79
Mean skor jawaban posttest yang lebih besar dari pretest menandakan bahwa  terjadi  perubahan  perilaku    secara  positif  peserta  pelatihan  dalam
melayani pelanggan sebelum dan sesudah pelatihan.  Hal ini dapat dibuktikan dengan uji beda dan analisis deskriptif yang telah dilakukan di atas. Pelatihan
ternyata  mampu  memberikan  pengetahuan  dan  ketrampilan  sehingga menumbuhkan dimensi kehandalan dalam layanan jasa kuliner oleh peserta
pelatihan.
2. Dimensi Daya Tanggap
Uji beda yang dilakukan dengan menggunakan uji beda  wilcoxon two related sample untuk dimensi daya tanggap diperoleh hasil: Sig dimensi daya
tanggap 0.00  0.05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Dari data tersebut dapat  dinyatakan  bahwa  terdapat  perbedaan  kualitas  layanan  kuliner  pada
dimensi  daya  tanggap  sebelum  dan  sesudah  mengikuti  pelatihan.  Pelatihan memberikan dampak positif terhadap kualitas pelayanan kuliner khususnya
pada dimensi daya tanggap. Besarnya dampak dilihat dari peningkatan rata- rata  mean
�̅  dari  sebelum  pelatihan  dengan  sesudah  pelatihan.  Sehingga dapat diketahui besarnya dampak pada dimensi daya tanggap adalah 7.00. Hal
ini  menunjukkan  bahwa  pelatihan  memberikan  dampak  positif  terhadap kualitas layanan jasa kuliner pada dimensi daya tanggap.
Menurut  Berry  dalam  Nasution  2004:  57  yang  menjabarkan  bahwa dimensi daya tanggap yaitu kemauan atau persiapan untuk memberikan jasa
yang  dibutuhkan  pelanggan.  Daya  tanggap  juga  dapat  diartikan  sebagai kemauan  untuk  membantu  pelanggan  dan  memberikan  jasa  dengan  cepat.
80
Selain  itu  daya  tanggap  juga  dimaksudkan  sebagai  keinginan  untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
Dari  penjabaran  tersebut  kemudian  dikembangkan  menjadi  indikator pertanyaan yang dijawab peserta untuk melihat perubahan perilaku. Indikator
tersebut  yaitu,    kepekaan  peserta  pelatihan  untuk  menangkap  sinyal pelanggan  membutuhkan  suatu  bantuan,  bagaimana  caranya  menangani
keluhan  pelanggan  yang  beraneka  ragam,  ketrampilan  peserta  untuk menyelesaikan  masalah  baik  yang  berhubungan  dengan  pelanggan  maupun
di dalam usaha sendiri, kecepatan untuk menyelesaikan pesanan pelanggan, dan  juga  kebiasaan  untuk  langsung  membersihkan  tempat  makan  apabila
pelanggan telah selesai makan. Dari seluruh indikator, kemampuan dalam menyelesaikan masalah baik
yang berhubungan dengan pelanggan maupun di dalam usaha sendiri masih harus  ditingkatkan.  Hal  ini  dilihat  dari  hasil  jawaban  soal  posttest  masih
rendah  dibanding  soal  lain  dalam  dimensi  daya  tanggap.  Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah baik dengan pelanggan maupun
dalam usaha sendiri agar dimensi daya tanggap lebih sempurna. Dari  uji wilcoxon dimensi daya tanggap signifikansinya menunjukkan
bahwa pelatihan berdampak positif pada perubahan perilaku setelah pelatihan khususnya  pada  dimensi  daya  tanggap.  Mean  skor  jawaban  posttest  yang
lebih  besar  dari  pretest  sebagai  petunjuk  besar  dampak  yaitu  sebesar  7.00. Hal  ini  berarti  pemahaman  peserta  setelah  pelatihan  untuk  menerapkan
dimensi  daya  tangap  cukup  besar,  sehingga  mampu  diaplikasikan  dalam
81
melayani  pelanggan  dan  memberikan  dampak  positif  perubahan  perilaku peserta pelatihan.
3. Dimensi Kepastian atau Jaminan