Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Total Quality

189 karena lebih mengedepankan perbaikan ulang. Sekolah juga melaporkan keadaan sarana dan prasarana sekolah kepada pihak terkait setiap semesternya.

6. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Total Quality

Management TQM di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta Faktor pendukung implementasi Total Quality Management di SMA Negeri 3 Yogyakarta adalah karena SMM ISO 9001: 2008 mengharuskan evaluasi yang rutin, hambatan yang sebenarnya adalah terletak pada orang pelakunya. Dalam artian tidak semuanya setuju dengan keberadaan perubahan manajemen di sekolah ini. Karena dulu sebelum menerapkan SMM ISO 9001: 2008 tidak ada pantauan, tidak ada koreksi, tidak pernah dibimbing dalam bagaimana dia menjalankan tugas namun setelah adanya SMM ISO 9001: 2008 semua hal tersebut harus dijalankan. Tindak lanjut sekolah dalam menghadapi kendala tersebut adalah dengan adanya sosialisasi yang dipersering di beberapa momentum, membiasakan untuk bisa diterapkan dengan jadwal-jadwal yang sudah ditentukan, misalnya penerapan kewajiban guru dalam melakukan pembelajaran salah satu dalam persiapannya adalah RPP silabus di mana untuk guru yang “sepuh-sepuh” yang sebelumnya mengalami kendala, dengan adanya evaluasi check and balance antar teman sebaya dalam SMM ISO 9001: 2008 maka guru tersebut cukup terbantu. 190 Faktor yang mendukung SMA Negeri 3 Yogyakarta menerapkan SMM ISO 9001: 2008 adalah karena 1 Gambaran kalau SMM ISO 9001: 2008 berhasil diterapkan di sekolah-sekolah yang kemudian mudah dipahami; 2 Support dari sekolah yakni dengan mengangkat guru MR Management Representative menjadi wakil kepala sekolah yang artinya dukungan secara organisasi jadi lebih kuat. Faktor penghambat implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 4 Yogyakarta adalah warga yang belum berkomitmen, yang artinya masih memandang SMM ISO 9001: 2008 belum terasa dampaknya. Namun hal tersebut menjadi tantangan bagi SMK Negeri 4 Yogyakarta, di mana kewajiban bagi sekolah untuk mensosialisasikan secara terus menerus dalam istilah lain disebut awareness dalam rangka penyadaran pemahaman. Hal tersebut dilakukan tidak pernah bosan, dikarenakan di sekolah senantiasa mengalami perubahan baik dalam hal adanya warga baru, adanya warga pindahan, atau guru baru. Faktor pendukung implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 4 Yogyakarta adalah adanya support biaya pendanaan, dimana komite sekolah sangat mendukung, artinya setiap program yang diajukan oleh QMS Quality Management System senantiasa disetujui. Misalnya, sekolah akan mengadakan pelatihan auditor, mengadakan revisi data, atau mengadakan pelatihan lainnya senantiasa di-support oleh sekolah. Contoh lainnya adalah ketika QMS menganggarkan audit internal sampai berapa pun selama penganggaran tersebut 191 dimaksudkan pada penjaminan mutu sekolah dapat dipastikan tidak ada pertimbangan yang mendalam hal ini cukup berbeda dengan yang lainnya.

7. Manfaat implementasi SMM ISO 9001: 2008 di SMA Negeri 3 Yogyakarta dan SMK Negeri 4 Yogyakarta