77
bukti  langsung  dapat  dilihat  dari  peningkatan  rata-rata  mean �̅ dari
sebelum pelatihan dengan sesudah pelatihan. Mean
�̅ sebelum pelatihan sebesar 10.08, dan mean �̅ sesudah pelatihan sebesar 21.48. Besarnya dampak pelatihan diperoleh melalui
pengurangan mean �̅ sesudah tes dengan mean �̅ sebelum tes. Jadi,
21.48 – 10.08 = 11.4, sehingga dapat diketahui besarnya dampak pada
dimensi  berwujud  atau  bukti  langsung  berdasarkan  perhitungan tersebut  adalah  11.4.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  pelatihan
memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan jasa kuliner pada dimensi berwujud atau bukti langsung.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Dimensi Kehandalan
Uji beda yang dilakukan dengan menggunakan uji beda  wilcoxon two related  sample  untuk  dimensi  kehandalan  diperoleh  hasil:    Sig  dimensi
kehandalan  0.00    0.05,  sehingga  H0  ditolak,  dan  H1  diterima.  Dari  data tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kualitas layanan kuliner
pada  dimensi  kehandalan  sebelum  dan  sesudah  mengikuti  pelatihan. Pelatihan  memberikan  dampak  positif  terhadap  kualitas  pelayanan  kuliner
khususnya  pada  dimensi  kehandalan.  Besarnya  dampak  dilihat  dari peningkatan  rata-rata  mean
�̅  dari  sebelum  pelatihan  dengan  sesudah pelatihan.  Sehingga  dapat  diketahui  besarnya  dampak  pada  dimensi
kehandalan  berdasarkan  tersebut  adalah  4.48.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
78
pelatihan memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan jasa kuliner pada dimensi kehandalan.
Pelatihan  yang  berdampak  positif  pada  dimensi  kehandalan  dan  juga besar dampak senilai 4.48, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Gouzali  Saydam  2006:71,  menurut  beliau  pelatihan  memiliki  manfaat diantaranya :
a.  Menambah pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan dalam tugas
b.  Meningkatkan percaya diri dan menghilangkan rasa rendah diri c.  Memperlancar pelaksanaan tugas
d.  Menambah motivasi kerja untuk pelaksanaan tugas e.  Menumbuhkan sikap positif
f.  Menimbulkan semangat dan kegairahan kerja g.  Mempertinggi rasa kepeduliaan
h.  Meningkatkan rasa saling menghargai i.  Mendorong karyawan untuk menghasilkan yang terbaik
j.  Mendorong karyawan untuk memberikan pelayanan yang
terbaik Manfaat pelatihan pada peningkatan kualitas  layanan kuliner dimensi
kehandalan  terletak  pada  menambah  pengetahuan,  kemampuan,  dan ketrampilan dalam tugas. Hal ini didasarkan pada indikator pertanyaan yang
dikembangkan  dari  definisi  dimensi  kehandalan  menurut  Zeithaml  et.al dalam  Ko  King  Lily  Harr  2008:  11.    Indikator  tersebut  diantaranya,
ketepatan  dalam  memahami  pelanggan,  kesigapan  dalam  melayani pelanggan,  memberikan  senyum  pada  saat  melayani  pelanggan  menjadi
perhitungan dalam menentukan kualitas layanan jasa kuliner. Dari indikator tersebut,  ketepatan  dalam  memahami  keinginan  pelanggan  ketika  melayani
oleh peserta masih harus diperbaiki. Hal ini dilihat dari skor total oleh seluruh responden masih mendapat skor terendah posttest dalam dimensi kehandalan.
79
Mean skor jawaban posttest yang lebih besar dari pretest menandakan bahwa  terjadi  perubahan  perilaku    secara  positif  peserta  pelatihan  dalam
melayani pelanggan sebelum dan sesudah pelatihan.  Hal ini dapat dibuktikan dengan uji beda dan analisis deskriptif yang telah dilakukan di atas. Pelatihan
ternyata  mampu  memberikan  pengetahuan  dan  ketrampilan  sehingga menumbuhkan dimensi kehandalan dalam layanan jasa kuliner oleh peserta
pelatihan.
2. Dimensi Daya Tanggap