192 produknya, baik berupa barang maupun layanan jasanya; c Sebagai alat
pemasaran. Label ISO bisa menjadi jaminan mutu barang atau layanan jasa suatu organisasi. Karena adanya jaminan mutu secara internasional inilah
secara otomatis pemasarannya menjadi lebih mudah; d Efektif dan efisien dalam bekerja. Artinya, dengan menerapkan ISO dan terakreditasi oleh badan
resmi dipastikan organisasi itu efisien dan efektif; e Memenuhi permintaan pelanggan. Ini berkaitan dengan upaya sekolah dalam memenuhi kepuasan
pelanggan. Institusi yang bergerak dalam bidang layanan barang dan jasa untuk publik pasti ingin mewujudkan kepuasan pelanggan sebab dengan begitu
pelanggan akan selalu menggunakan layanan barang dan jasanya.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta, peneliti memiliki keterbatasan untuk menggali data dan
informasi yang ada. Keterbatasan tersebut sebagai berikut: 1. Peneliti tidak dapat mengambil data dan informasi dari sumber data Kepala
Sekolah SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta dikarenakan pengaturan waktu yang kurang tepat dan intensitas pekerjaan yang
tinggi. 2. Pihak SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta membatasi
pengambilan data dan informasi terkait dengan otonomi sekolah berkaitan dengan objek penelitian.
3. Belum adanya dokumen terkait dengan objek penelitian sehingga menghambat proses penelitian, karena pihak bersangkutan belum memilikinya.
193
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut. 1. Implementasi Total Quality Management TQM di SMA Negeri 3
Yogyakarta ditunjukkan dengan adanya rencana strategis, kebijakan mutu, organisasi TQM terbalik upside-down organization, model
kepemimpinan partisipatif, sistem dan prosedur SMM ISO 9001: 2008, dan melakukan assesmen diri, yang sudah berjalan sesuai dengan
pedoman mutu yang telah dibuat dan perundang-undangan yang berlaku, didukung dengan kerja tim yang sudah memasuki tahap kerja
keras, dan dalam 3 tahun terakhir sudah mengalami pergantian 3 kali MR Management Representative.
2. Implementasi Total Quality Management TQM di SMK Negeri 4 Yogyakarta ditunjukkan dengan adanya rencana strategis, kebijakan
mutu, organisasi TQM terbalik upside-down organization, model kepemimpinan partisipatif dan kepemimpinan entrepreneur, sistem dan
prosedur SMM ISO 9001: 2008, dan melakukan assesmen diri yang sudah berjalan sesuai dengan pedoman mutu yang telah dibuat dan
perundang-undangan yang berlaku, didukung dengan kerja tim yang sudah memasuki tahap kerja keras.