63 c. Pengumpulan data penelitian lapangan, dilakukan selama 3 tiga
bulan, mulai dari bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember 2012
d. Penyusunan Laporan Penelitian, dilakukan selama 4 bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan April 2013.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan seleksi jaringan, artinya peneliti dalam menentukan subjek penelitian berdasarkan informasi
yang diperoleh peneliti secara langsung melalui pengamatan atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain. Subjek penelitian
ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut: 1 Informasi yang akan diungkap yakni mengenai implementasi Total
Quality Management di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri
4 Yogyakarta; 2 Subjek penelitian yang akan dipilih adalah yang dianggap paling
mengetahui dan berwenang serta terlibat langsung dalam pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK
Negeri 4 Yogyakarta.
64 Peneliti menetapkan pihak-pihak yang menjadi subjek penelitian terdiri
dari key informan Informan kunci utama dan informan tambahan. Key Informan
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Informan tambahan dalam penelitian ini, meliputi: guru, staf TU,
peserta didik. Jumlah subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Jumlah Subjek Penelitian
No. Subjek Penelitian
Jumlah orang
1. Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah Urusan QMS 1
1 2.
Guru Staf TU
Siswa 3
3 3
3. Dokumen-dokumen yang terkait dengan
kegiatan TQM Semua dokumen
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilkukan pada natural setting
kondisi alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participant observation,
wawancara secara mendalam indept interview dan dokumentasi. Marshall Roosman Sugiyono, 2010: 309,
menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering
information are, participation in the setting, direct observation, in-depth interviewing, document review”. Oleh karena itu, teknik pengumpulan
data dari penelitian ini meliputi:
65
1. Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistemik fenomena-fenomena yang
diselidiki Sutrisno Hadi, 1981: 136. Hal ini juga disampaikan oleh Zikmund 2003: 235 bahwa
“Scientific observation is the systematic process of recording the behavioral patterns of people, object, and
occurrences as they are witnessed”. Dimana metode ilmiah observasi adalah proses sistematis pencatatan perilaku manusia, barang, dan
peristiwa yang diselidiki. Dalam observasi ini dilakukan terhadap kepemimpinan dan strategi
sekolah, sistem dan prosedur, kerja tim, serta assesmen diri. Observasi dilakukan peneliti dengan keikutsertaan peneliti pada kegiatan yang
dilaksanakan. Dengan demikian, peneliti dapat langsung melihat, mendengar dan mengamati hal-hal yang diperlukan peneliti.
Beberapa hal yang diperhatikan peneliti dalam proses pelaksanaan observasi, antara lain meliputi:
a. Peneliti berkeyakinan ada perbedaan motivasi, tingkah laku dan tingkat
partisipasi elemen
masyarakat sekolah
dalam mengimplementasikan Total Quality Management di SMA Negeri
3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta. b. Peneliti berusaha menghubungkan 2 dua hal yakni subjek
penelitian dan konteks, sehingga menghasilkan data yang bermakna, misalnya salah satu instrumen sekolah bermutu adalah
66 kelengkapan fasilitas bagi semua warga sekolah. Peneliti akan
mengkonfirmasi atau menghubungkan apakah data yang diperoleh yakni fasilitas sekolah sudah sesuai dengan fakta di lapangan.
c. Pada kegiatan observasi, peneliti memfokuskan pada pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu TQM di SMA Negeri 3 Yogyakarta
dan SMK Negeri 4 Yogyakarta, bagaimana keterlaksanaan TQM di sekolah baik berupa aktivitas-aktivitas dan sarana prasarana atau
komponen lainnya yang merujuk pada implementasi TQM di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta.
2. Wawancara
Allport dalam Sutrisno Hadi 1981: 192 menyatakan: “If we want
to know how people feel, what their experience and what they remember, what their emotions, and motives are like, and the reasons
for acting as they do- why not ask them?” Pernyataan tersebut
menunjukkan penghargaan yang sangat tinggi dari Allport terhadap metode tanya jawab untuk menyelidiki pengalaman, perasaan, motif,
serta motivasi rakyat. Interview sebagai suatu proses tanya-jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang
satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat pengumpulan informasi
yang langsung tentang beberapa jenis data sosial baik yang terpendam latent maupun memanifes.
67 Wawancara dilakukan untuk memperoleh data dari subjek
penelitian yang berupa penyataan lisan ataupun pendapat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah,
Wakasek, guru, staf TU dan siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta.
Setelah peneliti bertemu dengan subjek penelitian, selanjutnya peneliti akan memperkenalkan diri, memberikan penjelasan akan
maksud dan tujuan dari wawancara, sehingga terjadi kesepakatan waktu untuk melaksanakan wawancara dengan informan penelitian
agar tidak mengganggu tugas mereka. Dalam kegiatan wawancara, peneliti menggunakan alat bantu tape
recorder , untuk membantu merekam dan mempermudah mengingat
setiap hasil wawancara yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, artinya peneliti membawa daftar
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, meskipun demikian peneliti bisa mengembangkan daftar pertanyaan tersebut, dengan
catatan masih berkaitan dengan konteks penelitian. Hal ini bertujuan agar wawancara berlangsung santai dan bermakna, sehingga informan
penelitian dapat mengemukakan pendapat atau tanggapan dengan bebas tanpa beban.
Data-data yang dikumpulkan merupakan data verbal dan data non verbal. Data verbal diperoleh melalui wawancara, sedangkan data non
verbal diperoleh dari gerak-gerik tubuh informan, seperti pandangan
68 mata, serta perubahan raut wajah. Selain itu, agar hasil wawancara
efektif, maka disusun kerangka dan garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan, urutan, penggunaan kata-kata dan petunjuk wawancara.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data, meliputi semua dokumen tertulis, baik dokumen tentang tata kelola sekolah, inventaris
sekolah, maupun data administratif lainnya. Bentuk-bentuk dokumen yang digunakan peneliti berupa gambar,
data rencana kegiatan atau program kerja, data presensi, laporan kegiatan, dan hasil kegiatan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah “human
instrument” atau peneliti sendiri. Berkenaan dengan hal ini, Sugiyono 2010:307 menyatakan bahwa:
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian
menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai human instrument menggunakan beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, agar
diperoleh data yang valid, antara lain:
69 a. Pedoman Observasi, yang digunakan sebagai acuan saat observasi
dilakukan, agar observasi dapat berjalan efektif. Dalam observasi peneliti
menggunakan alat
bantu kamera
digital untuk
mendokumentasikan kegiatan manajemen mutu atau sarana dan
prasarana yang menunjang TQM di sekolah.
b. Pedoman wawancara, yang digunakan sebagai acuan pada saat wawancara dilakukan, peneliti menggunakan alat bantu tape recorder.
Guna merekam percakapan yang ada. Alat bantu ini diharapkan
mampu membantu peneliti me-recall informasi.
c. Pedoman dokumentasi, digunakan sebagai acuan pencarian atau pengumpulan dokumen-dokumen tentang kegiatan implementasi
manajemen mutu di sekolah, baik dokumen bersifat administratif, seperti struktur dan tupoksi tim manajemen mutu, program kerja, dan
dokumen pedoman mutu.
F. Uji Keabsahan Data