9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Kekurangmampuan kaum perempuan Desa Bejiharjo untuk memproduksi dan memasarkan produk kuliner di daerah objek
wisata. 2. Penyelenggaraan program pelatihan peningkatan kualitas layanan
jasa kuliner masih mengalami berbagai kendala yaitu faktor kesibukan dari beberapa anggota kelompok sasaran dan juga
peralatan praktik yang digunakan dalam pembelajaran kurang mencukupi.
3. Belum ditemukan informasi yang kuat mengenai dampak program pelatihan peningkatan kualitas layanan jasa kuliner bagi kaum
perempuan di Desa Wisata Bejiharjo, Gunung Kidul.
4. Kualitas layanan jasa selama ini masih belum memenuhi kriteria minimal pelayanan jasa yang baik dan benar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada dampak program pelatihan peningkatan kualitas
layanan jasa kuliner bagi kaum perempuan di Desa Wisata Bejiharjo, Gunungkidul. Pengkajian dampak pelatihan pada peningkatan layanan jasa
kuliner dilihat dari lima indikator dimensi pelayanan jasa menurut Berry
dalam Nasution, 2004: 57. Lima dimensi tersebut yaitu: 1 dimensi
10
kehandalan; 2 dimensi daya tanggap; 3 dimensi kepastian atau jaminan; 4 dimensi empati; 5 dimensi berwujud atau bukti langsung. Penelitian ini
berjudul “Dampak Pelaksanaan Program Pelatihan Terhadap Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Kuliner bagi Kaum Perempuan di Desa Wisata
Bejiharjo, Gunungk idul”. Peneliti berharap dengan adanya pembatasan
masalah tersebut, peneliti dapat menyusun sebuah penelitian yang sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu seberapa besar dampak pelaksanaan program
pelatihan terhadap peningkatan kualitas layanan jasa kuliner bagi kaum perempuan di Desa Wisata Bejiharjo, Gunungkidul dilihat dari masing-
masing dimensi?
E. Tujuan Penelitian