Proses Penyesuaian Sosial Remaja Tunadaksa Bukan Bawaan Lahir Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial Remaja Tunadaksa

124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada temuan penelitian dan hasil penelitian kepada tiga subjek remaja tunadaksa bukan bawaan lahir dan pembahasan hasil penelitian, dapat dicermati beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Penyesuaian Sosial Remaja Tunadaksa Bukan Bawaan Lahir

a. Subjek Spt mengalami masalah sosial saat duduk di SMK berupapenolakan. Adanya bimbingan mempercepatpenerimaan ketunadaksaanya. Sebelum berinteraksi sosial Spt melihat penerimaan orang lain dan mengembangkan sikap sosial tidak menjadi masalah bagi orang lain. b. Subjek Ok merasa tidak ada dukungan sosial dari teman –teman. Penerimaan diri muncul saat menyadari ketunadaksaan sulitsembuh kembali, tetapi sensitif mengenai ketunadaksaan. Sebelum berinteraksi sosial menilai sikap orang lainterlebih dahulu dan mengembangkan sikap sesuai situasi sosial. c. Subjek Ttm menjadi bahan obrolan orang. Adanya bimbingan memperrcepat proses penyesuaian sosialnya. Sebelum berinteraksi sosial melihat efeknya setelah berinteraksi. Pemahaman norma sosial yang baik mempermudah mengembangkan sikap. d. Ketiga subjek memiliki persamaam meliputi permasalahan sosial muncul dari orang dekat, adanya bimbingan mempercepat penerimaan, 125 penerimaan diri muncul karena menyadari ketunadaksaannya sulit sembuh kembali, mengidentifikasi sebelum berinteraksi sosial, dan mengembangkan sikap sosial sesuaisituasi sosial. e. Perbedaan ada pada Spt merasa ketunadaksaannya hanya sakit biasa, Ok bimbingan tidak sesuai harapan sehingga bersikap sesuai keinginan sendiri, dan belum menerima sepenuhnyamembuat sensitif mengenai ketunadaksaan.

2. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial Remaja Tunadaksa

Bukan Bawaan Lahir a. Subjek Spt usia mengalami, adanya penolakan, sensitif mengenai ketunadaksaan, faktor aksesbilitas, adanya bimbingan, danadanya motivasi. b. Subjek Ok dukungan sosial, norma sosial yang memandang aneh dan terlalu memperhatikan,adanya konflik,terlihat tidaknya ketunadaksaan, bimbingan, danmotivasi. c. Subjek Ttm menjadi bahan obrolan, norma sosial, aksesbilitas,adanya bimbingan, dan motivasi. d. Ketiga subjek memiliki persamaan dalam masalah sosial muncul dari orang dekat, norma sosial yang memberatkan,sensitif mengenai ketunadaksaan, faktor aksesbilitas, adanya bimbingan, dan motivasi. e. Perbedaan ada pada Spt merasa hanya sakit biasa pada awal mengalami, Ok menghindari orang yang mempunyai masalah dengannya, berusaha menutupi ketunadaksaannya, bimbingan yang tidak sesuai. 126

B. SARAN