54
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan peneliti sebagai pengumpul data utama. Pengumpulan data dilakukan dengan
observasi partisipan,wawancara mendalam dan dokumentasi.
1. Observasi Partisipan
Menurut Lexy J. Moleong 2005: 175, alasan secara metodologis
penggunaan observasi,
karena observasi
dapat mengoptimalkan dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak
sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Observasi memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek, hidup pada saat itu,
menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan panutan subjek pada keadaan
waktu itu; observasi memungkinkan merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula menjadi sumber data;
observasi memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama. Menurut dkk 2007: 146, observasi tidak terstruktur adalah
observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diamati.
Dalam penelitian ini observasi dilakukan secara partisipan, tertutup dan tidak terstruktur, yaitu peneliti ikut langsung dalam kegiatan
subjek dan subjek tidak diberi tahu tentang aktifitas observasi. Observasi tidak menggunakan panduan observasi yang baku, hanya digunakan
pedoman awal penelitian yang berisi poin besar yang akan diamati dan
55
berkembang dari data yang didapat. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang penyesuaian sosial remaja tunadaksa bukan
bawaan lahir berdasarkan pada kegiatan kesehariannya.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Eko Putro Widoyoko 2012: 41 metode wawancara dipergunakan sebagai metode pengumpulan data, karena mengacu pada
adanya anggapan bahwa subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri dan apa yang dinyatakan subjek adalah benar dan dapat
dipercaya. Menurut Kart Wahl dalam Mohammad Ali, 2011: 121 wawancara dikatakan secara mendalam, karena aspek
–aspek yang diwawancarakan tidak hanya semata
–mata menyangkut segi yang dapat dikenali, tetapi juga menyangkut segi
–segi yang ada dibalik munculnya fenomena. Nasution S. 2001: 119 menambahkan dalam wawancara
serupa ini tidak dipersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. Wawancara tidak terstruktur adalah tanya
–jawab dengan pokok bahasan tertentu yang mengalir mengikuti proses wawancara itu tanpa dipersiapkan daftar
pertanyaan terlebih dahulu. Guna mendapatkan informasi yang sebanyak
–banyaknya dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara
mendalam tidak terstruktur. Wawancara dilakukan pada subjek dan pada informan
kunci. Proses
wawancara tidak menggunakan panduan wawancara yang baku, hanya menggunakan panduan awal penelitian dan
56
berkembang mengikuti proses pelaksanaannya dan data yang didapat. Wawancara mendalam dilakukan guna mengklarifikasi langsung dengan
sumber data mengenai penyesuaian sosial yang dilakukan subjek penelitian dan ketunadaksaan yang dialaminya.
3. Dokumentasi