10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Tentang Penyesuaian Sosial
1. Pengertian Penyesuaian Sosial
Arti penyesuaian secara luas menurut Bimo Walgito 2003: 65 adalah situasi dimana individu dapat melebur dengan keadaan sekitarnya
atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai keadaan dirinya. Menurut W. A. Gerungan 2004: 59 penyesuaian dalam arti luas
merupakan usaha yang dilakukan individu untuk mengubah diri dan keinginan
agar sesuai dengan keadaan lingkungan atau sebaliknya
mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan individu. Penyesuaian dapat diartikan upaya individu mengubah diri agar dapat diterima lingkungan atau
sebaliknya mempengaruhi lingkungan agar sesuai dengan diri individu. Hurlock 1978: 287 mendefinisikan penyesuaian sosial sebagai
keberhasilan seseorang untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya.
Selanjutnya Siti Sundari 2005: 40 mengartikan lingkungan sosial atau masyarakat adalah kumpulan individu, kelompok, organisasi, keluarga
dll.Dapat diartikan bahwa penyesuaian sosial dapat berlangsung karena ada kesanggupan dari individu untuk beradaptasi dengan bersikap secara tepat
terhadap realitas yang ada dalam lingkungan sosialnya. Dari uraian di atas dapat diartikan penyesuaian sosial merupakan
kemampuan individu untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri secara efektif
11
dan harmonis terhadap realitas dalam hubungan dengan orang lain pada umumnya dan pada kelompok masyarakat pada khususnya.
2. Aspek
–aspek Penyesuaian Sosial
Manusia sebagai mahluk sosial tidak lepas dari interaksi sosial sebagai proses pemenuhan kebutuhan akan sosialisasi. Pada proses
sosialisasi terdapat aspek –aspek penyesuaian sosial di dalamnya. Menurut
Hurlock 1978: 287 aspek –aspek dalam penyesuaian sosial sebagai berikut:
a. Penampilan nyata. Ketika penampilan nyata dalam perilaku sosial yang diperlihatkan sesuai dengan norma dan memenuhi harapan kelompok,
individu tersebut dapat diterima menjadi anggota kelompok. b. Penyesuaian
diri terhadap
berbagai kelompok.
Individu dapat
menyesuaikan diri dengan baik terhadap setiap kelompok, jika individu tersebut mampu menyesuaikan diri baik terhadap kelompok teman
sebaya maupun kelompok orang yang lebih dewasa. c. Sikap
sosial. Sikap sosial ditunjukan dengan individu mampu
menunjukan sikap
yang menyenangkan
terhadap orang
lain, berpartisipasi dan dapat menjalankan perannya dengan baik dalam
kegiatan sosial. Jika individu mampu menjalankan peran sosialnya dengan baik, dan memiliki sikap menyenangkan bagi orang lain maka
individu tersebut dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik. d. Kepuasan pribadi. Ditandai dengan adanya rasa puas dan perasaan
bahagia karena dapat ikut ambil bagian dalam aktivitas kelompoknya
12
dan mampu menerima diri sendiri apa adanya dalam situasi sosial. Individu mau melakukan penyesuaian sosial jika individu merasakan
kepuasan diri dari aktivitas sosial yang dilakukannya. Menurut W. A. Gerungan 2004: 62 beberapa aspek yang
mendasari penyesuaian sosial individu, yaitu: a. Aspek imitasi. Individu melakukan penyesuaian sosial dengan cara
meniru atau mengimitasi hal –hal yang sudah ada. Hal ini ditandai
dengan minat yang tinggi, mengagumi pada suatu hal, atau suatu hal yang memiliki nilai sosial tinggi.
b. Aspek sugesti. Individu yang melakukan penyesuaian sosial memiliki dorongan dari dalam diri untuk bersikap agar diterima oleh orang lain
dan kelompok sosial di sekitarnya. c. Aspek identifikasi. Individu yang melakukan penyesuaian sosial akan
mempelajari sikap –sikap dari sosok yang dianggap ideal dan berusaha
untuk menjadi sama. d. Aspek simpati. Individu yang melakukan penyesuaian sosial akan
memiliki perasaan tertarik terhadap orang lain yang dapat membuat individu mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain.
Berdasarkan uraian tentang aspek –aspek yang mempengaruhi
penyesuaian sosial di atas dapat ditegaskan bahwa beberapa aspek yang mempengaruhi penyesuaian sosial yaitu; memiliki afeksi yang kuat,
kepribadian yang matang, relasi sosial yang memuaskan, struktur syaraf yang sehat, kepribadian yang produktif, imitasi, sugesti, identifikasi,
13
penampilan nyata, sikap sosial, penyesuaian terhadap kelompok, dan kepuasan pribadi.
3. Faktor