiliki kelekatan afektif dengan organisasi tempatnya bekerja bila yang bersangkutan bersedia untuk menerima nilai-nilai yang dianut organisasi, memiliki kemauan untuk berusaha keras demi kemajuan organisasi. 2. Komitmen Berkelanjutan Continuannce Commitment, Aspek kedua ini adalah persepsi mengenai biaya. Hal ini diaman suatu keadaan seorang karyawan terus berada dalam organisasi karena adanya pertimbangan biaya yang ia rasakan bila ia berhenti pada organisasi 3. Komitmen Normatif Normative Commitment, Aspek kewajiban merupakan sebuah kondisi dimana karyawan tetap bertahan pada perusahaan karena merasa harus memenuhi kewajiban terhadap organisasi. Menurut Porter 1974 pekerja dikatakan memiliki komitmen organisasi yang tinggi ditunjukkan dengan memiliki padanagan lebih berusaha berbuat terbaik demi kepentingan organisasi. Komitmen yang tinggi menjadikan individu peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi ke arah yang lebih baikSumarni, 2013. Hal tersebut dapat dilihat dari ketiga komponen komitmen organisasi tersebut. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan organizational commitment questionnaire OCQ cukup banyak digunakan peneliti untuk menggambarkan komitmen pekerja. Penelitian pertama yang dilakukan Allen dan Meyer tahun 1990 dalam jurnal yang berjudul The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance, and Normative Commitment to the Organizaton, penelitian ini menguji ketiga aspek komitmen. Penelitian yang dilakukan oleh Novianti tahun 2011 tentang pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan. Komitmen diukur dengan OCQ sedangkan kepuasan kerja diukur dengan Job Satisfaction Survey JSS. OCQ memang sering disandingkan dengan atau alat ukur lain dan digunakan dengan kaitannya suatu sistem manajemen. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Lubis tahun 2009 tentang gambaran komitmen top manajemen terhadap penerapan SMK3. Menggunakan instrumen OCQ yang di tanyakan pada jajaran penanggung jawab HSE dan disandingkan dengan SMCI. Penelitian selanjutnya menggunakan OCQ yang berkaitan dengan sistem manajemen adalah penelitian Sitepu tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intervensi sistem manajemen karir dapat meningkatkan komitmen organisasi. Alat ukur lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur komitmen organisasi yaitu seperti Organizational Citizenship Behavior OCB adalah sikap membantu yang ditunjukkan oleh anggota organisasi, yang bersifat konstruktif dan dihargai oleh perusahaan. Menurut Organ tahun 1988 merupakan bentuk perilaku yang berupa inisiatif individu kaitannya dengan komitmen karena perilaku dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu variabel sikap antara lain komitmen organisasi. Penelitian dengan menggunakan OCB di Indonesia masih belum ditemui Purba danSeniati, 2004. Alat Ukur lainnya yaitu Perceived Organizational Support POS dapat mengukur komitmen affective karyawan dengan menciptakan sebuah kewajiban untuk peduli terhadap kesejahteraan organisasi. Secara emosional muncul keterikatan dengan organisasi Han. dkk., 2012. Kelebihan yang dimiliki dari gagasan seperti Organizational Commitment adalah berdasarkan perilaku yang secara tipikal diukur dengan melihat respon karyawan terhadap bebera pa pernyataan seperti “nilai hidup saya dengan nilai perusahaan adalah sama” Sumarni, 2013. OCQ yang telah di kembangkan Allen dan Meyer 1990 adalah skala yang terperinci mengukur setiap komponen organisasi afektif, kesinambungan dan normatif dan lebih banyak digunakan khususnya pada bidang industryNovianti, 2011.

2.17 Kerangka Teori