32
Dari uraian tesebut dapat disimpulkan bahwa semua aspek pertumbuhan
dan perkembangan
saling berhubungan
dan memiliki
ketergantungan satu dengan yang lainnya. Aspek fisik adalah salah satu dari banyak aspek tersebut. Dengan keadaan fisik yang menjadi tunadaksa akan
berpengaruh pada perkembangan kepribadian secara keseluruhan. Dimulai dari ketunadaksaan pada fisik akan diikuti dengan tekanan emosional yang
berakibat pada kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan.
C. Kajian Tentang Remaja
1. Pengertian Masa Remaja
Istilah adolescene atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah
adolescene memiliki arti yang lebih luas yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik Hurlock, 1980: 206. Piaget
Hurlock, 1980: 206 memaparkan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu tidak lagi merasa di bawah tingkat orang
– orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama atau
sejajar. Menurut Agoes Dariyo 2004: 13 remaja adalah peralihan dari
masa kanak –kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya
perubahan aspek fisik, aspek psikis dan aspek psikososial. Selanjutnya, Santrock 2003: 26 menjelaskan bahwa remaja merupakan masa transisi
33
antara masa anak –anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif dan sosial-emosional. Definisi yang lebih konseptual diungkapkan WHO Sarlito
Wirawan Sarwono, 2008: 9 yang mengemukakan tiga keriteria remaja, yaitu: remaja adalah suatu masa ketika; 1 individu berkembang dari saat
pertama kali menunjukan tanda –tanda seksual sekundernya sampai saat
mencapai kematangan seksual; 2 individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak
–anak mencapai dewasa; dan 3 terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri. Definisi remaja di atas, menjelaskan bahwa individu dapat
dikatakan sebagai remaja ketika menunjukan tanda –tanda seksual
sekundernya dan berkembang mencapai kematangan seksual, mengalami perkembangan psikologis dari anak
–anak menuju dewasa, dan menuju kemandirian dalam hal sosial ekonomi.
Pendapat yang serupa diungkapkan oleh Salzman Syamsu Yusuf L. N., 2006: 184, yang mengemukakan bahwa remaja merupakan
masa perkembangan dari sikap tergantung dependence terhadap orangtua ke arah kemandirian independence, minat
–minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai
–nilai estetika dan isu–isu moral. Hal ini menunjukan bahwa remaja dalam perkembangannya mulai
meninggalkan sikap ketergantungan terhadap orangtua dan menuju kemandirian.
34
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi dari masa anak
–anak menuju masa dewasa yang ditandai oleh perubahan biologis, psikologis,
sosial-ekonomi, dan emosional.
2. Pembagian Masa Remaja