Proses Penyesuaian Sosial Kajian Tentang Penyesuaian Sosial

17 aman, cinta dan kasih sayang, keyakinan dan kepercayaan serta kebutuhan aktualisasi diri. b. Penyesuaian sosial yang dilakukan untuk memenuhi harapan –harapan lingkungan sosial. Individu melakukan penyesuaian sosial guna memenuhi harapan sosial di lingkungan sekitarnya, seperti penyesuaian sosial dalam keluarga, penyesuaian sosial dalam lingkungan terdekat, penyesuaian sosial dalam lingkungan sekolah dan penyesuaian sosial dalam lingkungan masyarakat. Dari uraian di atas tentang bentuk penyesuaian sosial dapat ditegaskan bahwa bentuk penyesuaian sosial meliputi; penyesuaian sosial secara aktif dan pasif, dimana penyesuaian aktif adalah penyesuaian sosial yang dilakukan atas inisiatif individu untuk melakukan penyesuaian, sedangkan penyesuaian pasif adalah individu melakukan penyesuaian karena adanya perubahan dari lingkungan sosial yang membuat individu harus melakukan penyesuaian. Penyesuaian sosial yang dilakukan oleh individu harus mampu dilakukan dalam berbagai lingkungan sosial, seperti keluarga, lingkungan sosial terdekat, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat luas.

5. Proses Penyesuaian Sosial

Menurut W.A. Gerungan 2004: 62, ada beberapa hal yang dapat mengidentifikasikan adanya proses penyesuaian sosial, yaitu diawali dengan adanya imitasi atau individu meniru perilaku yang ada di lingkungan sosial 18 sekitar sehingga perilakunya menjadi sama dengan lingkungannya dan dapat diterima lingkungan sosial. Individu memiliki rasa simpati dan peduli terhadap apa yang terjadi pada lingkungan sosialnya. Individu dapat memahami dan menerima perbedaan yang ada pada kelompoknya sehingga tercipta keharmonisan. Ketika individu dapat berperilaku tersebut individu akan diterima dalam kelompok sosialnya dan mendapatkan peran sosialnya. Selanjutnya individu dituntut mampu menjalankan perannya secara aktif dalam lingkungan sebagai anggota kelompok sosial. Individu mampu memberikan kontribusi perannya sebagai anggota masyarakat. Menyesuaikan perilakunya di dalam masyarakat baik secara aktif maupun pasif sehingga indidvidu dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Menurut Siti Sundari 2005: 42 proses penyesuaian sosial adalah proses yang berlangsung sepanjang rentang kehidupan. Penyesuaian sosial tersebut untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan seimbang antara tuntutan internal dan eksternal. Dimulai dengan individu menghadapi berbagai rintangan, tekanan dan tantangan yang akan muncul sepanjang hidupnya. Kemudian individu memberikan respon pada setiap rintangan, tekanan dan tantangan tersebut. Respon yang diberikan individu dapat berupa respon negatif maupun respon positif guna memelihara keseimbangan secara wajar. Untuk menjaga keseimbangan tersebut individu juga akan berusaha menjauhi timbulnya ketegangaan. Dengan proses tersebut individu akan berhasil dalam melakukan penyesuaian sosial. 19 Proses penyesuaian sosial terbagi menjadi tiga tahapan. Masing – masing tahapan berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi memiliki keterikatan sehingga kegagalan pada salah satu tahapan akan menurunkan kadar penyesuaian sosialnya. Hurlock 1978: 250 membagi ketiga tahapan tersebut, pada tahap pertama individu akan mempelajari berperilaku yang dapat diterima secara sosial. Individu mempelajari bentuk sikap yang dapat diterima oleh kelompoknya. Pada tahap kedua setelah individu memiliki perilaku yang dapat diterima maka kelompok akan menerimanya dan memberikan peran dalam kelompoknya. Individu akan memainkan peran sosial yang dapat diterima kelompok sosialnya. Kelompok sosial memiliki pola kebiasaan yang telah ditentukan yang menuntut setiap anggota kelompok untuk mematuhinya. Pada tahap ketiga individu mulai mengembangan sikap sosialnya. Individu harus menyesuaikan, menyukai dan tertarik pada anggota kelompoknya dan aktifitas sosialnya agar selalu dapat diterima dan berhasil melakukan penyesuaian sosial. Dari uraian tentang proses penyesuaian sosial di atas dapat disimpulkan bahwa proses penyesuaian sosial adalah rangkaian perilaku individu guna menjaga keharmonisan dan keseimbangan sosial. Rangkaian proses berupa individu mulai mempelajari dan mengimitasi sikap –sikap yang dapat diterima kelompok sosialnya. Dilanjutkan dengan individu mendapatkan peran sosialnya dan individu harus mampu memainkan perannya dalam kelompok sosialnya. Selanjutnya guna mempertahankan keanggotaanya individu mulai mengembangkan sikap –sikap sosialnya 20 sesuai dengan perkembangan kelompoknya dan menjaga keharmonisan kelompok.

6. Ciri