Penyesuaian diri dengan ketunadaksaan. 4. Hal yang sulit dilakukan karena ketunadaksaan.

142 WAWANCARA SUBJEK Subjek : Spt Hari, tanggal : Jumat, 11 April 2014 Tempat : Lorong selatan BRTPD Wawacara ke : 01 Fokus Wawancara : 1. Awal mengalami ketunadaksaan. 2. Jenis ketunadaksaan yang dialami.

3. Penyesuaian diri dengan ketunadaksaan. 4. Hal yang sulit dilakukan karena ketunadaksaan.

Proses Wawancara : Jadi pertama yang ingin saya tanyakan adalah awal ketunadaksaan itu terjadi. Bagaimana awalnya? ”karena gempa 2006 mas” Apa yang terjadi saat gempa 2006 itu? ”Saya tertimpa tembok rumah mas. Waktu itu pagi hari setelah selese mandi tiba –tiba ada gempa dan saya tertimpa tembok rumah.” Berarti rumah Spt runtuh? Iya mas, rata dengan tanah. Bagaimana dengan anggota keluarga yang lain? Ibu tidak apa –apa. Saya dan bapak tertimpa tembok itu. Saya berada di samping kanan bapak. Apa waktu itu masih dalam keadaan sadar? Tidak mas, begitu tertimpa saya langsung tidak sadar. Saya tidak sadar selama tiga hari di rumah sakit. Bapak tidak sadar selama satu setengah hari. Berarti itu pagi hari gempa dan Spt tertimpa tembok bersebelahan dengan bapak. Tidaksadarkan diri selama tiga hari. Bagaimana proses evakuasinya waktu itu? Iya mas begitu. Dari cerita ibu setelah gempa itu terjadi ada isu bahwa akan ada tsunami, jadi saya ditinggal. Berarti itu ditinggal begitu saja saat sedang tertimpa tembok? Iya mas ditinggal, siangnya paman dari ibu saya dengan beberapa warna mengevakuasi saya dan bapak. Itu tembok bata jaman dulu benar –benar berat mas, waktu itu katanya sampe puluhan orang yang angkat temboknya. Setelah itu? Saya dan bapak dibawa kerumah sakit dan itu saya baru sadar setelah tiga hari. Apa kata dokter dirumah sakit? Saya mengalami patah tulang belakang, tiga saraf terjepit dan enam saraf putus. Dokter memvonis kalau sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup walaupun dioperasi. 143 Dengan vonis dokter yang mengatakan kemungkinan untuk bertahan itu kecil, lalu apa yang dilakukan waktu itu? Keluarga saya tetap meminta untuk dilakukan operasi walaupun tidak ada harapan. Berarti setelah tidak sadar selama tiga hari terus langsung operasi? Tidak mas, itu lama prosesnya. Setelah sadar itu saya harus menunggu sampe satu bulan untuk operasi. Itu pun masih ditunda tiga kali. Maksudnya ditunda tiga kali? Jadi mungkin karena banyaknya korban gempa jadi dokternya sibuk atau kenapa, awalnya saya dijadwalkan operasi malam hari jadi saya sudah puasa hari itu. Tetapi tidak jadi operasi dan ditunda sampe besok pagi. Pagi harinya pun tidak jadi, padahal saya puasa juga malamnya. Akhirnya besoknya, pagi hari saya dioperasi. Jadi setelah satu bulan tiga hari saya baru dioperasi. Iya mungkin dokternya sibuk dengan korban gempa yang lain. Bagaimana setelah operasi itu? Setelah operasi malah dokternya bilang kalau ada harapan . Berarti setelah operasi malah dokternya bilang kalau harapannya lebih besar begitu? Iya mas, tetapi mungkin karena dokternya sibuk jadi kaya lepas tangan dokternya. Maksudnya dokternya lepas tangan? Ya setelah bilang kalau ada harapan lagi malah sudah jarang kontrol lagi mas. Jadi ya saya hanya rawat inap sampai boleh pulang. Berarti setelah operasi ada harapan tetapi karena sibuk dokternya malah jadi tidak lanjut pemeriksaannya dan hanya perawatan paska operasi saja ya? Iya mas, setelah itu ya rawat jalan. Dua minggu sekali, terus sebulan sekali, dua bulan sekali. Itu selama satu tahun. Perawatanselama 1 tahun, bagaimana dengan sekolahnya waktu itu? Oiya, waktu itu kan gempa terjadi menjelang ujian nasional mas Ujian nasional apa? Kan gempa itu terjadi waktu saya kelas enam SD mas, itu menjelang ujian nasional SD mas. Berarti waktu itu Spt masih sangat kecil dan tertimpa tembok berat itu. Bingung membayangkannya. Hahaa, iya mas, anak kelas enam SD. Terus bagaimana dengan ujian nasionalnya? Alhamdulillah mas, walau dengan kondisi seperti itu dulu masih bisa masuk sepuluh besar di sekolah. Wah hebat ya, berarti terus lanjut sekolahnya? Iya lanjut ke SMP sampai lulus SMK. 144 Bagaimana penyesuaian diri setelah gempa itu? Ya biasa aja mas. Maksudnya ada perubahan apa tidak waktu itu karena ketunaan yang dialami? Waktu SD itu si biasa aja. Ya kaya anak kecil biasa itu. Yang saya rasakan ya saya hanya sakit begitu saja. Berarti kaya tidak ada masalah ya? Iya mas. Waktu SMP baru mulai minder mas. Minder seperti apa? Ya saya lebih sering hanya di kelas. Masa tidak jajan? Kalau jajan paling nitip mas, tapi seringnya engga jajan. Banyak temannya kan waktu itu? Waktu SMP mending mas. Waktu di SMK saya malah merasa dikucilkan mas. Pada menjauh. Ada apa sampai dikucilkan begitu? Saya kan masuk jurusan akuntasi mas, mungkin karena keadaan saya mas, yang pake kursi roda naik motor roda tiga. Ke sekolah bawa motor sendiri? Iya mas, setelah masuk SMK saya minta dibikinkan motor roda tiga. Itu yang ada diparkiran. Oalah motor itu punya Spt ya, tadi saya sempat liat –liat itu motor. Iya mas motor itu. Berarti setelah gempa itu lulus SD dengan masuk sepuluh besar melanjutkan ke SMP dan itu masih lumayan. Walau dengan keterbatasannya dapat masuk jurusan akuntasi, tetapi malah dikucilkan oleh teman –teman kelas. Begitu ya? Iya mas. Malah waktu itu saya pernah difitnah mencuri duit teman kelas. Bagaimana itu? Waktu itu mau ujian nasional kelas tiga mas. Mungkin karena mereka ingin saya tidak dikelas mereka jadi mereka begitu mas. Tetapi karena saya tidak mengambil ya saya biasa aja. Bagaimana dengan guru BK di sana? Guru BKnya kurang aktif mas. Mereka hanya di ruangannya saja. Koq guru BKnya begitu ya. Kepala sekolah juga kaya gitu mas, sibuk ngurus sekolah lupa muridnya. Ya engga gitu juga si. Jadi penyesuaian dirinya ya kaya tidak ada ya, karena masih kecil ya menganggapnya itu hanya sakit biasa ya. Ya begitu mas 145 Setelah mengalami ketunaan itu, hal apa yang menjadi sulit dilakukan? Apa ya mas, lebih seringnya saya berusaha dengan maksimal dulu si mas. Kalau memang tidak bisa baru saya minta bantuan. Misalnya apa? Ya contohnya kalau mengambil barang yang posisinya tinggi atau kalau lewat jalan yang nanjak banget. Berarti lebih seringnya apa –apa diusahakan sendiri dulu baru kalau sudah maksimal dan tidak bisa baru minta tolong oranglain ya? Iya mas. Kalau alat bantu yang digunakan untuk mobilitas selain kursi roda apa? Ya hanya kursi roda ini, paling ya motor itu. Oiya berarti disini juga masih terapi dan perawatan medis itu kan? Masih mas, kalau terapi ya hanya terapi yang kaya disinari itu mas. Kalau medisnya paling perawatan luka mas. Luka operasi? Bukan mas, kalau operasi si sudah dapat dikatakan sembuh, paling ya sisa itu pin di tulang belakang. Luka karena kursi roda itu lo mas. Luka karena pemakaian kursi roda ya, itu si karena apa? Jadi kalau yang pakai kursi roda kan dari bangun tidur sampai tidur lagi diatas kursi roda terus, duduk terus. Karena duduk terus itu jadi lembab dan awalnya si kaya bisul tapi kadang tiba –tiba udah parah lukanya, sampai tembus ke tulang. Jadi dagingnya berlubang sampai ke tulang begitu mas. Berarti Spt mengalami itu sejak kapan? Kalau luka itu sudah lama mas. Awal pakai kursi roda, tidak lama terus ada luka itu. Dulu pernah operasi ditambal dari daging lain, tetapi gagal karena dagingnya mati dan tidak berkembang. Ya sampe sekarang lukanya. Berarti dari SD atau SMP dulu itu sudah ada lukanya. Sekarang sudah kering kan? Itu sulit kering mas. Dulu saya waktu dibantu yayasan saya mendapat perawatan luka itu tetapi ya tidak maksimal mas. Kalau disini kaya perawatan herbal mas, dikasi salep gitu mas. Berarti setiap hari diolesi salep ya? Tidak mas, tiga hari sekali disalepnya. Loh koq engga tiap hari kan agar cepat kering? Itu salepnya bukan dioles mas tapi dimasukin ke lukanya mas. Jadi tiap tiga hari sekali disalepnya. Kalau baru disalep itu engga enak banget mas, kaki jadi kesemutan. Rasanya engga enak banget mas. Oke, saya tidak bisa bayangkan bagaimana tidak enaknya itu luka dimasukin salep. Kayanya ngeri banget, jadi merasa salah tanya. Ya engga usah dibayangin mas, hahaa 146 Baik, berarti Spt mengalami ketunaan karena tertimpa tembok saat gempa 2006, karena itu mengalami tiga saraf terjepit dan enam sarat putus. Tidak sadarkan diri selama tiga hari dan dokter memvonis tidak ada harapan. Tetapi setelah operasi malah jadi ada harapan, sayangnya dokterny jadi kaya lepas tangan ya. Akhirnya Spt biasa lulus SD dengan masuk sepuluh besar dan melanjutkan sampai lulus dari SMK yang kurang menerima itu dan sampai sekarang. Awalnya Spt masuk ke BRTPD Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas itu bagaimana? Itu dari pihak sini BRTPD mas yang meminta saya ke sini. Jadi setelah lulus SMK itu dari sini mendatangi saya dan meminta saya untuk ikut disini. Ya saya mau aja mas, saya juga belum kepikiran mau apa waktu itu. Ya akhirnya saya disini hampir satu tahun mas. Berarti tidak dapat info dari mana –mana tetapi malah pihak BRTPD yang mendatangi ya? Iya mas, kayanya mereka dulu punya data tentang korban gempa dan ada saya, jadi saya didatangi mas. Dan disini ikut kelas desain grafis ya? Iya mas, kayanya itu ilmu baru dan menarik jadi ikut ketrampilan itu. Kayanya itu dulu, kita lanjutkan dipertemuan berikutnya ya. Iya mas. Berarti karena gempa dan tertimpa tembok, setelah itu operasi dan perawatan sambil terus melanjutkan sekolah sampai lulus SMK dan akhirnya sampai di BRTPD ini, begitu kan? Iya mas. Okey kita cukupkan dulu wawancara kali ini, terimakasih telah mau menjadi narasumber saya ya. Iya mas, sama –sama. 147 WAWANCARA SUBJEK Subjek : Spt Hari, tanggal : Senin, 14 April 2014 Tempat : Di bawah pohon belakang asrama Wawacara ke : 03 Fokus Wawancara : 1. Pemahaman akan diri sediri. 2. Perilaku sosial yang ditunjukan. 3. Hubungan dengan oranglain atau kelompok sosial. 4. Faktor yang berpengaruh dalam interkasi sosial.

5. Interaksi sosial setelah mengalami ketunadaksaan.