Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

49 berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Instrumen penelitian dikatakan valid karena item tes telah menggambarkan indikator instrumen pengukuran dampak pelatihan terhadap kualitas jasa layanan kuliner. Instrumen tersebut dikatakan valid melalui validasi expert judgement yang dalam penelitian ini dilakukan oleh Dosen Pembimbing Dr. Sujarwo, M.Pd.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis adalah proses menafsirkan data yang telah didapat dari penelitian. Teknik analisis data yang dipilih telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, yakni untuk mengetahui seberapa besar dampak pelaksanaan program pelatihan terhadap peningatan kualitas layanan jasa kuliner bagi kaum perempuan di Desa Wisata Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memberikan angka menggunakan standar mutlak dengan membaca setiap jawaban yang diberikan oleh responden dan dibandingkan dengan kunci jawaban yang telah disusun. Langkah kedua, memberikan skor setiap nomor soal disebelah kiri setiap jawaban. Langkah ketiga, menjumlahkan skor-skor yang telah dituliskan pada setiap soal Suharsimi Arikunto 2002: 235. Selanjutnya skor yang telah diperoleh dimasukkan ke tabel dengan kategori “sebelum dan sesudah” pelatihan. Kemudian dengan menggunakan data tersebut digunakan statistik non parametrik uji beda wilcoxon untuk mengetahui perbedaan setiap dimensi sebelum dan sesudah pelatihan. Uji 50 wilcoxon digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang yang saling berhubungan atau dependen. Dasar pengambilan keputusan dalam uji wilcoxon: 1. Jika nilai signifikansi 0,05 maka, ada perbedaan 2. Jika nilai signifikansi 0,05 maka, tidak ada perbedaan Dari ketentuan diatas secara deskriptif dapat dimaknai jika signifikansi hasil penelitian menunjukkan 0,05 maka terdapat dampak terhadap peningkatan kualitas layanan peserta pelatihan. Apabila signifikansi hasil penelitian 0,05 maka pelatihan kurang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan peserta pelatihan. Setelah didapat data kuantitatif dari uji wilcoxon, maka data di deskriptifkan agar mudah dipahami. Setelah diketahui berdampak atau tidaknya setiap dimensi dan juga secara keseluruhan dimensi, dilakukan analisis untuk melihat seberapa besar dampak pelatihan. Analisis ini dilakukan dengan cara melihat analisis deskriptif statistik menggunakan SPSS. Dalam analisis deskriptif statistik akan muncul nilai mean secara keseluruhan sebelum pretest dan sesudah postest penelitian. Untuk melihat seberapa besar dampak pelatihan dilakukan dengan cara mengurangkan mean jawaban posttest dengan mean pretest. Besarnya selisih antara mean posttest dan pretest disimpulkan sebagai besarnya dampak pelatihan yaang terjadi terhadap peningkatan kualitas layanan jasa kuliner peserta pelatihan. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi, Program, dan Responden

1. Lokasi Penelitian

Desa Bejiharjo merupaka salah satu desa yang terletak di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Desa Bejiharjo terletak di sebelah timur Kecamatan Wonosari dengan jarak dari Kabupaten Gunungkidul sekitar 3 Km. Bejiharjo berbatasan dengan 4 wilayah yaitu: a. Sebelah utara : Kecamatan Nglipar b. Sebelah selatan : Desa Wiladeg dan Desa Bendungan c. Sebelah barat : Kecematan Wonosari d. Sebelah timur : Desa Wiladeg dan Desa Ngawis Luas wilayah Desa Bejiharjo kurang lebih 1.825.4825 Ha. Jumlah penduduk Desa Bejiharjo berdasarkan data monografi pada tahun 2014 ada 7.153 berjenis kelamin laki-laki dan 7.198 berjenis kelamin perempuan, sehingga jumlah total penduduk Desa Bejiharjo sebanyak 14.351 jiwa. Sebagian besar penduduk di Desa Bejiharjo bermata pencahrian sebagai petani dan sebagian kecil lainnya bekerja di sektor pariwisata, perdagangan, dll. Petani menjadi mata pencahrian utama karena masih luasnya tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian yakni sekitar 73.4715 Ha. Pada musim penghujan, mayoritas menanam padi. Sedangkan pada musim