75
e. Dimensi Berwujud atau Bukti Langsung
Data  mengenai  dampak  program  pelatihan  pada  dimensi berwujud  atau  bukti  langsung  dalam  layanan  jasa  kuliner  diperoleh
melalui  angket  yang  diisi  oleh  peserta  pelatihan.  Data  tentang pengukuran  dimensi  berwujud  atau  bukti  langsung  pada  soal  pretest
dan posttest sebanyak 6 soal yang terletak pada soal nomor 18 sampai nomor  23.  Dari  keenam  jawaban  soal  pretest  dan  posttest  tersebut,
kemudian  pilihan  jawaban  yang  telah  dipilih  oleh  responden  diubah menjadi  angka  untuk  digunakan  sebagai  pengolahan  data.  Salah  satu
olah  data  yang  dilakukan  yakni  dengan  menggunakan  deskriptif statistik.
Berdasarkan  analisis  deskriptif  dimensi  berwujud  atau  bukti langsung  lihat  lampiran  hasil  olah  data  penelitian  halaman  115,
analisis  deskriptif  oleh  SPSS  menunjukkan  perbedaan  mean  antara jawaban soal angket  pretest   dan  posttest. Mean  jawaban soal  pretest
10.08  sangat  lebih  kecil  dibanding  mean  posttest  21.48.  Untuk  lebih jelasnya perbedaan mean tersebut dapat dilihat dalam gambar di bawah
ini:
76
Gambar  6.  Kualitas  Layanan  Kuliner  Dimensi  Berwujud  atau  Bukti Langsung
Setelah dilakukan analisis deskriptif, kemudian data dilakukan uji beda wilcoxon untuk mengetahui apakah pelatihan tersebut berdampak
pada kualitas layanan kuliner peserta khususnya pada dimensi berwujud atau  bukti  langsung.  Dari  tabel  uji  beda  wilcoxon  untuk  dimensi
berwujud atau bukti langsung lihat lampiran hasil olah data penelitian
halaman 115, dapat diketahui bahwa: Sig dimensi berwujud atau bukti langsung 0.00  0.05, sehingga
H0 ditolak H1 diterima
Jadi dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kualitas layanan kuliner  pada  dimensi  berwujud  atau  bukti  langsung  sebelum  dan
sesudah  mengikuti  pelatihan.  Pelatihan  memberikan  dampak  positif terhadap kualitas pelayanan kuliner khususnya pada dimensi berwujud
atau  bukti  langsung.  Besarnya  dampak  pada  dimensi  berwujud  atau
5 10
15 20
25
Pre Test Post Test
Mean Dimensi Berwujud atau Bukti Langsung
77
bukti  langsung  dapat  dilihat  dari  peningkatan  rata-rata  mean �̅ dari
sebelum pelatihan dengan sesudah pelatihan. Mean
�̅ sebelum pelatihan sebesar 10.08, dan mean �̅ sesudah pelatihan sebesar 21.48. Besarnya dampak pelatihan diperoleh melalui
pengurangan mean �̅ sesudah tes dengan mean �̅ sebelum tes. Jadi,
21.48 – 10.08 = 11.4, sehingga dapat diketahui besarnya dampak pada
dimensi  berwujud  atau  bukti  langsung  berdasarkan  perhitungan tersebut  adalah  11.4.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  pelatihan
memberikan dampak positif terhadap kualitas layanan jasa kuliner pada dimensi berwujud atau bukti langsung.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Dimensi Kehandalan
Uji beda yang dilakukan dengan menggunakan uji beda  wilcoxon two related  sample  untuk  dimensi  kehandalan  diperoleh  hasil:    Sig  dimensi
kehandalan  0.00    0.05,  sehingga  H0  ditolak,  dan  H1  diterima.  Dari  data tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan kualitas layanan kuliner
pada  dimensi  kehandalan  sebelum  dan  sesudah  mengikuti  pelatihan. Pelatihan  memberikan  dampak  positif  terhadap  kualitas  pelayanan  kuliner
khususnya  pada  dimensi  kehandalan.  Besarnya  dampak  dilihat  dari peningkatan  rata-rata  mean
�̅  dari  sebelum  pelatihan  dengan  sesudah pelatihan.  Sehingga  dapat  diketahui  besarnya  dampak  pada  dimensi
kehandalan  berdasarkan  tersebut  adalah  4.48.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa