Subjek Ttm Deskripsi Subjek Penelitian

64 menghadapi perubahan pada dirinya. Mengalami ketunadaksaan di usia remaja membuat Ok menolak kondisi dirinya sendiri. Ok membayangkan bahwa kehidupannya akan dipenuhi dengan kesendirian dan kesulitan karena ketunadaksaannya. Perasaan tidak menerima kondisi diri tersebut membuat hari –hari Ok setelah kembali dari rumah sakit lebih hanya di dalam rumah dan menonton televisi. Ok menjadi mudah marah dan setiap permintaan harus segera dituruti. Ketunadaksaan juga memaksa harus berhenti sekolah karena harus menjalani perawatan rutin setiap pekannya. Teman –teman sekolah Ok yang jarang menenguk ke rumah membuat Ok berpikiran sudah tidak dianggap dan tidak memiliki teman lagi. Hal tersebut membuat Ok semakin menyalahkan ketunadaksaannya dan menjadikannya enggan untuk bertemu orang di sekitarnya. Ok merasa setiap orang yang ditemui selalu memperhatikan ketunadaksaan yang alaminya. Faktor itulah yang mempengaruhiOk dalam melakukan penyesuaian sosial.

c. Subjek Ttm

Ttm adalah wanita berusia 21 tahun dan mengalami tunadaksa bukan bawaan lahir pada kedua kakinya yang lumpuh. Hal itu terjadi karena Ttm terjatuh dari lantai dua sebuah gedung dan mengalami patah tulang belakang sehingga sarafnya putus. Secara fisik Ttm kurus dengan kulit sawo matang, mata coklat dan tinggi 65 badan sekitar 150 cm. Kesehariannya Ttm menggunakan kursi roda untuk menunjang mobilitasnya. Ttm adalah anak terakhir dari lima bersaudara. Ayah Ttm sudah lama meninggal. Ibu Ttm bekerja sebagai petani. Ketiga kakak pertamanya telah berkeluarga. Seorang kakaknya belum menikah dan tinggal bersama ibunya di rumah. Pendidikan Ttm adalah lulus SMA. Terjatuh dari lantai dua membuat Ttm mengalami patah tulang belakang. Setelah melewati prosedur operasi Ttm dinyatakan mengalami lumpuh anggota tubuh bagian bawah. Vonis tersebut membuat Ttm sangat depresi. Depresi yang Ttm alami karena merasa dengan ketunadaksaannya tidak akan mampu melakukan apapun dan hanya akan menyulitkan orangtuanya.Saat depresi itulah Spt sempat mencoba menyayat urat nadi tangannya untuk mengakhiri hidupnya, tetapi hal tersebut dapat dicegah oleh kakak dan orangtuanya. Keputusan untuk bunuh diri Ttm ambil karena melihat dirinya yang tunadaksa. Ttm membayangkan bahwa menjadi tunadaksa berarti sudah tidak ada yang dapat dilakukan lagi, kesehariannya akan penuh dengan kesusahan. Ttm merasa dirinya tidak akan dapat bekerja dan dapat berpenghasilan seperti dulu lagi. Ttm merasa kehidupannya hanya akan merepotkan orang lain, terutama orang –orang dekatnya. Sampai muncul pikiran bahwa dirinya telah mati dan lebih baik mati, sehingga Ttm memutuskan untuk bunuh diri. 66 Banyaknya orang yang membicarakan tentang ketunadaksaannya juga membuat Ttm semakin terpuruk. Ttm merasa banyak orang yang menjenguknya hanya ingin melihat keadaan dan menyebarluaskannya. Hal tersebutlah yang membuat Ttm memilih – milih untuk bertemu denganorang lain bahkan dengan orang yang berniat menjenguknya. Sikap Ttm tersebut membuat ketunadaksaannya menjadi pembatas dalam berinteraksi sosial sehingga kesempatan untuk melakukan penyesuaian sosialsemakin terbatas. Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian Aspek Spt Ok Ttm Usia mengalami tunadaksa 10 tahun 13 tahun 19 tahun Penyebab Tertimpa tembok rumah Tertabrak sepeda motor Terjatuh dari lantai 2 Klasifikasi ketunadaksaan Golongan Sedang Golongan Ringan Golongan Sedang Kemampuan mobilitas Dibantu alat bantu Tanpa alat bantu Dibantu alat bantu Alat bantu mobilitas Kursi roda Tidak ada Kursi roda

3. Hasil Penelitian