39
8. Biaya Mutu
Banyak profesional pendidikan menyatakan bahwa untuk program pengembangan mutu yakin bahwa tidak ada harga yang dikeluarkan
bila mutu pendidikan rendah. Padahal, begitu hal buruk dikerjakan dengan baik atau hal baik dikerjakan dengan buruk, pasti ada harga
yang dikeluarkan oleh sistem pendidikan. Harga yang dikeluarkan tersebut mencakup pemborosan sumber daya, buruknya penggunaan
anggaran, ketidakpuasan kerja, hilangnya perhatian siswa dan rendahnya dukungan komunitas.
Setiap proyek mutu akan memberikan penghematan biaya baik langsung maupun tidak langsung. Penghematan langsung adalah
bentuk ukuran “ketat” dalam menghemat uang. Penghematan biaya secara langsung dapat diukur. Sedangkan penghematan tak langsung
adalah bentuk ukuran yang “longgar” penghematan yang direalisasikan dalam perubahan sistem atau proses Arcaro, 2005: 188. Contoh dari
penghematan langsung adalah biaya guru fotokopi yang semula diperkirakan Rp. 300.000,- dapat dipangkas menjadi Rp. 250.000,-.
Dan untuk penghematan tak langsung misalnya, awalnya dibutuhkan dua staf yang masing-masing bekerja 3 jam untuk memproses
penggajian. Sistem diubah dengan hanya menempatkan seorang staf. Tidak ada penghematan langsung karena staf kedua kini bekerja untuk
tugas lain. Namun, disitu letak penghematan tidak langsung untuk
40 wilayah upah seorang pegawai untuk 3 jam kerja. Penghematan tak
langsung cukup membantu sekolah untuk menjadi lebih produktif. Menurut Arcaro 2005: 194 Ada dua tipe biaya mutu yaitu Biaya
pasti dan biaya yang bisa dihindari. Biaya pasti adalah biaya yang diperlukan untuk mencapai dan menjaga standar kerja baku.
Sedangkan biaya yang bisa dihindari muncul bila pekerjaan yang salah dilakukan atau ada pekerjaan yang salah dikerjakan. Misal, wakil
kepala sekolah yang menangani urusan jadwal bus sekolah merupakan contoh bentuk biaya yang bisa dihindari.
Biaya pasti mencakup biaya pencegahan dan biaya inspeksi. Biaya yang dapat dihindari mencakup beberapa inspeksi dan biaya semua
kegagalan. Biaya pencegahan adalah biaya setiap tindakan yang dimaksudkan
untuk memastikan tidak terjadi kekeliruan. Biaya inspeksi merupakan biaya untuk menemukan apakah ada dan di mana kekeliruan terjadi
sehingga diperlukan langkah korektif dan preventif. Contoh, sebuah SMK menghubungi lulusannya dan perusahaan industri di kawasan
tersebut untuk mengetahui nilai tambah program sekolah. Biaya tersebut adalah biaya pencegahan. Tujuan sekolah tersebut yakni
menemukan apa yang tidak berjalan dan memperbaikinya sebelum hal tersebut menjadi masalah yang bertambah besar. Sedangkan, biaya
kegagalan merupakan biaya yang harus dibayarkan bila konsumen tidak puas atau tidak akan terpuaskan. Contohnya, lulusan sekolah
41 SMK yang belum mendapatkan pekerjaan karena industri perusahaan
pemberi kerja di wilayah tersebut sudah meyakini bahwa lulusan sekolah tersebut tidak kompeten tidak mendapatkan pendidikan yang
baik.
B. Konsep Manajemen Sekolah dan ISO 9001 1. Pengertian Manajemen
Definisi manajemen sejauh ini belum memiliki keseragaman formulasi yang dapat dipakai sebagai pegangan karena masing-masing
ahli mengemukakan definisi yang agak berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung dari konsepsi pendekatannya masing-masing.
Manajemen menurut Parker Stoner Freeman, 2000 dalam Husaini Usman 2010: 5 ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-
orang the art of getting things done through people. Selain itu, Manajemen dalam Encyclopedia Americana merupakan the art of
coordinating the elements of factors of production towards the achievement of the purposes of an organization
, yaitu suatu seni untuk mengkoordinir sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi. Manajemen menurut Rohiat 2008: 14 adalah melakukan pengelolaan sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah organisasi yang
diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin, dan pemasaran yang dilakukan secara sistematis dalam suatu proses.
Sedangkan menurut Giegold dalam Made Pidarta 1988: 15