73 Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti
melakukan antisipatori sebelum melakukan reduksi data. Anticipatory data reduction is occurring as the research decide often without full
awareness which conceptual frame work, which sites, which research question, which data collection approaches to choose.
Selanjutnya model interaktif dalam analisis data penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 7. Komponen dalam analisis data interactive model Sugiyono, 2010: 338
1. Reduksi Data Data reduction
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi Sugiyono,
2010: 339. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta
membuang yang tidak dipakai. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah temuan. Oleh karena itu yang menjadi fokus penelitian ini adalah sesuatu
74 yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data Data display
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah men- display
-kan data. Dalam penelitian ini, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart,
dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles Huberman dalam Sugiyono 2010: 341 menyatakan
“the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text
”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Dengan men-display-kan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya, dalam melakukan display
data, selain dengan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matriks, network jejaring kerja, dan chart.
75
3. Penarikan Kesimpulan verification Conclusion: drawing verifying
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya,
tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin tidak.
76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian
1. Profil SMA Negeri 3 Yogyakarta
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Yos Sudarso 7, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, 55224, Telp.
0274 512856. SMA Negeri 3 Yogyakarta merupakan sekolah tertua di Yogyakarta sehingga didaulat menjadi sekolah cagar budaya. Adapun visi
SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah: Terwujudnya SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai sekolah berwawasan
global, berbudaya dan berkepribadian nasional, berbasis teknologi informasi yang mampu menyiapkan generasi penerus yang memiliki iman,
taqwa, budi pekerti luhur, terdidik dan berkemampuan sebagai kekuatan garda terdepan dalam membangun Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan visi tersebut SMA Negeri 3 Yogyakarta menyusun
beberapa butir misi antara lain: a. Memberikan pendidikan dan pengajaran yang terbaik kepada siswa
SMA Negeri 3 Yogyakarta sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah menengah atas dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
b. Memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta untuk menguasai ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk
dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, baik nasional maupun internasional.
c. Menumbuhkan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta sebagai anak Indonesia
yang memiliki imtaq, budi pekerti luhur, jiwa kepemimpinan, mandiri, berwawasan kebangsaan, saling menghargai
dan menghormati serta hidup berkerukunan dalam kebhinekaan, baik dalam lingkup lokal, nasional maupun internasional.