26
“Responsiveness  “is  the  willingness  to  help  customers  and provideprompt service”. This dimension is concerned with dealing
with  the  customer’s  requests,  questions  and  complaints  promptly and  attentively.  A  firm  is  known  to  be  responsive  when  it
communicates to its customers how long it would take to get answers or have their problems dealt with. To be successful, companies need
to look at responsiveness from the view point of the customer rather
than the company’s perspective. “ Daya  tanggap  adalah  kemauan  untuk  membantu  pelanggan  dan
memberikan layanan yang cepat. Dimensi ini berkaitan dengan berurusan dengan pelanggan permintaan, pertanyaan dan keluhan segera dan penuh
perhatian.  Seorang  pelayan  diketahui  responsif  ketika  berkomunikasi kepada  pelanggan  berapa  lama  waktu  yang  dibutuhkan  untuk
mendapatkan  jawaban  atau  telah  masalah  mereka  ditangani.  Dalam industri  kuliner  daya  tanggap  penting  untuk  membangun  kenyamanan
pelanggan kepada usaha yang dimiliki.
3. Dimensi Kepastian atau Jaminan
Zeithaml  et.al  dalam  Ko  King  Lily  Harr  2008:  10 “assurance is
defined  as  “the  employees’  knowledge  and  courtesy  and  the  service provider’s  ability  to  inspire  trust  and  confidence”.  The  trust  and
confidence may be represented in the personnel who links the customer to the  organization.
”  Jaminan  didefinisikan  sebagai  pengetahuan  dan kesopanan  karyawan  dan  kemampuan  penyedia  layanan  untuk
menginspirasi kepercayaan dan keyakinan ”. Kepercayaan dan keyakinan
dapat  diwakili  dari  personil  yang  menghubungkan  pelanggan  untuk perusahaan.
27
Dimensi kepastian atau jaminan mencakup kemampuan, kesopanan, dan  sifat  dapat  dipercaya  yang  dimiliki  karyawan,  bebas  dari  bahaya,
resiko  atau  keragu-raguan.  Pengetahuan  dan  kesopanan  karyawan  dan kemampuan  mereka  untuk  menimbulkan  kepercayaan  dan  keyakinan
pelanggan.  Menurut  Zeithmal  et.al  dalam  Nasution  2004:  123  dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi:
a.  Kompetensi competence, artinya ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.
b.  Kesopanan courtesy, yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap para karyawan.
c.  Kredibilitas  credibility,  meliputi  hal-hal  yang  berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan seperti reputasi, prestasi,
dan sebagainya.
4. Dimensi Empati
Dimensi empati merupakan sifat yang tertanam pada setiap individu guna untuk melayani pelanggan secara baik. Empati yaitu kesediaan untuk
peduli,  memberikan  perhatian  pribadi  bagi  pelanggan.  Empati  meliputi kemudahan  dalam  melakukan  hubungan,  komunikasi  yang  baik,  dan
memahami  kebutuhan  para  pelanggan.    Menurut  Zeithmal  et.al  dalam Nasution 2004: 124 dimensi ini merupakan penggabungan dari dimensi:
a.  Akses  accessibility,  meliputi  kemudahan  untuk  memanfaatkan  jasa atau pelayanan yang ditawarkan perusahaan.
b.  Komunikasi  communication,  merupakan  kemampuan  melakukan komunikasi  untuk  menyampaikan  informasi  kepada  pelanggan  atau
memperoleh masukan dari pelanggan.
28
c.  Pemahaman pada pelanggan customer understanding, meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Zeithaml  et.al  dalam  Ko  King  Lily  Harr  2008:  11
“empathy  is defined  as  the  “caring,  individualized  attention  the  firm  provides  its
customer. The customer is treated as if he is unique and special. There are several ways that empathy can
be provided: knowing the customer’s name, his preferences and his needs.
” Dengan dimensi empati, produsen harus mampu memperlakukan pelanggan seolah-olah ia adalah unik dan khusus.
Ada  beberapa  cara  yang  empati  dapat  disediakan:  mengetahui  nama pelanggan,  nya  preferensi  dan  kebutuhannya.  Banyak  perusahaan  kecil
menggunakan  kemampuan  ini  untuk  menyediakan  layanan  yang disesuaikan  sebagai  keunggulan  kompetitif  atas  perusahaan-perusahaan
yang lebih besar. Dalam  konteks  restoran  atau  warung  makan,  empati  mungkin
penting untuk memastikan loyalitas pelanggan sebagai pelayan harus tahu bagaimana  pelanggan  suka  atau  makanannya  disiapkan.  Di  sisi  lain,
beberapa  pelanggan  mungkin  hanya  ingin  dibiarkan  sendiri  untuk menikmati makanan mereka dan mungkin tidak ingin seseorang memberi
mereka  terlalu  banyak  perhatian.  Empati  di  konteks  santapan  dapat ditunjukkan  melalui  menunjukkan  kepedulian  pada  saat  memenuhi
keinginan khusus pelanggan misalnya, menyediakan makanan vegetarian.
29
5. Dimensi Berwujud atau Bukti Langsung